Pelaksanaan Pra Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas

76 membantu memperlancar kegiatan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan.

2. Pelaksanaan Tindakan Kelas

Penelitian ini dilaksanakan dengan cara mengikuti alur penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart. Langkah kerja dalam penelitian ini terdiri dari tahap perencanaan planning, pelaksanaan action, pengamatan observation, dan refleksi reflecting. Adapun hal – hal yang akan diuraikan meliputi deskripsi dari tiap siklus dan hasil dari penelitian berikut:

a. Pelaksanaan Pra Siklus

Observasi pada pra siklus ini dilakukan satu kali pertemuan pada hari Sabtu 30 Juli 2016 selama 5 x 45 menit. Tahapan – tahapan yang dilakukan pada pra siklus hampir sama dengan komponen penelitian yang dilakukan pada penelitian siklus tindakan kelas, namun peneliti hanya mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Tahapan – tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut: 1 Perencanaan Planning a Perencanaan dilakukan oleh guru tanpa berkolaborasi dengan peneliti, artinya guru mempersiapkan semua perangkat mengajar tanpa dibantu peneliti. Perangkat mengajar yang dipersiapkan guru meliputi RPP, buku paket, bahan diskusi, dan soal tes. Guru melakukan pembelajaran ilmu gizi dengan metode ceramah dan penggunaan media belajar berupa buku pelajaran ilmu gizi. 77 b Peneliti mempersiapkan alat dokumentasi dan catatan selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. 2 Pelaksanaan Action a Kegiatan pembelajaran Guru mengajak siswa untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian guru meminta siswa membuka jendela dan merapikan bangku serta kursi agar kelas terlihat bersih dan rapi. Guru mengecek daftar kehadiran siswa, dan mengawali pembelajaran dengan memberikan apersepsi berupa pertanyaan seputar zat gizi sumber tenaga. Beberapa siswa memberikan pendapat dan guru mulai menyampaikan teori seputar zat gizi sumber tenaga berdasarkan buku paket siswa. Kemudian siswa membentuk kelompok dan mengerjakan soal yang diberikan guru untuk didiskusikan selama lebih kurang 30 menit. Lalu setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain memberikan pertanyaan maupun tanggapan. Kegiatan ini berlangsung hingga jam pelajaran berakhir. b Penilaian Penilaian pada pra siklus ini dibantu peneliti ketika akan mengambil nilai. Penilaian diberikan oleh guru berupa soal – soal yang berkaitan dengan materi kepada siswa. Tabel hasil belajar siswa mata pelajaran ilmu gizi pada pra siklus secara lengkap disajikan pada Lampiran 3. Adapun perhitungan hasil belajar siswa mata pelajaran ilmu gizi pada pra siklus dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. 78 Tabel 9. Perhitungan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ilmu Gizi pada Pra Siklus Hasil Tes Pra Siklus Jumlah 1.910 Rerata 60 Tuntas 9 siswa Tidak Tuntas 23 siswa Berdasarkan tabel di atas, jumlah nilai memperoleh skor 1.910 dan nilai rerata kelas mencapai skor 60. Siswa yang tuntas adalah 9 siswa dan siswa tidak tuntas adalah 23 siswa. Menurut data tersebut, mata pelajaran ilmu gizi materi zat gizi sumber tenaga dengan metode yang digunakan guru pada pra siklus masih sangat rendah karena nilai rerata yang diperoleh belum mencapai nilai KKM. Standar nilai KKM mata pelajaran ilmu gizi yaitu 80. Peneliti dan guru akhirnya setuju untuk melakukan tindakan pada siklus berikutnya. Peneliti berkolaborasi dengan guru sepakat untuk melakukan tindakan melalui penerapan problem based learning dengan media kartu kata bergambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu gizi materi zat gizi sumber tenaga. 3 Pengamatan Observation Pada tahap ini pengamatan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran dengan metode konvensional yang dilakukan guru. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan dibantu teman sejawat untuk mempermudah proses pengamatan. Berdasarkan hasil pengamatan, masih banyak siswa yang belum paham materi yang dijelaskan, ketika berdiskusi masih ada siswa yang bergurau dan beberapa kelompok tidak siap ketika tahap mempresentasikan hasil diskusi. 79 4 Refleksi Reflecting Sesuai dengan hasil pengamatan, masih banyak kekurangan – kekurangan yang terlihat dari kegiatan pra siklus pertama ini. Adapun refleksi dari pra siklus antara lain: a Siswa kurang memahami materi zat gizi sumber tenaga, hal ini disebabkan guru hanya menjelaskan materi yang ada pada buku. Tahap apersepsi yang dilakukan guru masih kurang, sehingga tidak memunculkan rasa keingintahuan siswa akan materi. Hal ini terlihat dari tidak banyak siswa yang antusias menjawab pertanyaan guru. b Kurangnya variasi media pembelajaran yang digunakan guru. Selama pembelajaran guru hanya menggunakan buku panduan guru, materi diskusi dan buku paket siswa. Tidak adanya inovasi media yang digunakan seperti power point atau video membuat siswa cepat bosan dan tidak memperhatikan guru. Hal ini terlihat dari adanya siswa yang bergurau dengan teman sejawat bahkan tertidur dalam kelas. c Rendahnya hasil belajar siswa ditunjukkan dengan nilai rata – rata kelas yang hanya mencapai skor 60. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, peneliti dengan guru sepakat untuk melakukan tindakan melalui penerapan metode problem based learning pada mata pelajaran ilmu gizi materi zat gizi sumber tenaga untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan media kartu kata bergambar. 80

b. Pelaksanaan Siklus Pertama