Manfaat Sekolah Dasar Fase Anak Sekolah Dasar

12 b. Tujuan khusus Dalam tujuan khusus meliputi bidang pengetahuan, bidang ketrampilan, dan bidang nilai dan sikap. Tujuan pendidikan Dasar adalah mengacu Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional UUSPN No. 20 Tahun 2003, pada Peraturan Pemerintah pasal 3 Nomor 28 Tahun 1990 tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah : 1 Mendidik murid agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan pancasila yang mampu membangun dirinya sendiri dan ikut bertanggungjawab terhadap pembangunan bangsa. 2 Memberikan bekal kemampuan yang diperlukan bagi murid untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau ke jenjang selanjutnya 3 Memberikan bekal kemampuan dasar untuk hidup dimasyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan serta lingkungan. Berdasarkan uraian tujuan pendidikan di Sekolah Dasar maka dapat dijelaskan bahwa pendidikan Sekolah Dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar pada siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi guna mengembangkan kehidupan pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara

3. Manfaat Sekolah Dasar

Pendidikan Sekolah Dasar mempunyai peran yang penting bagi anak. Menurut Djauzah Ahmad Suryosubroto, 2007: 4 melalui pendidikan Sekolah 13 Dasar anak didik mendapatkan kemampuan baca tulis, pengetahuan umum, kemampuan komunikasi verbal dan numerikal, sikap dan orientasi nilai dan cara kerja yang sistematis. Kontribusi dalam hal berikut tidak dapat diabaikan seperti : a. Mendewasakan anak didik dalam memainkan peranan sosialnya b. Tranformasi kebudayaan dan masyarakat c. Menjamin integritas sosial d. Sumber inovasi sosial e. Kejayaan bangsa di masa depan. Pendapat lain juga disebutkan, Menurut Purnomo Setiadji Akbar Suryosubroto, 2007: 5 pendidikan Sekolah Dasar mempunyai manfaat sebagai berikut : a. Dengan pendidiksn Sekolah Dasar diharapkan anak dapat bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga akan terbentuk kepribadiannya, kapasitas intelektualnya dan kepekaan sosialnya. b. Dengan pendidikan Sekolah Dasar diharapkan dapat menyiapkan anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga pada jenjang inilah diharapkan anak-anak telah mampunyai bekal yang cukup untuk bisa melanjkutakan ke jenjang pendidikan berikutnya. c. Jika mereka tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya, paling tidak mereka telah memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan yang dapat membantu mencari pekerjaan. 14 Berdasarkan uraian diatas terkait manfaat pendidikan Sekolah Dasar maka dapat disimpulkan bahwa Sekolah Dasar merupakan fondasi yang penting bagi pendidikan anak dalam melanjutkan pendidikan jenjang selanjutnya maupun tidak, sehingga mampu bersosialisasi dengan lingkunganmasyarakat.

4. Fase Anak Sekolah Dasar

Pentingnya penanaman nilai-nilai agama dan nilai sosial kepada seorang anak dari awal. Pendidikan seorang anak akan mengiringi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Menurut Syamsu Yusuf 2009: 178-184 fase anak usia Sekolah Dasar sebagai berikut: a. Perkembangan Intelektual Pada masa SD daya pikir anak sudah berkembang ke arah berpikir konkret dan rasional. Masa dimana berakhirnya berpikir khayal dan mulai berpikir konkret berkaitan dengan dunia nyata. Periode ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu mengklasifikasikan mengelompokkan, menyusun, atau mengasosiasikan menghubungkan atau menghitung angka-angka atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan perhitungan seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Di samping itu pada akhir masa ini anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah problem solving yang sederhana. Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya. Kepada anak sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan, seperti membaca, menulis dan berhitung. Di samping itu anka juga diberikan pengetahuan tentang manusia, hewan, lingkungan alam sekitar dan sebagainya, 15 untuk mengembangkan daya nalarnya dengan melatih anak untuk mengungkapkan pendapat, gagasan atau penilaiannya terhadap berbagai hal, baik dalam alaminya maupun peristiwa yang terjadi dilingkungannya. Misalnya yang berkaitan dengan materi pelajaran, tata tertib sekolah, pergaulan yang baik dengan guru maupun dengan teman sebayanya, dan sebagainya. b. Perkembangan Bahasa Usia anak Sekolah Dasar ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata vocabulary. Bahasa merupakan sarana komunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat, atau gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat, bunyi, lambang, gambarlukisan. Terdapat dua faktor penting yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu: 1 Proses jadi matang, dengan perkataan lain anak itu menjadi matang untuk berkata-kata. 2 Proses belajar, yang bearti bahwa anak yang telah matang untuk berbicara lalu mempelajari bahasa orang lain dengan jalan mengimitasi atau meniru ucapankata-kata yang didengarnya. c. Perkembangan Sosial Pencapaian kematangan dalam hubungan sosial seorang anak tidak lepas karena faktor perkembangan sosial anak. Maka perkembangan sosial dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi dan moral agama. Perkembangan sosial pada anak Sekolah 16 Dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan, disamping dengan keluarga juga mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebaya atau teman sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah bertambah luas. Pada usia ini anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri-sendiri kepada sikap kooperatif bekerjasama atau sosiosentris peduli dengan orang lain. Anak berminat terhadap kegiatan teman sebayanya dan berkeinginan untuk diterima menjadi anggota kelompok, jika tidak diterima dalam kelompoknya anak tersebut merasa tidak senang. d. Perkembangan Emosi Anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu anak mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya. Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan pembiasaan. Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar. Maka seorang guru sebaiknya mempunyai kepedulian untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga pembelajaran dapat efektif. Upaya yang dapat guru lakukan: 1 mengembangkan iklim kelas yang bebas dari ketegangan 2 memperlakukan peserta didik yang mempunyai harga diri 3 memberikan nilai secara objektif 4 menghargai hasil karyaprestasi peserta didik, dll. e. Perkembangan Moral Anak mulai mengenal konsep moral benarsalah pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada usia Sekolah Dasar, anak sudah dapat mengikuti pertautan atau tuntutan dari orangtualingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini 17 anak sudah dapat memahami alasan yang mendasari suatu peraturan. Di samping itu, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep benar-salah atau baik-buruk. f. Perkembangan Penghayatan Keagamaan Periode usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama sebagai kelanjutan periode sebelumnya. Kualitas keagamaan anak akan sangat dipengaruhi oleh proses pembentukan atau pendidikan yang diterimanya. Berkaitan hal tersebut, tidak hanya dari guru agama yang harus memberikan perhatian dan memberikan nilai-nilai agama namun juga kepala sekolah dan guru- guru lain. Selain materi agama pembiasaan kegamaan juga diberikan kepada anak menyangkut ibadah seperti sholat, berdoa, membaca Al- Qur’an, hafalan surat- surat, serta pembiasaan terkait dengan akhlak seperti saling menghormati, saling menolong, dll. g. Perkembangan Motorik Pada masa usia Sekolah Dasar kematangan perkembangan motorik ini pada umumnya dicapainya, karena itu mereka sudah siap menerima pelajaran ketrampilan yang nantinya sangat menunjang keberhasilan belajar peserta didik. Pada masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas motorik yang lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar ketrampilan yang berkaitan dengan motorik, seperti menulis, menggambar, atletik, dan sebagainya. 18 Maka dari kajian di atas dapat disimpulkan bahwa pada fase anak usia Sekolah Dasar yaitu mencakup perkembangan intelektual, perkembangan bahasa, perkembangan sosial, perkembangan emosi, perkembangan moral, perkembangan penghayatan keagamaan, perkembangan motorik.

5. Karakteristik Anak Sekolah Dasar