Kerangka Berpikir Pertanyaan Penelitian

31 menunjukkan bahwa MAN Yogyakarta III memiliki kultur yang mengarah pada kultur positif, namun masih terdapat kekurangan pada nilai dan keyakinan. Warga sekolah belum sepenuhnya paham visi dan misi sekolah serta masih kurangnya penghargaan terhadap guru berprestasi. Kultur sekolah berperan meminimalisasi kenakalan remaja melalui interaksi yang baik antar warga sekolah, pelayanan bagi siswa melalui tim bimbingan konseling, pembinaan karakter siswa melalui tujuh penerapan nilai utama sekolah, penghargaan bagi siswa dan siswi, pengoptimalan aktivitas siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, pemasangan slogan-slogan yang mendidik, dan lingkungan yang kondisif untuk kegiatan belajar mengajar.

C. Kerangka Berpikir

Setiap sekolah memiliki kulturnya masing-masing yang sudah melekat melalui tradisi-tradisi dan pengalaman sekolah dengan adanya kultur sekolah dapat diketahui atau dipahami pola perilaku dari sekolah yang membedakan dengan sekolah lainnya. Berdasarkan pemahaman kultur yang ada, perlu dipetakan dan dipahami baik kultur yang mendukung atau positif terhadap kegiatan belajar mengajar maupun kultur yang menghambat atau negatif Farida Hanum,2013 : 194. Kultur positif tentunya memuat tradisi maupun kebiasaan yang positif dan nilai-nilai positif yang ada di lingkungan sekolah dibiasakan dan dipertahankan dalam proses yang memakan waktu cukup lama. 32 SMA N 5 Yogyakarta Kultur Sekolah Kultur yang dapat di amati Kultur yang tidak dapat diamati Artifak Fisik Sopan Santun Nilai dan Keyakinan Asumsi  Nilai Disiplin  Nilai Prestasi  Nilai Religius  Nilai Keyakinan  Rasa bangga terhadap sekolah  Interaksi Warga Sekolah SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA Kultur positif Kultur Negatif Bagan 1. Kerangka Berfikir 33

D. Pertanyaan Penelitian

Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, dikembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran artifak fisik sekolah ? 2. Bagaimana gambaran artifak non fisik sekolah ? 3. Bagaimana proses pembudayaan nilai-nilai dan keyakinna kepada para warga sekolah seperti nilai disiplin, nilai prestasi, nilai religius dan nilai keyakinan ? 4. Program-program apa saja yang telah dilakukan sekolah untuk menunjang kultur sekolah tersebut ? 5. Bagaimana interaksi yang terjadi di lingkungan sekolah, seperti hubungan interaksi guru dengan guru, guru dengan karyawan dan guru dengan siswa ? 6. Bagaimana pandangan warga sekolah terhadap sekolah dengan penerapan kultur di lingkungan sekolah tersebut ? 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif karena peneliti ingin mendeskripsikan atau menggambarkan kultur sekolah di SMA Negeri 5 Yogyakarta dilakukan pada kondisi yang alamiah Sugiyono, 2012:8. Selain itu peneliti ingin memahami fenomena sosial yang terjadi di SMA Negeri 5 Yogyakarta dengan memahami kultur sekolah yang berkembang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2016. Dalam penelitian ini lokasi yang telah dijadikan sebagai sumber data penelitian adalah Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 5 Yogyakarta. Peneliti memilih sekolah ini dikarenakan sekolah ini menerapkan kultur religius yang menjadi dasar utama penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di sekolah ini. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek : Subjek dalam penelitian ini adalah peserta Subjek dalam penelitian ini adalah warga sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta, yang terdiri dari guru, karyawan dan siswa.

2. Objek : Objek penelitian ini adalah tentang kultur sekolah di SMA

Negeri 5 Yogyakarta yang meliputi artifak fisik maupun non fisik.