53 norma 8. 2 upaya mengatasi masalah pengelolaan kelas tersebut ketika
dengan teguran dan nasihat tidak dihiraukan guru melakukan pendekatan interpersonal terhadap individu atau kelopmpok yang bermasalah. Kemudian
jika siswa masih mengulangi perbuatannya, guru melaporkan kepada guru wali kelas dan guru bimbingan konseling. Perbedaan upaya mengatasi
masalah individu dan kelompok hanya terletak pada objek yang diatasi. Pada masalah individu, guru mengatasinya secara langsung ditunjukan pada
individu yang bermasalah, sedang untuk masalah kelompok ditujukan kepada kelompok yang terlibat dalam masalah pengelolaan kelas tersebut.
F. Kerangka Pikir
Peran guru didalam kelas selain tuntutan bagaimana dalam memberikan atau mengelola pembelajaran seorang guru juga harus mampu mengelola kelasnya
dengan baik agar jalannya pendidikan dan pengajaran dengan menerapkan kurikulum 2013 dikelas itu lancar dan mulus. Tercipta kelas yang kondusif tentu
tidak lepas dari pengaturan peserta didik personal dan pengaturan ruang kelas fisik yang baik serta mampu menghilangkan gangguan-gangguan ataupun
hambatan-hambatan yang ada di dalam kelas. Diharapkan semua yang ada dikelas itu aman, nyaman, tenang, dapat belajar lancar dan memanfaatkan waktu yang
tersedia dengan kegiatan-kegiatan yang berguna berfokus pada pelajaran yang diberikan sehingga dengan pengelolaan kelas yang berkualitas maka pembelajaran
akan berkualitas, efektif.
54 Gambar 1. Kerangka Pikir
G. Pertanyaan Penelitian
Penelitian ini tidak mengajukan hipotesis, karena merupakan penelitian kualitatif yang merupakan analisis data berupa deskriptif. Penelitian tentang
pengelolaan kelas di Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen Kotamadya Yogyakarta dibatasi pada pertanyaan penelitian di bawah ini :
1. Bagaimana pengaturan peserta didik personal yang dilakukan guru di SD
Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta? 2.
Bagaiamana pengaturan ruang kelas fisik yang dilkaukan guru di SD Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta?
Pengaturan peserta didik dikelas
Pengaturan fisikruang kelas Pengelolaan kelas
Kegiatan pengelolaan kelas
Kualitas pengelolaan kelas Hambatan
55 3.
Apa saja faktor yang menjadi penghambat oleh guru dalam pengelolaan kelas di SD Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta?
4. Upaya apa yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan yang terjadi
dalam pengelolaan kelas di SD Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta?
56
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian maka penelitian ini berupa penelitian kualitatif, menggunakan metode kualitatif deskriptif. Menurut Mahmud 2011:
89-90 metode penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat
alami. Menurut Andi Prastowo 2012 :22 pendekatan dalam penilitian kualitatif diarahkan pada latar dan individu secara menyeluruh, yang bearti bahwa individu
tidak boleh diorganisasikan ke variabel atau hipotesis, namun perlu dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan. Dengan demikian, penelitian kualitatif yang
dilakukan peneliti yaitu dengan mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, sikap, pemikiran, individu ataupun kelompok dengan menggunakan pola deskripsi
atau analisis kualitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta, yang menjadi sekolah unggulan dimana SD Muhammadiyah Sapen
merupakan sekolah berkarakter di kota Yogyakarta, guru dalam mendidik memberikan pembentukan karakter pada diri siswa dan dengan menerapkan
kurikulum 2013 yaitu dengan menerapkan pendekatan saintifik berbasis karakter didalamnya. Dalam penelitian ini fokuskan untuk kelas bawah I, II dan III,
karena melihat karakteristik kelas bawah menurut Noehi Nasution 1992 : 43