42 sehingga menimbulkan efek jera dan tidak mengulanginya lagi. Hukuman yang
dimaksud bukanlah hukuman dalam konteks kenegaraan, akan tetapi hukuman dalam konteks pendidikan khususnya hukuman dalam konteks kegiatan
pengelolaan kelas. Sedangkan hadiah diberikan oleh guru sebagai bentuk penghargaan atau ganjaran atas pencapaian prestasi peserta didik baik dalam
belajar maupun dalam berperilaku. Diharapkan dengan hadiah tersebut peserta didik dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan prestasi atau perilaku
baiknya tersebut.
2. Pengelolaan Ruang Kelas fisik
Ruangan kelas harus didesain sedemikian rupa sehingga tercipta kenyamanan untuk belajar bagi peserta didik, serta ruang kelas harus tercipta
kondisi yang menyenangkan dan dapat memunculkan semangat serta keinginan untuk belajar dengan baik seperti pengaturan meja, kursi, gambar-gambar
afirmasi, pajangan hasil karya peserta didik yang berprestasi, berbagai alat peraga dan media pembelajaran. Pengaturan ruang kelas yang baik dimaksudkan untuk
menanamkan, menumbuhkan, dan memperkuat rasa keberagaman serta perilaku- perilaku spiritual peserta didik. Proses kegiatan belajar mengajar yang efektif
bermula dari iklim kelas yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menggairahkan.
a. Syarat-syarat lingkungan fisik kelas
Kelas bukan hanya sebagai ruang yang menunjukan tingkatan tertentu tetapi juga kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam hal ini guru
harus dapat menciptakan dan mengusahakan agar lingkungan kelas membantu
43 perkembangan pendidikan anak. Disamping itu harus diusahakan pula untuk
menciptakan iklim kelas yang sehat, hangat penuh kegotongroyongan dan kekeluargaan yang baik.
Adapun syarat-syarat lingkungan fisik kelas yang membntu kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1 lingkungan harus bersih dan sehat, hal ini merupakan syarat mutlak untuk
kenyamanan anak dalam belajar. 2
kelas diusahakan luas, jangan terlalu sempit, sehingga anak tidak berdesak- desakan.
3 kelas diusahakan agar nampak indah dan juga menyenangkan bagi
penghuninya. 4
kelas hendaknya luaslebar, sehingga ank-anak dapat bergerak dengan bebas. 5
kelas berisi benda-benda menarik seperti dekorasi yang mndorong minat belajar siswa
6 hiasan dapat dirubah dalam waktu tertentu supaya tidak membosankan
7 lingkungan fisik mengandung unsur kesehatan
8 kelas terang, hangat dan penuh kekeluargaan
b. Pengaturan tempat duduk siswa
Banyak macam dalam pengaturan tempat duduk siswa, namun dalam hal ini yang paling penting ialah letak posisi guru. Guru harus berusaha dapat
mengamati dan melihat apa yang terjadi diberbagai lokasi tempat duduk. Menurut Novan Ardy Wiyani 2013: 133-144 adapun macam-macam pengaturan tempat
duduk siswa adalah sebagai berikut :
44 1
secara tradisional pola ini berderet sejajar menghadap pada guru dan papan tulis dan biasanya
diurutkan anak yang rendah didepan, sedangkan yang lebih tinggi dibelakang jadi tidak menghalangi anak untuk melihat gurunya maupun papan tulis
2 secara berkelompok
pola ini mengatur tempat duduk anak secara berkelompok,anak dapat berkomunikasi ataupun pindah kelompok. Diusahakan kelompok tidak terlalu
besarkecil da nada pemimpin dan jabatan pemimpin itu bergantian sehingga semua pernah merasakan.
3 secara setengah lingkaran
pola setengah lingkaran atau yang disebut juga dengan bentuk busur ini sangat cocok jika pelajaran banyak berupa diskusi atau memerlukan
konsultasi dengan guru. Posisi guru di tengah-tengah, dan disini nampak hubungan guru siswa lebih erat dan dekat.
4 meja bundar atau persegi
pola ini juga sangat baik untuk berdiskusi, dan juga baik untuk pengajaran olahraga, seni tari, deklamasi. Jika guru perlu memberikan contoh maka sang
guru memperagakannya ditengah sehingga semua dapat melihat dan menirukannya.
c. Pengaturan media pembelajaran di kelas