27
b. Pengurangan pada bilangan pecahan
1 Pengurangan pada Dua Pecahan Biasa Berpenyebut Sama
Darhim, dkk 1991: 196 mengemukakan bahwa dalam mengurangi pecahan yang berpenyebut sama, dapat menggunakan model konkret yang
berbentuk luas daerah maupun dengan garis bilangan. Dalam menggunakan luas daerah salah satunya dapat menggunakan daerah lingkaran.
Contoh: − = …
Langkah-langkahnya sebagai berikut. 1.
Siapkanlah satu kertas berbentuk lingkaran.. 2.
Lipatlah kertas tersebut menjadi delapan bagian yang sama besar. Kemudian kelima bagian tersebut diarsir, sehingga menunjukkan
pecahan .
Gambar 8. Ilustrasi Pecahan Lima Perdelapan
3. Karena
adalah lima bagian dari delapan bagian yang sama besar, maka dalam peragaan ini hapuslah satu bagian yang diarsir.
Dalam menjumlahkan dua pecahan biasa berpenyebut tidak sama, samakanlah penyebut masing-masing pecahan yang akan dijumlahkan
dengan mencari pecahan senilainya atau dengan mencari KPK dari kedua penyebutnya.
28
Gambar 9. Ilustrasi Pengurangan pada Dua Pecahan Biasa
4. Berdasarkan peragaan tersebut, maka didapatkan − = .
Untuk selanjutnya bila pengurangan dengan model konkret di atas sudah dipahami oleh siswa, maka digunakan model abstrak. Pengurangan di atas
dapat kita tulis:
8 − 8 = −
8 = 8 Berdasarkan contoh di atas, maka dapat diketahui aturan pengurangan
pada dua pecahan biasa berpenyebut sama, yaitu:
2 Pengurangan pada Dua Pecahan Biasa Berpenyebut Tidak Sama
Menurut Heruman 2010: 64, dalam mengurangkan pecahan berpenyebut tidak sama dapat menggunakan media kertas lipat atau kertas yang
dapat dilipat. Contoh:
− = ⋯
Langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Siapkanlah satu kertas berbentuk lingkaran.
Dalam mengurangkan dua pecahan biasa berpenyebut sama, maka kurangkanlah pembilang-pembilangnya kemudian membaginya dengan
penyebut.
29
2. Lipatlah kertas tersebut menjadi empat bagian yang sama besar. Kemudian
ketiga bagian tersebut diarsir, sehingga menunjukkan pecahan .
Gambar 10. Ilustrasi Pecahan Tiga Perempat
3. Kemudian lipatlah lagi kertas tersebut menjadi delapan bagian yang sama
besar. Sehingga diperoleh pecahan seperti gambar di bawah ini:
Gambar 11. Ilustrasi Melipat Kertas
4. Karena pecahan menunjukkan dua bagian dari delapan bagian yang sama
besar, maka dalam peragaan ini hapuslah dua bagian yang diarsir.
Gambar 12. Ilustrasi Pengurangan pada Dua Pecahan Biasa
5. Berdasarkan peragaan tersebut, maka didapatkan − = .
Dilipat
30
Untuk selanjutnya bila pengurangan dengan model konkret di atas sudah dipahami oleh siswa, maka digunakan model abstrak. Pengurangan di atas
dapat kita tulis: − 8 = 8 − 8 =
− 8 = 8
Seperti penjumlahan pada pecahan biasa berpenyebut tidak sama, dalam pengurangan pada pecahan biasa berpenyebut tidak sama, kita juga harus
mencari dahulu pecahan senilai pada masing-masing pecahan sehingga didapatkan penyebut pecahan yang sama. Setelah ditemukannya pecahan
senilai pada masing-masing pecahan dengan ditandai penyebut pecahan yang sama, kurangkanlah kedua pembilangnya kemudian membaginya dengan
penyebut. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditemukan aturan pengurangan pada dua pecahan biasa berpenyebut tidak sama yaitu:
4. Kajian tentang Alat Peraga Lingkaran