bola. Setelah melihat ring basket, selanjutnya menolakkan bola dari lengan tembak dengan dibantu sinkronisasi gerakan-gerakan bagian tubuh lainnya. Vic
Ambler 2005: 11 menyatakan, “Gerakan shooting ini bukan hanyalah sekedar asal melemparkan bola saja, tetapi juga meliputi gerakan mengarahkan dan
mengusahakan agar bola jatuh tepat disasaran. Semua gerakan mengarahkan ini terutama dengan satu tangan ke arah target yang tingginya di atas kepala,
merupakan dasar dari keterampilan ini”. Sedangkan Jon Oliver 2007: 30 menjelaskan,
Para penembak yang baik memfokuskan pandangan mereka pada sasaran ring sebelum, selama dan sesudah melakukan tembakan. Setelah
tembakan dilepaskan, para penembak yang baik selalu mempertahaknkan agar lengan yang melakukan tembakan tetap di atas kepala dengan posisi
gerakan mengikuti hingga bola mencapai sasaran. Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, melihat ring
basket sangat penting untuk keberhasilan tembakan bebas. Melihat ring dilakukan sebelum, selama dan sesudah menembak. Dari rangkaian gerakan melihat ring
basket dan dilanjutkan menolakkan bola ke arah ring basket tersebut dibutuhkan koordinasi mata-tangan yang baik. Dengan koordinasi mata-tangan yang baik,
maka gerakan tembakan bebas dapat dilakukan dengan baik, luwes dan lancar serta bola akan tepat ke dalam ring bakset. Namun sebaliknya, koordinasi mata-
tangan yang buruk akan mengakibatkan gerakan tembakan bebas akan kelihatan kaku dan bola akan melenceng dari sasaran.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang dikemukakan. Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang dilakukan
khususnya yang terkait dengan pendekatan pembelajaran bermain dengan hasil yang masih bervariasi atau beragam.
1. Penelitian Muhamad Ridwan dengan judul “Pengaruh Pendekatan
Pembelajaran Bola Basket antara Penggunaan Bola Standart dan Kombinasi Bola Tidak Standart Bola Standart Terhadap Hasil Tembakan Bebas Bola
Basket Pada Siswa Putra Kelas I SMA Negeri 2 Ngawi Tahun Pelajaran perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
20062007”. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pendekatan pembelajaran tembakan bebas dengan bola standart memiliki persentase
peningkatan kemampuan tembakan bebas bola basket lebih besar yaitu 88.71, sedangkan pendekatan pembelajaran tembakan bebas menggunakan
kombinasi bola tidak standart bola standart 51.56. 2. Penelitian Wahyu Galih Prakasiw
i dengan judul “Perbedaan Pengaruh Modifikasi Pembalajaran dan Kekuatan Otot Lengan terhadap Hasil Belajar
Servis Bawah Bolavoli pada Siswa Putri Kelas VIII SMP Negeri 1 Gandrungmangu Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 20082009”. Dari hasil
penelitian ini menunjukkan, modifikasi pembelajaran servis bawah bolavoli menggunakan bola lunak lebih baik pengaruhnya terhadap hasil belajar servis
bawah bolavoli jika dibandingkan dengan menggunakan bola mini dengan selisih perbedaan 1,55.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian pustaka yang mendasari dari variabel penelitian, maka dapat digambarkan kerangka konseptual kerangka pemikiran sebagai berikut:
Berdasarkan kerangka konseptual yang digambarkan tersebut dapat diuraikan secara lebih rinci kerangka pemikiran sebagai berikut sebagai berikut:
Bola Basket Koordinasi
mata-tangan tinggi
Koordinasi mata-tangan
rendah Koordinasi
Mata-Tangan Koordinasi
mata-tangan tinggi
Koordinasi mata-tangan
rendah Pembelajaran
tembakan bebas dengan ketinggian
ring basket tetap Pembelajaran
tembakan bola basket dengan modifikasi
ketinggian ring basket Tembakan Bebas Bola
Basket
commit to user
1. Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Tembakan Bebas dengan Ketinggian Ring Basket Tetap dan Modifikasi Ketinggian Ring Basket terhadap
Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket
Pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan ketiggian ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket bentuk pembelajaran yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan tembakan bebas bola basket. Dari kedua bentuk pembelajaran tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang
berbeda. Pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap
merupakan bentuk pembelajaran secara langsung dengan bentuk keterampilan yang sebenarnya. Siswa melakukan tembakan bebas dari daerah hukuman dengan
ketinggian ring basket 3.03 meter. Ketinggian ring basket bukan merupakan kendala atau permasalahan dalam membelajarkan tembakan bebas. Pembelajaran
tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap memliki kelebihan antara lain: siswa akan lebih cepat beradaptasi terhadap ketinggian ring basket
sebenarnya, sehingga kendala ketinggian ring basket dapat teratasi, dapat meningkatan kepekaannya melakukan gerakan tembakan bebas, kemampuan
beradaptasi dan kepekaan terhadap gerakan, siswa dapat melakukan tembakan bebas menjadi lebih baik. Kelemahan pembelajaran tembakan bebas dengan
ketinggian ring basket tetap antara lain: bagi siswa yang belum siap kekuatan belum memadai akan mengalami kesulitan, sehingga tembakan bebasnya tidak
sampai pada ring, fokus siswa lebih pada kekuatan lengan sehingga teknik terabaikan dan dapat menimbulkan kelelahan.
Pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan modifikasi ketinggian ring basket merupakan kebalikan pembelajaran tembakan bebas dengan
ketinggian ring basket tetap. Pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ring basket yaitu, ketinggian 3.03 meter diturunkan pada ketinggian 2 meter. Dari
ketinggian 2 meter diharapkan siswa lebih mudah melakukan tembakan bebas. Secara bertahap ketinggian ring basket dinaikkan sampai pada ketinggian yang
sebenarnya. Pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring basket memiliki kelebihan antara lain: siswa menjadi lebih senang dan sangat
commit to user
tertarik karena ring basket cukup rendah, sehingga merasa lebih mudah untuk melakukan tembakan bebas, peluang bola masuk lebih besar, kesulitan siswa
dalam melakukan tembakan bebas dapat teratasi, secara tidak langsung siswa mampu beradaptasi melakukan tembakan bebas pada ketinggian ring sebenarnya,
karena ring basket dinaikkan secara bertahap. Kelemahan pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan modifikasi ketinggian ring basket antara lain: siswa
merasa lebih bisa karena ring basket cukup rendah, sehingga teknik menembak sering terabaikan, teknik menembak yang diabaikan akan berakibat pola gerakan
tembakan bebas salah. Berdasarkan karakteristik dari masing-masing bentuk pembelajaran
tembakan bebas tersebut dan kelebihan serta kelemahannya, kedua bentuk pembelajaran tersebut akan menimbulkan pengaruh yang berbeda terhadap
peningkatan kemampuan tembakan bebas bola basket. Perbedaan perlakuan akan menimbulkan respon yang berbeda pula pada diri pelaku. Dengan demikian
diduga, pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket memiliki perbedaan pengaruh terhadap
peningkatan kemampuan tembakan bebas basket.
2. Perbedaan Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket antara Siswa yang Memiliki Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dengan Siswa yang Memiliki
Koordinasi Mata-Tangan Rendah
Koordinasi mata-tangan merupakan komponen kondisi fisik yang sangat berperan penting dalam permainan bola basket. Hampir seluruh permainan bola
basket membutuhkan koordinasi mata-tangan termasuk tembakan bebas. Jika seorang pemain bola basket memiliki koordinasi mata-tangan yang baik, maka
tembakan bebas bola basket dapat dilakukan dengan baik dan efisien. Koordinasi mata-tangan berperan dalam gerakan tembakan bebas bola
basket terutama pada saat melihat ring basket. Setelah pemain melihat ring basket, maka dengan segera menolakkan bola yang sudah siap untuk ditembakan ke ring
basket. Kemampuan seorang pemain bola basket mengkoordinasikan antara mata dan lengan tembak akan mampu memasukkan bola dengan baik dan efektif.
commit to user
Namun sebaliknya, seorang pemain bola basket yang tingkat koordinasi mata- tangan yang tidak baik, maka tembakan bebas yang dilakukan tidak tepat pada
sasaran melenceng. Dengan demikian diduga, antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-
tangan rendah memiliki perbedaan kemampuan tembakan bebas bola basket.
3. Interaksi antara Modifikasi Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket
Kemampuan siswa dalam melakukan tembakan bola basket dapat ditingkatkan memalui pembelajaran yang tepat. Pembelajaran tembakan bebas
dengan ketinggian ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket merupakan bentuk pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan tembakan bebas. Dalam usaha meningkatkan kemampuan tembakan bebas bola basket perlu didukung kemampuan kondisi fisik yang baik, salah
satunya koordinasi mata-tangan. Berdasarkan karaktersitik pembelajaran tembakan bebas dengan
ketinggian ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket, maka siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi lebih cocok diberi pembelajaran
tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap. Karena siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan baik akan mampu melakukan tembakan dengan baik
meskipun ring basket dirasakan cukup tinggi. Karena jarak tembak dengan ring basket cukup tinggi, maka dibutuhkan koordinasi mata-tangan yang baik. Tetapi
sebaliknya, siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah lebih cocok diberi pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring basket.
Karena modifikasi ketinggian ring basket jarak tembaknya lebih dekat. Jarak tembak yang lebih dekat dengan ring basket, maka keterlibatkan koordinasi mata-
tangan tidak seperti pada ketinggian ring basket sebenarnya. Dengan demikian diduga, antara modifikasi pembelajaran dan koordinasi mata-tangan memiliki
interaksi di antara keduanya. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
D. Perumusan Hipotesis