KESIMPULAN Saran KESIMPULAN DAN SARAN

99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan secara keseluruhan mengenai Kultur Sekolah di SMA Negeri 5 Yogyakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kultur fisik yang dimiliki oleh SMA Negeri 5 Yogyakarta meliputi halaman luar seperti adanya gerbang sekolah yang terlihat megah dan terdapat logo SMA Negeri 5 Yogyakarta dengan jelas. Pada sisi sebelah kiri gerbang terdapat Pos satpam yang terpelihara dengan baik dan selalu ada penjaganya. SMA Negeri 5 Yogyakarta memiliki beberapa ruangan diantaranya adalah ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang kelas, ruang wakil kepala, ruang guru, ruang bimbingan konseling, perpustakaan, masjid, UKS, ruang pertemuan, ruang laboratorium, ruang religius, dan kamar mandi. Dalam ruangan ini terlihat sudah tertata dengan rapi dan bersih. Ini menggambarkan bahwa nilai-nilai kerapian dan nilai kebersihan sudah diterapkan dalam ruangan SMA Negeri 5 Yogyakarta. 2. Gambaran kultur non fisik sekolah di SMA Negeri 5 Yogyakarta telah dikembangkan oleh sekolah melalui kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan sehari-hari di lingkungan sekolah yang terbentuk melalui nilai dan keyakinan di SMA Negeri 5 Yogyakarta yaitu dengan adanya 100 pembudayaan nilai-nilai kebersihan, nilai disiplin, nilai gemar membaca, nilaireligius, dan nilaiprestasi. 3. Program-Program Sekolah dalam Meningkatkan Kultur Sekolah di SMA Negeri 5 Yogyakarta yaitu Program Jumat Bersih, Program SEMUTLIS Sepuluh Menit untuk Lingkungan Sekolah, Program Buku Tata Tertib, Pemberian Reward, Program Extrakurikuler, Program Pagi Simpati dan Program Lomba Akademik dan Non Akademik.

B. Saran

Berdasarkan hasil observasi diatas mengenai kultur sekolah di SMA Negeri 5 Yogyakarta maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut : a. Dinas Pendidikan menghimbau untuk memberikan sosialisasi tentang kultur sekolah yang positif agar sekolah dapat lebih memahami pentingnya kultur sekolah dalam penerapan sehari-hari di lingkungan sekolah. b. Pihak sekolah berupaya memaksimalkan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah dalam peningkatan kultur sekolah. c. Tenaga pendidik dan kependidikan harus memaksimalkan dalam pengembangan budaya kultur sekolah yang positif di lingkungan sekolah d. Agar tercipta kultur sekolah yang baik, sekolah diharapkan menjalin komunikasi lebih intens kepada warga sekolah, ditengah kesibukan masing-masing. 101 DAFTAR PUSTAKA Aan Komariah Cepi Triatna. 2006. Visionary leadership: menuju sekolah efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Andi Pratowo. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perpektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Ariefa Efianingrum. 2008. Kultur Sekolah Untuk Mengembangkan Good School.Makalah Pengabdian Masyarakat. Universitas Negeri Yogyakarta. Arif Rohman. 2014. Kebijakan Pendidikan Analisis Dinamika Formulasi dan Implementasi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Barnawi dan Mohammad Arifin. 2013. Branded School. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Darmiyati Zuchdi. 2011. Pendidikan Karakter dalam Perpektif Teori dan Praktek. Yogyakarta: UNY Press. Depdiknas. 2002. Pedoman pengembangan kultur sekolah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Dikti. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan. Diakses dari http:www.inherent- dikti.netfilessisdiknas.pdf pada Rabu, 3 Februari 2016, pukul 20.40 WIB. Dwi Anto. 2013. Budaya sekolah di SMK Muhammadiyah 1 Playen. S1 skripsi, Fakultas Teknik UNY. Farida Hanum. 2008. Studi Tentang Kultur Sekolah pada Sekolah Nasional Berstandar Internasional dan Sekolah Bermutu Kurang di Kota Yogyakarta.Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta. Farida Hanum. 2013. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Kanwa Publisher. Fify Rosaliana. 2014. Kultur Sekolah di SMA Gadjah Mada Yogyakarta. Abstrak hasil penelitian UNY Yogyakarta. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY. Hamdillah. 2013. Program Kerja Sekolah. Diakses melalui: Hamdillahversache.blogspot..co.id201303program-kerja-sekolah- .html?m=1 Di unduh pada Minggu, 10 April 2016 Pukul 18.34 WIB. 102 H.A.R Tilaar. 2008. Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jerome S. Arcaro. 2005. Pendidikan Berbasis Mutu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Moerdiyanto. 2014. Potret Kultur Sekolah Menengah Atas. Artikel FISE UNY. Hlm. 7-11. Moerdiyanto. 2012. Fungsi Kultur Sekolah Menengah Atas Untuk Mengembangkan Karakter Siswa Mnejadi Generasi Indonesia 2045. Artikel FE UNY Hlm. 3-5. Nasution. 1999. Sosiologi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. Noviya Kusumaningrum. 2013. Sekolah SMA Islam. Diakses dari http:mjeducation.comsman-5-yogyakarta-sekolah-berbasis-agama. Pada Kamis 11 Februari 2016, pukul 14.52 WIB. Nu r’aini, Yunia. 2013. Kultur Sekolah dan Karakter Siswa di SMA Negeri 1 Jetis Bantul. S1 skripsi, Fakultas Ilmu Sosial UNY. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung:Alfabeta. Trika Nur Hidayah. 2015. Kebijakan Sekolah dalam Pengembangan Kultur Akademik SMP Negeri 1 Yogyakarta. S1 skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Zamroni. 2007. Pendidikan dan Demokrasi dalam transisi. Jakarta: KDT. LAMPIRAN 103 104 Lampiran 1: Catatan Lapangan CATATAN LAPANGAN 1. Waktu : 8 Februari 2016 Tempat : SMA Negeri 5 Yogyakarta a. Peneliti datang ke sekolah untuk menyerahkan surat izin dari Fakultas Ilmu Pendidikan untuk melakukan pra-observasi dalam pembuatan proposal skripsi. b. Surat izin peneliti diterima oleh bagian TU Tata Usaha dan peneliti diminta menunggu beberapa hari untuk konfirmasi dan menunggu surat disposisi hingga Rabu, 10 Februari 2016. 2. Waktu : 10 Februari 2016 Tempat : SMA Negeri 5 Yogyakarta a. Peneliti datang ke sekolah pada pukul 09.00 untuk mengkonfirmasi mengenai persetujuan melakukan pra observasi skripsi. b. Surat peneliti telah diterima dan penliti diminta untuk bertemu Bapak Warsito beliau adalah Wakil Kepala Humas di SMA Negeri 5 Yogyakarta. c. Peneliti diminta untuk menjelaskan observasi yang akan dilakukan di sekolah, setelah sekitar 30 menit peneliti di izinkan oleh bapak Warsito untuk melakukan pra-observasi di sekolah. d. Peneliti berkeliling ke seluruh lingkungan sekolah dengan harapan mendapatkan data tambahan terkait kultur sekolah di SMA Negeri 5 105 Yogyakarta. Hasilnya peneliti mendapatkan artefak fisik berupa gedung dan sarana dan prasarana yang berada di lingkungan sekolah. 3. Waktu : 25 April 2016 Tempat : SMA Negeri 5 Yogyakarta a. Peneliti datang kembali ke sekolah setelah penyelesaian pembuatan proposal dengan membawa surat izin dari Dinas Perizinan pemerintahan kota Yogyakarta dan juga melampirkan hasil proposal skripsi. b. Surat peneliti diterima oleh bagian TU dan kemudian diminta datang kembali pada tanggal 27 April 2016 untuk mengkonfirmasi. 4. Waktu : 27 April 2016 Tempat : SMA Negeri 5 Yogyakarta a. Peneliti kembali mendatangi kantor TU di SMA Negeri 5 Yogyakarta untuk mengkonfirmasi surat ijin yang telah dimasukan bebrapa hari yang lalu. Kemudian peneliti diminta untuk menunggu Wakil Kepala Humas yaitu bapak Warsito untuk meminta ijin dan menyerahkan proposal yang sudah disiapkan. b. Setelah bertemu dengan pak Warsito peneliti diijinkan untuk melakukan penelitian tentang kultur sekolah di SMA Negeri 5 Yogyakarta dengan membawa surat disposisi dari sekolah sebagai tanda pemberian ijin untuk melakukan penelitian. 106 5. Waktu : 2 Mei 2016 Tempat : SMA Negeri 5 Yogyakarta a. Peneliti datang ke sekolah pada pukul 08.30 WIB untuk melakukan pengamatan di perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta. Setelah itu peneliti menemui petugas perpustakaan yaitu bapak Rendra untuk melakukan wawancara. b. Peneliti mempersiapkan alat rekam, alat tulis dan pedoman wawancara yang telah dibuat sambil menunggu pak Rendra melayani siswa-siswa yang mengembalikan buku. Hasil yang diperoleh dari wawancara ini adalah peneliti mendapatkan informasi tentang kultur fisik maupun non fisik serta program-program yang telah dilakukan dilingkungan sekolah. c. Setelah melakukan wawancara peneliti kembali mengelilingi sekolah untuk mendokumentasi foto-foto artifak fisik seperti ruang multimedia, ruang perpustakaan, lapangan, halaman, toilet dan lain-lain. 6. Waktu : 10 Mei 2016 Tempat : SMA Negeri 5 Yogyakarta a. Peneliti datang lebih awal untuk melihat kegiatan Pagi Simpati yang diadakan rutin oleh sekolah ini. Program ini dilaukan pada pukul 06.20 sampai 07.10 saat bel pertama masuk. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian oleh guru piket dan semua siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta. Peneliti pun sempat ikut melakukan Pagi Simpati bersama guru-guru piket yang sudah siap di depan loby sekolah dan mengambil beberapa dokumentasi saat kegiatan ini berlangsung. Peneliti mendapatkan 107 informasi tentang siswa yang datang telat kesekolah diharuskan mengisi buku terlambat yang sudah disipakan oleh guru BK di atas meja loby sekolah. b. Pada pukul 07.10 bel pertama masuk, kegiatan awal pun dilakukan oleh siswa yaitu melakukan tadarus. Setelah melakukan tadarus semua guru, siswa dan mahasiswi PPL bersama-sama berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Gerbang sekolah pun dalam keadaan ditutup sampai kegiatan tersebut selesai. c. Peneliti berkesempatan untuk mendokumentasikan saat pelajaran akan segera dimulai, setelah itu peneliti berkeliling sekolah untuk mendokumentasikan artifak non fisik seperti logo, slogan, piala dan lain- lainya. 7. Waktu : 10 Mei 2016 Tempat : SMA Negeri 5 Yogyakarta a. Peneliti datang kesekolah pada pukul 08.30 WIB dan mengunjungi kantor TU untuk meminta dokumen tentang keadaan sumber daya di SMA Negeri 5 Yogyakarta termasuk data jumlah siswa, guru dan karyawan. b. Setelah itu peneliti mengunjungi kantor wakil kepala waka untuk menemui Ibu Sri Suyatmi selaku waka kurikulum untuk memfotokopi dokumen tentang kode etik guru dan karyawan di sekolah. c. Setelah memfotokopi peneliti berencana untuk melakukan wawancara dengan ibu Suyatmi dan kebetulan ibu suyatmi mempunyai waktu luang, sehingga proses wawancara dilakukan pada hari ini selama hampir 25 108 menit. Dari hasil wawancara ini peneliti mendapatkan informasi mengenai kultur sekolah baik fisik maupun non fisik di SMA Negeri 5 Yogyakata. 8. Waktu : 16 Mei 2016 Tempat : SMA Negeri 5 Yogyakarta a. Peneliti datang pada pukul 09.00 WIB untuk melakukan proseswawancara dengan pak bambang selaku waka sarana dan prasarana. b. Peneliti diminta untuk menunggu karena saat itu sedang ada tamu di kantor wakil kepala. Setelah menunggu selama 15 menit peneliti berkesempatan untuk melakukan proses wawancara dengan pak bambang selama hampir 20 menit. Dari hasil wawancara tersebut peneliti mendapatkan informasi tentang kultur sekolah terutama pada kultur fisik sekolah. c. Setelah melakukan wawancara dengan pak Bambang peneliti diantarkan untuk melihat ruangan multimedia dan peneliti diijinkan untuk megambil foto sebagai dokumentasi. 9. Waktu : 19 Mei 2016 Tempat : SMA Negeri 5 Yogyakarta a. Peneliti datang ke sekolah pada pukul 09.10 WIB untuk melakukan wawancara dengan siswa di SMA Negeri 5 Yogyakarta. b. Peneliti menemui siswa pada pukul 10.30 setelah siswa kelas XII melakukan Pendalaman Materi untuk menghadapi test SBMPTN. Wawancara pertama dilakukan oleh seorang siswa yang bernama Hasta kelas XII IPA 2 dan setelah itu dilakukan wawancara pada siswa Novri 109 kelas XII IPA 2. Wawancara dilakukan selama 10 menit. Dari hasil penelitian tersebut peneliti mendapatkan informasi tentang kultur sekolah baik fisik ataupun non fisik. 10. Waktu : 11 Juni 2016 Tempat : SMA Negeri 5 Yogyakarta a. Peneliti datang ke sekolah pada pukul 09.00 dan langsung menemui pegawai TU untuk meminta dokumen tentang data prestasi akademik dan non akademik yang dimiliki oleh sekolah. Peneliti hanya mendapatkan beberapa data tentang prestasi siswa dan juga dengan menambah dari hasil piala yang berjejer di sekolah,ini dikarenakan sekolah masih mempunyai kesibukan. 110 Lampiran 2 : Hasil Foto Penelitian FOTO GAMBARAN KULTUR FISIK SEKOLAH Gambar 2. Suasana gerbang depan sekolah Gambar 3. Pos Satpam Gambar 4. Halaman Sekolah Gambar 5. Parkiran sepeda siswa 111 Gambar 6. Ruang Kepala Sekolah Gambar 7. Ruang Guru Gambar 8. Ruang Tata Usaha Gambar 9. Ruang kelas 112 Gambar 10. Ruang Waka Gambar 11. Ruang UKS Gambar 12. Ruang Kamar Mandi Gambar 13. Gudang 113 Gambar 14. Gambar Ruang BK Gambar 14. Ruang Perpustakaan Gambar 16. Kantin Gambar 17. Masjid 114 Artifak Non fisik Gambar 18. Pagi Simpati Gambar 19. Slogan Gambar 20. Piala Prestasi Gambar 21. Taman 115 Lampiran 3 : Tabel Keterangan Koding Tabel Keterangan Koding No Aspek Kode Keterangan 1. Artifak Fisik AF Berupa sesuatu yang dapat dilihat langsung secara fisik seperti gedung, sarana dan prasarana, ruang kelas, ruang guru, toilet, masjid, perpustakaan, UKS, halaman, lapangan, ruang TU, ruang Kepala sekolah, parkiran, slogan, ruang multimedia, taman dan cara berpakaian. 2. Artifak Non Fisik ANF Berupa sesuatu yang non fisik seperti keadaan pendidik, tenaga pendidik, keadaan siswa, interaksi yang berlangsung, kegiatan extrakurikuler, struktur organisasi sekolah. 3. Nilai dan Keyakinan NK Nilai dan keyakinan yang di terapkan oleh sekolah berupa norma-norma kesopanan, keagamaan, kebersihan dan kedisplinan. 4. Asumsi AS Berupa simbol-simbol, nilai-nilai yang tidak dapat diamati secara langsung namun berdampak pada warga sekolah. 5. Interaksi Warga Sekolah IWS Berupa hasil interkasi yang terjadi diantara warga sekolah yang dapat diamati secara langsung. 6. Sopan Santun SS Berupa norma perilaku individu dan kelompok yang dapat diamati secara langsung. 7. Nilai Disiplin ND Nilai disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan kegiatan atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. 8. Nilai Prestasi NP Nilai prestasi merupakan hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari hasil usaha belajar dapat berupa simbol-simbol. 9. Nilai Religius NR Nilai religius merupakan dasar dari pembentukan budaya religius yang ditanamkan oleh sekolah melalui kegiatan-kegiatan kerohanian. 10. Rasa Bangga terhadap Sekolah RBS Rasa bangga terhadap sekolah yang dapat menjadi budaya adanya kenyamanan di lingkungan sekolah. 11. Pandangan terhadap Lingkungan Sekolah PLS Padangan warga sekolah terhadap lingkungan sekolah dari segi fisik maupun non fisik. 12. Aspek Kultur Positif: Budaya Memberikan Penghargaan BMP Aspek-aspek kultur yang menguntungkan serta membangun sekolah. 13. Aspek Kultur Positif : Budaya Membaca BM Berupa kebiasaan membaca, minat membaca, meminjam buku pelajaran dan mengunjungi perpustakaan. 14. Aspek Kultur Positif : Budaya Berprestasi BB Budaya prestasi merupakan hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari hasil usaha belajar dapat berupa simbol-simbol. 13. Aspek Kultur Positif : Budaya Religius BR Budaya religius merupakan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh warga sekolah sesuai dengan keyakinan yang dianutnya. 14. Aspek Kultur Positif : Budaya Taat Tata Tertib BTT Berupa sikap yang patuh pada peraturan tata tertib di lingkungan sekolah. 15. Aspek Kultur Positif : Budaya Belajar Mengajar BBM Rasa ingin tahu yang tinggi, menyukai mata pelajaran, mengejar prestasi baik dalam 116 akademik, menanyakan kesulitan mata pelajaran pada guru. 16. Aspek Kultur Negatif : Pelanggaran Tata Tertib PTT Pelanggaran yang dilakukan oleh warga sekolah yang tidak sesuai dengan tata tertib yang ada. 17. Artifak Perilaku AP Norma-norma perilaku individu yang dapat diamati secara langsung, ritual-ritual sekolah, kegiatan sekolah, interaksi antar warga sekolah. 18. Proses Pembiasaan PP Strategi pembentukan kultur sekolah disaat akan memulai kegiatan akademik di sekolah. 19. Pengembangan Kultur Sekolah PKS Berupa kegiatan atau program-program yang mendukung adanya proses kultur sekolah menuju arah yang positif. 20. Proses Pengontrolan Budaya PBB Berupa perilaku atau kegiatan yang dilakukan untuk mengontrol proses dari program atau kegiatan yang sudah dilaksanakan. 117 Lampiran 4 : Transkip Wawancara Transkip Wawancara Petugas Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta Rabu, 4 Mei 2016 A. Identitas Diri 1 Nama : Nur Rendra D 2 Jabatan : Petugas Perpustakaan B. Pertanyaan Penelitian 1. Sudah berapa lama bapak bertugas sebagai petugas perpustakaan ?