terhadap keterampilan gerak yang sama. Seperti dikemukakan Rusli Lutan Adang Suherman 2000: 29 bahwa, “Pengalaman belajar adalah seperangkat
kejadian yang berisikan aktivitas dan kondisi belajar untuk memberi struktur terhadap pengalaman siswa dan kejadian tersebut terkait untuk pencapaian
tuj uan”. Pendapat lain dikemukakan Sugiyanto 1998: 361 bahwa, “Keterampilan
gerak akan meningkat menyertai proses belajar. Makin sering melakukan gerakan, pelajar semakin terbiasa dengan stimulus dan respon gerakan yang dilakukan.
Dengan makin terbiasa dengan stimulus yang sejenis, maka kecepatan untuk merespon terhadap stimulus jenis yang sama akan menjadi semakin cepat”.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dengan Ketinggian Ring Basket Tetap
Pelaksanaan pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap yaitu, siswa melakukan tembakan bebas dari garis tembakan bebas secara
berulang-ulang sesuai dengan program yang telah dijadwalkan. Menurut Abdul Rohim 2008: 5 menyatakan, “Garis tembakan hukuman pada lapangan bola
basket terdapat di daerah bersyarat. Daerah bersyarat itu dibatasi oleh garis akhir, garis tembakan hukuman dan garis-garis yang bertolak dari garis akhir menuju
ujung garis tembakan hukuman”. Lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi gambar daerah bersyarat tembakan bebas bol abasket sebagai berikut:
Gambar 5. Daerah Bersyarat Tembakan Hukuman Bola Basket Abdul Rohim, 2008: 5
Dari daerah bersyarat tembakan hukuman tersebut, siswa diberi kebebasan melakukan tembakan bebas baik dengan satu tangan, dua tangan atau dilakukan
dari atas kepala, dari depan dada tergantung kebiasaan siswa dengan ketinggian perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
ring basket 3.03 meter. Hal yang penting dan harus diperhatikan, seorang guru harus menjelaskan teknik gerakan tembakan bebas yang baik dan benar serta
memberikan contoh gerakan tembakan bebas. Pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap, guru
dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang bervariasi, misalnya siswa melakukan secara sendiri-sendiri atau dilakukan secara berkelompok dan
berkompetetif. Maksudnya, dari masing-masing kelompok berusaha memasukkan bola sebanyak-banyaknya. Kondisi pembelajaran ini sangat penting untuk
diperhatikan agar siswa terhindar dari rasa bosan dan jenuh dalam melaksanakan tugas ajar. Dengan adanya unsur kompetetif, maka masing-masing kelompok akan
berusaha bersaing untuk memenangkan atau memasukkan bola ke dalam ring basket sebanyak-banyaknya.
c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tembakan Bebas dengan Ketinggian Ring Basket Tetap