29 b.
Tindakan korektif Tindakan ini merupakan tindakan koreksi terhadap tingkah laku yang
menyimpang yang dapat mengganggu optimal dari proses pembelajaran yang berlangsung, jadi dalam hal ini tindakan yang diambil oleh guru terhadap tingkah
laku anak yang menyimpang yang yang sudah terlanjur, dengan harapan tingkah laku yang menyimpang tadi tidak berlarut-larut. Tingkah laku yang menyimpang
segera diperingatkan atau diperbaiki dan akhirnya anak akan sadar dari tanggung jawab memperbaiki diri melalui kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Adapun langkah-langkahnya yaitu mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah diuraikan, menemukan alternatif yang tepat, dan berusaha mendapat
balikan ataupun pemasukan setelah mengadakan suatu pertemuan. Dari kajian yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
secara umu prosedur atau tindakan pengelolaan kelas ada dua yaitu tindakan pencegahan atau preventif dan tindakan korektif.
5. Indikator Pengelolaan Kelas
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah, standar nasional pengelolaan kelas adalah sebagai berikut: a.
guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
b. volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik; c.
tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
30 d.
guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik;
e. guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan
kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran; f.
guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
g. guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku,
jenis kelamin, dan status sosial ekonomi; h.
guru menghargai pendapat peserta didik; i.
guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi; j.
pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang diampunya; dan
k. guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan. Menurut Suharsimi 1986:68, menyebutkan bahwa pengelolaan kelas
mempunyai tujuan agar setiap anak dikelas itu atau peserta didik dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efisien. Sebagai indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah apabila: a.
setiap anak terus bekerja, tidak berhenti artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu akan tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan
tugas yang diberikan kepadanya b.
setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan
31 kepadanya. Apabila ada anak yang walaupun tahu dan dapat melaksanakan
tugasnya, tetapi mengerjakannya kurang bergairah dan mengulur waktu bekerja, maka kelas tersebut dikatakan tidak tertib.
Dari penjelasan indikator pengelolaan kelas diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa indikator pengelolaan kelas pada intinya guru
harus memperhatikan kebutuhan siswa terkait penyampaian pembelajaran dikelas sehingga dapat efektif.
6. Pendekatan Pengelolaan Kelas