36 peraturan-peraturan yang ditetapkan berdasarkan pengalaman evaluatif, untuk
menghindarkan perbuatan-perbuatan yang tidak diinginkan. Maka sudah jelas bahwa kerjasama guru-siswa dalm menciptakan peraturan-peraturan dikelas dan
dipatuhi bersama menyebabkan terciptanya suatu kelas yang diidamkan.
b. Teknik pembinaan dan penerapan disiplin
Menurut Maman Rachman 1999: 168 disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan.
Novan Ardy Wiyani 2013 : 162-168 menyebutkan bahwa dalam teknik pembinaan dan penerapan disiplin kelas ada tiga macam teknik, sebagai berikut :
1 Teknik external control
Pada teknik ini disiplin peserta didik harus dikendalikan dari luar peserta didik. Peserta didik di kelas harus senantiasa dikontrol dan terus diawasi agar tidak
terbawa dalam kegiatan-kegiatan yang destruktif dan tidak produktif. Dalam teknik ini, peserta didik dalam kelas harus terus menerus didisiplinkan dan jika
perlu ditakuti dengan hukuman dan hadiah yang mendidik. 2
Teknik internal control Teknik internal control kebalikan dari teknik external control , bahwa pada teknik
ini peserta didik mengusahakan bahwa peserta didik dapat mendisiplinkan diri sendiri di dalam kelas. Dalam teknik ini peserta didik disadarkan akan pentingnya
disiplin. Kunci keberhasilan teknik ini adalah pada keteladanan tenaga pendidik atau seorang guru dalam berdisiplin, mulai dari disiplin waktu, disiplin mengajar,
disiplin berkendara, disiplin beribadah, dan lainnya. Guru sebagai manajer kelas
37 tidak akan dapat membuat peserta didik disiplin di kelas jika guru tersebut tidak
dapat berperilaku disiplin. 3
Teknik cooperative control Dalam teknik ini seorang guru dengan peserta didik harus mampu bekerja sama
dengan baik dalam menegakan disiplin kelas. Guru dan peserta didik lazimnya membuat semacam kontrak perjanjian yang berisi aturan-aturan kedisiplinan yang
harus ditaati bersama, sanksi-sanksi atas indisipliner ketidakdisiplinan juga dibuat serta ditaati bersama. Kontrak perjanjian sangat penting, dalam hal ini akan
membuat peserta didik merasa dihargai.
c. Pemeliharaan dan peningkatan peserta didik
Selanjutnya setelah seorang guru mampu dalam menerapkan berbagai teknik dalam membina kedisiplinan peserta didik yaitu guru dituntut untuk dapat
memelihara dan meningkatkan disiplin pada diri peserta didik. Pemeliharaan dan peningkatan disiplin peserta didik berperan penting dalam proses belajar mengajar
sehingga dapat tercapai pembelajaran yang optimal. Seorang guru harus pandai- pandai dalam mengatur peserta didiknya., dan seorang guru juga harus tepat
dalam menyikapi peserta didiknya ketika peserta didik tersebut melakukan penyimpangan atau ada suatu masalah yang menggangu pembelajarannya.
Menurut LouAnne Johnson dalam Novan Ardy Wiyani 2013 : 168-174 mengemukakan sepuluh langkah yang dapat ditempuh oleh guru sebagai manajer
kelas dalam memelihara dan meningkatkan disiplin peserta didik, seperti abaikan si pelanggar, kirimkan pesan-pesan nonverbal, memberikan kartu perilaku ajak
38 berbicara cepat, ambil waktu istirahat, telepon orang tua si pelaku, tanda tangani
kontrak, meminta penguatan-penguatan, meminta perpindahan, pindahkan pelaku.
d. Penciptaan Iklim Kelas yang Kondusif