48
C. Kerangka Berpikir
Mutu pendidikan Indonesia pada tahun 2013 dan 2014 masih menempati urutan terakhir dari 40 negara. Hal ini berkaitan dengan kualitas
pembelajaran dimana peranan guru dalam mengajar sangat diperhatikan. Dalam proses belajar mengajar, ada beberapa komponen yang harus
dilakukan agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan baikideal. Pembelajaran dikatakan ideal apabila semua komponen digunakan antara
lain: 1 adanya tujuan pembelajaran yang jelas, 2 ada materibahan yang diberikan, 3 penggunaan metode dan media pembelajara yang sesuai, 4
ada peserta didik dan tenaga pendidik, dan 5 adanya evaluasi setelah pembelajaran.
Namun kenyataannya, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru ilmu gizi masih kurang efektif dalam mengaktifkan siswa. Selama proses
pembelajaran, metode ceramah dan media belajar yang digunakan guru belum mampu menarik antusias siswa untuk belajar. Aktivitas yang
dilakukan siswa hanya duduk mendengarkan, berdiskusi, dan sedikit sekali siswa yang bertanya. Siswa kurang mendapatkan pengalaman belajar dalam
mengkaitkan teori dengan masalah di kehidupan sehari – hari. Hasilnya nilai ketuntasan siswa untuk mata pelajaran ilmu gizi masih dibawah batas KKM
yaitu sekitar 40 dari total 32 siswa. Standar nilai KKM untuk mata pelajaran ilmu gizi di SMK N 1 Sewon adalah 80. Salah satu metode yang mampu
mendorong siswa untuk aktif
dan memberikan pengalaman dalam memecahkan masalah adalah metode problem based learning.
Metode problem based learning adalah metode pembelajaran kognitif dimana peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri
49 berdasarkan masalah dan informasi teori yang mereka peroleh. Selain itu,
dapat meningkatkan semangat belajar siswa, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, meningkatkan keterampilan berkomunikasi, dan pengetahuan
akan bertahan lama serta mudah diingat. Penggunaan metode problem based learning akan lebih menarik jika menggunakan media berbasis
permainan yaitu kartu kata bergambar. Gambar yang digunakan dalam kartu kata ini adalah gambar kasus sehari – hari yang berkaitan dengan ilmu gizi.
Dengan adanya media ini akan merangsang keaktifan siswa dalam belajar. Akan tetapi wawancara di sekolah menunjukkan bahwa dalam
kegiatan belajar mengajar penggunaan metode problem based learning oleh guru ilmu gizi belum pernah digunakan. Oleh karena itu, penggunaan
metode problem based learning dengan media permainan kartu kata bergambar sangat diperlukan untuk meningkatkan keaktifan siswa serta
menambah pengetahuan guru dalam menggunakan metode yang sesuai, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Metode problem based learning menggunakan media permainan kartu kata bergambar untuk mata pelajaran ilmu gizi menjadikan siswa kelas X
Patiseri di SMK Negeri 1 Sewon dituntut untuk aktif sehingga mampu memecahkan masalah dan mencari solusi sendiri. Sehingga terjadi
peningkatan aktivitas siswa secara signifikan dan turut meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun diagram kerangka berpikir penerapan metode
problem based learning pada mata pelajaran ilmu gizi dapat dilihat pada Gambar 3.
50
51
D. Hipotesis Tindakan