Kajian Penelitian yang Relevan

45 zat - zat gizi. Dewi Cakrawati dan Musnita NH 2012: 25 menjelaskan dampak kekurangan zat gizi sebagai berikut: 1. Kekurangan gizi berakibat meningkatkan angka kesakitan dan menurunnya produktivitas kerja manusia. Hal ini berarti akan menambah beban pemerintah untuk meningkatkan fasilitas kesehatan. 2. Kekurangan gizi berakibat pada menurunnya kecerdasan generasi muda yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan bangsa. Kemampuan kerja seseorang sangat dipengaruhi oleh jumlah energi yang tersedia dari makanan yang dikonsumsi.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Rizky Kusuma Putra Wibowo, Tahun 2015, “Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Mesin di SMK Piri Sleman” : Hasilnya dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI pada Mata Pelajaran menggambar Teknik mesin SMK PIRI Sleman Tahun Ajaran 20142015. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan peningkatan skor Motivasi Belajar Menggambar Teknik Mesin berdasarkan pedoman observasi sebesar 9,8 dimana skor pada siklus I 75,39 meningkat menjadi 85,19 pada siklus II. Berdasarkan angket yang didistribusikan kepada siswa juga terjadi peningkatan sebesar 5,46, skor pada siklus I sebesar 76,68 meningkat menjadi 82,41 pada siklus II. Dari data Prestasi Belajar Menggambar Teknik Mesin yang diperoleh, nilai rata-rata posttest pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 1,5 dimana pada siklus I nilai rata-rata posttest siswa 7,2 meningkat menjadi 8,70 pada posttest siklus II serta naiknya persentase 46 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dari 66,67 pada siklus I meningkat menjadi 100 pada siklus II. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Rizky Kusuma Wibowo di atas, penerapan metode problem based learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hal ini relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, namun akan diujikan pada siswa kelas X Patiseri SMK N 1 Sewon mata pelajaran ilmu gizi dengan media kartu kata bergambar sebagai media pembelajarannya. 2. Sujud Supriyanto, Tahun 2014, “Peningkatan Hasil Belajar dengan Metode Problem Based Learning dan Media Pembelajaran Sorting Station Pada Kelas XII Program Keahlian Otomasi Industri SMK Negeri 2 Depok” : Hasil belajar siswa yang mengikuti proses pembelajaran pengoperasian PLC dengan menggunakan Problem Based Learning PBL dan media pembelajaran sorting station mengalami kenaikan sebesar 21,35 dari nilai 70,19 menjadi 91,54.Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang mengikuti proses pembelajaran pengoperasian PLC menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning dan media pembelajaran sorting station dengan metode konvensional dan tanpa media pembelajaran sorting station. Dapat dilihat dari nilai Exact Sig [21-tailed]= 0,000 0,05 = 5 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Sujud Supriyanto di atas, penerapan metode problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan media pembelajaran Sorting Station. Hal ini relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, namun akan diujikan pada siswa kelas X 47 Patiseri SMK N 1 Sewon mata pelajaran ilmu gizi dengan media kartu kata bergambar sebagai media pembelajarannya. 3. Akhmad Leonardus Baskoro Pandu Y, Tahun 2013, “Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Komputer KK6 Di SMK N 2 Wonosari Yogyakarta” : Hasilnya menunjukkan bahwa prestasi dan aktivitas belajar siswa kelas X EI SMK N 2 Wonosari Yogyakarta dalam pembelajaran mata diklat Komputer KK6 mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa diperoleh informasi bahwa adanya peningkatan dalam aktivitas listening dari 86 menjadi 88, oral dari 45 menjadi 61, emotional dari 65 menjadi 84, visual dari 35 menjadi 78, writing dari 65 menjadi 73, motor dari 39 menjadi 69, dan mental dari 66 menjadi 68. Peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 4,16 yaitu dari 91 menjadi 95. Pada siklus 2 kategori nilai sangat tinggi siswa meningkat sebesar 11,11 yaitu dari 27 siswa menjadi 30 siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Akhmad Leonardus Baskoro Pandu Y di atas, penerapan metode problem based learning dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hal ini relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, namun akan diujikan pada siswa kelas X Patiseri SMK N 1 Sewon mata pelajaran ilmu gizi dengan media kartu kata bergambar sebagai media pembelajarannya. 48

C. Kerangka Berpikir