3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Interaksi faktor utama penelitian dalam bentuk interaksi dua faktor menunjukkan tidak ada interaksi antara pembelajaran tembakan bebas bola basket
dan koordinasi mata-tangan. Dari hasil penghitungan diperoleh nilai F = 1.31
ternyata lebih kecil dari F
t
= 4,11 F F
t
pada taraf signifikansi 5 sehingga H
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran tembakan bebas bola basket dan koordinasi mata-tangan tidak terdapat interaksi terhadap
kemampuan tembakan bebas bola basket.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil analisis data tes awal antara kelompok A1 dan kelompok A2 sebelum diberi perlakuan diperoleh nilai rata-rata A1= 2,10 dan A2= 1,25. Setelah
diberi perlakuan diperoleh nilai rata-rata untuk kelompok A1= 3,05 dan A2= 2,95. Tabel 11. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok A1 dan Kelompok A2
Kelompok Tes
Awal Tes
Akhir Peningkatan
A1 2,10
3,05 0,95
A2 1,25
2,95 1,70
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Grafik 3. Peningkatan Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dengan Ketinggian Ring Basket Tetap dan Modifikasi Ketinggian Ring
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
2.10 3.05
1.25 2.95
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
Tes Awal Tes Akhir
A1 A2
commit to user
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa rata-rata peningkatan untuk masing-masing kelompok yaitu 0,95 dan 1,70 dengan
demikian hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan modifikasi ketinggian ring memberikan pengaruh yang lebih baik
daripada pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan ring tetap. Dari hasil analisis data tes awal antara kelompok B1 dan kelompok B2
sebelum diberi perlakuan diperoleh nilai rata-rata B1= 1,50 dan B2= 1,85. Setelah diberi perlakuan diperoleh nilai rata-rata untuk kelompok B1= 3,15 dan B2= 2,85.
Tabel 12. Hasil Tes awal dan Tes Akhir Kelompok B1 dan Kelompok B2
Kelompok Tes
Awal Tes
Akhir Peningkatan
B1 1,50
3,15 1,65
B2 1,85
2,85 1,00
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Grafik 4. Peningkatan Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Koordinasi Mata-Tangan Rendah
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa rata-rata peningkatan untuk masing-masing kelompok yaitu 1,65 dan 1,00 dengan
demikian hal tersebut menunjukkan bahwa koordinasi mata tangan tinggi memiliki peningkatan kemampuan tembakan bebas bola basket lebih baik
daripada koordinasi mata tangan rendah.
1.50 3.15
1.85 2.85
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
Tes Awal Tes Akhir
B1 B2
commit to user
Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut mengenai hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya. Berdasarkan
pengujian hipotesis telah menghasilkan tiga simpulan yaitu: 1 ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan
ketinggian ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri
25 Surakarta tahun pelajaran 20102011. 2 ada perbedaan yang signifikan kemampuan tembakan bebas bola basket antara siswa yang memiliki koordinasi
mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 20102011.
3 tidak ada interaksi antara pembelajaran tembakan bebas bola basket dan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket pada
siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 20102011. Simpulan analisis tersebut dapat dipaparkan secara rinci sebagai berikut:
1. Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dengan Ketinggian Ring Tetap dan Modifikasi Ketinggian Ring Basket terhadap
Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket
Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan, ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian
ring tetap dan modifikasi ketinggian ring basket terhadap kemampuan tembakan
bebas bola basket pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 20102011. Pada kelompok siswa yang diberi perlakuan pembelajaran
tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring basket mempunyai peningkatan lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang diberi
perlakuan pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring tetap. Pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring basket
lebih relevan diberikan untuk siswa pemula. Karena tembakan bebas bola basket merupakan keterampilan yang sulit dan memiliki gerakan yang cukup kompleks,
sehingga dalam pembelajaran tembakan bebas harus dilakukan dari cara yang lebih mudah dan secara bertahap ditingkatkan ke gerakan yang sulit dan
commit to user
kompleks. Berdasarkan pertimbangan tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas, penyusunan materi pelajaran prinsip-prinsip belajar gerak yang harus diperhatikan
yaitu: 1 dimulai dari materi belajar yang mudah dan ditingkatkan secara berangsur-angsur ke materi yang lebih sukar, dan 2 dimulai dari materi belajar
yang sederhana dan ditingkatkan secara berangsur-angsur ke materi yang semakin kompleks. Sedangkan ditinjau dari hukum belajar gerak bahwa, pembelajaran
tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring basket merupakan hukum pengaruh law off efect. Hukum pengaruh law off efect yaitu, penguatan atau
melemahnya suatu koneksi merupakan akibat dari proses yang dilakukan. Hubungan stimulus respon menguat bila muncul respon disertai oleh keadaan
menyenangkan atau memuaskan. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya materi pelajaran yang disajikan dapat mendatangkan
kesenangan sehingga menimbulkan motivasi yang tinggi pada siswa. Keadaan yang demikian akan membuat siswa lebih aktif melakukan gerakan yang
dipelajari dan mampu melakukannya secara berulang-ulang sehingga akan memberi pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar.
Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo sebesar 6.01 Ft 4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan sebesar 0.75
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap dan modifikasi
ketinggian ring basket terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 20102011, dapat
diterima kebenarannya.
2. Perbedaan Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket antara Siswa yang Memiliki Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dengan Siswa yang Memiliki
Koordinasi Mata-Tangan Rendah
Berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan, ada perbedaan signifikan kemampuan tembakan bebas bola basket antara siswa yang memiliki
koordinasi mata-tangan tinggi dan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 20102011.
commit to user
Hal ini karena, siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi akan mampu mengkoordinasikan gerakan tembakan bebas tembakan bebas lebih efektif dan
efisien. Selain itu akan lebih cermat dan akurat mengarahkan bola tepat pada ring basket, sehingga mempunyai peluang yang besar untuk memasukkan bola ke
dalam ring basket lawan. Sedangkan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah gerakan tembakan bebas kurang efektif dan efisien serta tembakannya
kurang tepat pada ring basket lawan. Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo
4.51 Ft 4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan 0.65. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh kemampuan tembakan bebas
antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri
25 Surakarta tahun pelajaran 20102011, dapat diterima kebenarannya.
3. Interaksi antara Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Kemampuan Tembakan Bebas Bola
Basket
Dari tabel 9 tampak tidak ada interaksi antara kedua faktor utama penelitian. Untuk kepentingan pengujian interaksi faktor utama terbentuklah tabel
sebagai berikut: Tabel 13. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor Utama
terhadap Peningkatan Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket
A1 A2
Rerata A1 - A2
B1 1.1
2.2 1.65
-1.1
B2
0.8 1.2
1 -0.4
Retara 0.95
1.7 1.33
-0.75
B1 - B2 0.3
commit to user
Grafik 5. Interaksi Pembelajaran Tembakan Bebas dan Koordinasi Mata-Tangan Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan, bentuk garis perubahan
besarnya nilai peningkatan kemampuan tembakan bebas bola basket tidak berpotongan. Hal ini artinya, tidak ada interaksi antara pembelajaran tembakan
bebas bola basket dan koordinasi mata-tangan. Hal ini artinya, keberadaan koordinasi mata-tangan tidak mutlak berperan penting dalam pembelajaran
tembakan bebas bola basket. Oleh karena itu, dalam pembelajaran tembakan bebas bola basket perlu memperhatikan faktor kondisi fisik lainnya atau faktor
lain seperti penguasaan teknik, proporsi tubuh yang ideal dan lain sebagainya. Berdasarkan grafik interaksi antara pembelajaran tembakan bebas bola
basket dan koordinasi mata-tangan termasuk jenis interaksi depanden tidak saling mempengaruhi. Tinggi rendahnya koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa
tidak mempengaruhi dalam pembelajaran tembakan bebas bola basket. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada interaksi antara pembelajaran tembakan
bebas bola basket dan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan tembakan bebas pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran
20102011, tidak dapat diterima kebenarannya.
0.8 1.1
2.2
1.2
0.5 1
1.5 2
2.5
A1 A2
B1 B2
commit to user
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN