36
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa alat peraga dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya menjadi alat peraga dua
dimensi, alat peraga tiga dimensi, dan alat peraga yang diproyeksikan. Alat peraga lingkaran dalam penelitian ini termasuk dalam alat peraga tiga dimensi,
karena alat peraga lingkaran mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi.
e. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat Alat Peraga
Ruseffendi 1992: 142 mengemukakan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat alat peraga di antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat supaya tahan lama.
2. Diusahakan bentuk maupun warnanya menarik.
3. Dibuat secara sederhana, mudah dikelola, dan tidak rumit.
4. Ukurannya dibuat sedemikian rupa sehingga seimbang dengan ukuran
fisik anak. 5.
Dapat menyajikan konsep matematika bentuk nyata, gambar, diagram
6. Sesuai dengan konsep, misalnya bila membuat alat peraga segi tiga
berdaerah dari karton atau triplek, mungkin anak beranggapan bahwa segitiga itu bukan hanya sisi-sisinya saja tetapi berdaerah, jelas ini
tidak sesuai dengan konsep segitiga.
7. Peragaan itu supaya merupakan dasar untuk timbulnya konsep
abstrak. 8.
Bila memungkinkan buatlah alat peraga yang berfungsi banyak. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hal-hal
yang harus diperhatikan dalam pembuatan alat peraga adalah bahannya, bentuknya, cara penggunaannya, ukurannya, dan kesesuaiannya dengan
konsep.
f. Prinsip-Prinsip Penggunaan Alat Peraga
Dalam menggunakan alat peraga, sebaiknya guru memperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya sehingga dapat mencapai hasil yang baik.
37
Prinsip-prinsip penggunaan alat peraga menurut Nana Sudjana 2002: 104
adalah sebagai berikut.
1. Menentukan jenis alat peraga dengan tepat, artinya sebaiknya guru
memilih terlebih dahulu alat peraga manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak diajarkan.
2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya
perlu diperhitungkan apakah penggunaan alat peraga itu sesuai dengan tingkat kematangankemampuan anak didik.
3. Menyajikan alat peraga dengan tepat, artinya teknik dan metode
penggunaan alat peraga dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada.
4. Menempatkan atau memperlihatkan alat peragaan pada waktu,
tempat, dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar alat peraga digunakan. Tentu tidak setiap
saat atau selama proses mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan alat peraga.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prinsip- prinsip penggunaan alat peraga adalah disesuaikan dengan materi, tujuan
pembelajaran, metode pembelajaran, tingkat kematangan atau kemampuan siswa, dan disesuaikan dengan waktu, tempat, atau situasi pembelajaran.
g. Alat Peraga Lingkaran