50
B. Penelitian Relevan
1. Penelitian Wuri Latifasari 2011 yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Menggunakan Alat Peraga Blok Pecahan Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Borangan Kab. Klaten
”, menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan alat peraga
blok pecahan dapat meningkatkan hasil belajar materi pecahan Sekolah Dasar Negeri 1 Borangan. Peningkatan hasil belajar matematika materi
pecahan sebesar 10,82. 2.
Penelitian Nur Widayati 2014 yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar pada Bilangan Pecahan Melalui Penerapan Teori Belajar Bruner Siswa
Kelas IV SD Negeri Depok 1 Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 ”,
menyimpulkan bahwa penerapan teori Bruner dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Depok 1 Sleman pada
materi pecahan. Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dari meningkatnya nilai rata-rata kelas dari sebelum tindakan ke siklus I yaitu
52,94 dan kemudian ke siklus II yaitu 82,35.
C. Kerangka Pikir
Matematika merupakan suatu ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peranan yang penting dalam
berbagai disiplin ilmu. Matematika telah menjadi sebuah kebutuhan di semua aspek kehidupan manusia, seperti dalam bidang pertanian, industry,
transportasi, konstruksi, perekonomian, pendidikan, dan lain sebagainya. Penguasan terhadap matematika adalah sebuah keharusan dan konsep-konsep
51
matematika harus dipahami dengan benar sejak dini. Materi matematika di Sekolah Dasar SD memuat konsep-konsep mendasar
yang bersifat abstrak. Hal ini kurang sesuai dengan karakteristik siswa SD yaitu tahap operasional konkret. Pada tahap ini, siswa kurang mampu memahami hal-
hal yang bersifat abstrak. Oleh karena itu dalam pembelajaran di kelas, diperlukan adanya alat bantu pembelajaran atau alat peraga yang mampu mengkonkritkan
konsep-konsep matematika tersebut. Hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa
kelas IV SDN Soka 1 masih rendah. Selain itu, berdasarkan wawancara peneliti terhadap siswa telah diperoleh data bahwa sebagian besar siswa mempunyai minat
yang rendah untuk belajar matematika. Hal seperti ini akan mengakibatkan siswa kesulitan untuk memahami materi matematika yang telah diberikan oleh guru.
Oleh karena itu dalam pembelajaran di kelas, guru hendaknya menyajikan matematika dalam suasana yang menyenangkan sehingga siswa dapat termotivasi
untuk belajar matematika. Pembelajaran yang menyenangkan dapat diupayakan melalui penggunaan alat peraga yang relevan dengan materi pelajaran. Melalui
penggunaan alat peraga, dapat meningkatkan minat belajar siswa dan perhatian siswa kepada materi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Bilangan pecahan merupakan salah satu materi yang tidah mudah untuk diajarkan kepada siswa. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan wali kelas
IV SDN Soka 1, diperoleh hasil bahwa dalam mengajarkan materi bilangan pecahan biasanya guru langsung pada pengenalan angka , 1 disebut pembilang
dan 4 disebut penyebut. Hal ini dilakukan karena tidak mudahnya pengadaan me-
52
dia pembelajaran berupa alat peraga yang relevan dengan materi bilangan pecahan.
Salah satu alat peraga yang dapat digunakan untuk mempelajari konsep pada bilangan pecahan yaitu alat peraga lingkaran. Alat peraga lingkaran dapat
digunakan guru untuk menjelaskan materi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan dengan lebih baik. Karena melalui alat peraga ini, siswa
dapat mengkonkritkan konsep penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan. Siswa dapat memanipulasi alat peraga tersebut sedemikian rupa,
sehingga siswa akan lebih paham dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan pecahan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa alat peraga lingkaran tepat
jika digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Hipotesis Tindakan