48
2. Kondisi sosio-emosional
a. Tipe kepemimpinan
Peranan guru dan tipe kepemimpinan guru akan mewarnai suasana emosional didalam kelas. Apakah seorang guru melaksanakan kepemimpinannya dengan
demokratis, otoriter, atau adaptif. Tipe kepemimpinan tersebut memberikan dampak kepada peserta didik.
b. Sikap guru
Sikap guru yang menghadapi peserta didik yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa
tingkah laku peserta didik akan dapat diperbaiki. c.
Suara guru Suara guru, meski bukan merupakan faktor yang utama namun hal ini turut
mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Suara hendaknya relatif rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara yang penuh dan rileks.
d. Pembinaan hubungan baik
Pembinaan hubungan yang baik antara guru dengan siswa dalam pengelolaan kelas sangat berperan. Hubungan guru dengan peserta didik harus dilandasi
dengan rasa tulus dengan menghargai hak dan kewajiban masing-masing.
3. Kondisi organisasional
a. Faktor internal peserta didik
Berhubungan dengan emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian peserta didik dengan ciri khasnya masing-masing, hal ini yang menyebabkan peserta didik
49 yang satu berbeda dengan peserta didik yang lain. Perbedaan secra individual ini
dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis. b.
Faktor ekstern peserta didik Berkaitan dengan suasana lingkungan belajar, penempatan peserta didik,
pengelompokan peserta didik, jumlah peserta didik, dan lainnya. Masalah jumlah peserta didik dikelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah
peserta didik dikelas, akan cenderung lebih mudah munculnya konflik yang menyebabkan ketidaknyamanan, begitupun sebaliknya.
Hambatan bisa datang dari guru sendiri, dari peserta didik, lingkungan keluarga, ataupun karena faktor fasilitas. Menurut Martinis Yamin dan Maisah
2009 : 69-74 hambatan tersebut dapat diklasifikasikan kedalam 3 kategori, meliputi:
1. Masalah yang ada dalam wewenang guru bidang studi. Dalam hal ini seorang
guru bidang studi dalam mengelola kelas dituntut untuk dapat menciptakan, memperhatikan dan mengembalikan iklim belajar kepada kondisi
pembelajaran yang menguntungkan kalau ada gangguan, sehingga peserta didik berkesempatan untuk dapat mengambil manfaat yang opttimal dalam
proses belajar mengajar berlangsung. Kegiatan tersebut meliputi cara mengatur tempat duduk, membina report yang baik, memberi reward kepada
peserta didik yang menyelesaiakn tugas sebelum waktunya, menegur siswa yang membuat keributan, mendamaikan siswa yang bertengkar.
2. Masalah dalam wewenang sekolah sebagai satu lembaga pendidikan. Masalah
ini harus diatasi oleh sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan. Masalah
50 yang ada dibawa wewenang sekolah antara lain pembagian ruangan yang adil
untuk setiap tingkat atau juruasan, pengaturan upacara bendera pada setiap hari senin, menegur peserta didik yang selalu terlambat pada saat apel pagi,
memberi peringatan kepada peserta didik yang melakukan penyimpangan seperti rambut panjang bagi laki-laki, merokok dikelas serta melakukan
perselisihan. 3.
Masalah di luar wewenang bidang studi dan sekolah. Masalah dalam hal ini dibedakan menjadi empat faktor, yaitu :
a. Faktor guru, dalam faktor ini terkait tipe kepemimpinan guru, format
pembelajaran yang monoton, kepribadian guru, pengetahuan guru, pemahaman guru tentang peserta didik
b. Faktor peserta didik, peserta didik harus sadar dan tau hak-haknya sebagai
bagian dari satu kesatuan masyarakat di samping mereka juga harus tau kewajibannya dan keharuannya menghormati teman sekelasnya. Kekurangan
kesadaran peserta didik dalam memenuhi tugas dan haknya dapat merupakan faktor utama penyebab masalah pengelolaan kelas.
c. Faktor keluarga, di dalam kelas sering terjadi peserta didik membuat ribut dan
bahkan mengganggu temannya, hal ini biasanya karena di rumah kurang perhatian orang tuanya. Kebiasaan kurang baik dilingkungan keluarga seperti
tidak tertib, tidak disiplin, kebebasan yang berlebihan atau bahkan terlalu dikekang akan menjadi latar belakang peserta didik melanggar disiplin kelas.
d. Faktor fasilitas, dalam faktor ini terkait jumlah peserta didik dikelas, jumlah
peserta didik yang tidak sesuai atau melampaui batas maka akan
51 menyebabkan peserta didik sulit dikelola. Kemudian besar ruangan kelas dan
ketersediaan alat, keterbatasan ruangan dan alat yang tersedia juga akan menghambat dalam pengelolaan kelas.
E. Hasil Penelitian yang Relevan