Program Sekolah a. Pengertian Program Sekolah Kultur Sekolah a. Pengertian Kultur

15 12 Kebijakan pendidikan bukan berdasarkan intusiis atau kebijaksanaan yang irasional. Kebijakan pendidikan merupakan hasil olahan rasional dari berbagai alternatif dengan mengambil keputusan yang dianggap paling efisien dan efektif dengan memperhitungkan berbagai jenis resiko serta jalan keluar pemecahan masalahnya. 13 Kejelasan tujuan akan melahirkan kebijakan pendidikannya tetap. Kebijakan pendidikan yang kurang jelas arahnya akan mengorbankan kepentingan peserta didik. 14 Kebijakan pendidikan diarahkan bagi pemenuhan kebutuhan peserta didik dan bukan kepuasan birokrat. Pendidikan seyogyanya dikelola oleh para profesional yang mengerti mengenai hakikat pendidikan.

2. Program Sekolah a. Pengertian Program Sekolah

Program sekolah merupakan proses perencanaan atas semua hal, untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini, program kerja sekolah disesuaikan dengan kekhasan kondisi, potensi daerah, sosial budaya masyarakat, potensi sekolah, dan kebutuhan peserta didik. Menurut H.M. Daryanto 2005: 91 program kerja sekolah diartikan sebagai suatu rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk rentan waktu 16 yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Program ini akan menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas roda organisasi serta untuk mewujudkan cita-cita organisasi. Program kerja dalam pendidikan menurut Piet A. Sahertian, 1994 :46 dalam Hamdillah, 2013 adalah lebih dikenal dengan Rencana Kerja Sekolah RKS yang didalamnya memuat kegiatan- kegiatan sekolah secara sistematis dan terarah untuk rentang waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan beberapa pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa program sekolah merupakan suatu rencana kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi atau lembaga yang disusun secara terarah, sistematis dan terpadu sesuai dengan rentang waktu yang telah ditentukan untuk mewujudkan cita-cita organisasi tersebut.

3. Kultur Sekolah a. Pengertian Kultur

Menurut Gibson 1999: 76 mengartikan kultur sebagai pola eksplisit maupun implisit dari dan untuk perilaku yang dibutuhkan dan diwujudkan dalam simbol, menunjukan hasil kelompok manusia secara berbeda, termasuk benda-benda hasil ciptaan manusia. Inti utama dari kultur terdiri dari ide tradisional turun- temurun dan terseleksi dan terutama pada nilai yang menyejarah historisasi. Secara lebih formal , Kotter dan Heskett Benyamin, 1997: 3 mendefinisikan kultur sebagai sebagai totalitas perilaku, 17 kesenian, kepercayaan, kelembagaan dan semua produk lain dari karya serta pemikiran manusia yang mendirikan suatu masyarakat atau produk yang ditransmisikan bersama. Kultur juga dapat disimpulkan sebagai pandangan hidup way of life yang dapat berupa nilai-nilai, norma, kebiasaan, hasil karya, pengalaman, dan tradisi yang mengakar di suatu masyarakat dan memengaruhi sikap dan perilaku setiap orang atau masyarakat tertentu Aan Komariah Cepi Triatna, 2008: 98. Sekolah sebagai suatu organisasi, memiliki budaya tersendiri yang dibentuk dan dipengaruhi oleh nilai-nilai, persepsi, kebiasaan-kebiasaan, kebijakan-kebijakan pendidikan, dan perilaku orang-orang yang berada di dalamnya Aan Komariah Cepi Triatna, 2008: 101. Beberapa pengertian tentang kultur sekolah yang diberikan oleh para ahli antara lain sebagai berikut Farida Hanum 2013: 195 : 1 Menurut Deal dan Kent 1999: 26 mendefinisikan kultur sekolah sebagai keyakinan dan nilai-nilai milik bersama yang menjadi pengikat kuat kebersamaan mereka sebagai warga masyarakat sekolah. 2 Hoy, Tarter. Dan Kottkamp Roach dan Thomas, 2004 kultur sekolah didefinisikan sebagai suatu sistem orientasi bersama norma-norma, nilai-nilai dan asumsi-asumsi dasar yang 18 dipegang oleh anggota sekolah, yang akan menjaga kebersamaan unit dan memeberikan identitas yang berbeda. 3 Schein 1992 kultur sekolah adalah suatu pola asumsi dasar hasil invensi, penemuan atau pengembangan oleh suatu kelompok tertentu saat ia belajar mengatasi masalah-masalah yang telah berhasil baik serta dianggap valid, dan akhirnya diajarkan ke warga baru sebagai cara-cara yang benar dalam memandang, memikirkan, dan merasakan masalah-masalah tersebut. 4 Stolp dan Smith 1995 budaya sekolah adalah pola makna yang terdiri dari norma-norma, niai-nilai dan kepercayaan, tradisi dan mitos yang dipahami oleh anggota-anggota dalam komunitas sekolah. Beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kultur sekolah memiliki unsur-unsur yang terdiri dari nilai-nilai, simbol- simbol serta ritual-ritual yang dipegang oleh warga sekolah yang kemudian mengarah pada bagaimana mereka berperilaku serta menjadi karakteristik pada suatu sekolah. Kultur sekolah merupakan tindakan sebagai hasil kesepakatan bersama yang melahirkan komitmen yang dibangun oleh semua warga sekolah. Kultur sekolah merupakan aspek penting dalam sistem pendidikan yang memberikan perasaan senang atau sedih, suka 19 atau duka. Kultur sekolah dapat membentuk seseorang patuh terhadap peraturan dan menciptakan kebiasaan baru yang positif melalui upaya disiplin yang di tegakkan sekolah. Ini berarti bahwa kultur merupakan atribut atau peraturan-peraturan yang dirancang sesuai dengan keinginan bersama untuk dipatuhi. Aan Komariah Cepi Triatna, 2008: 123. Setiap sekolah memiliki keunikan kulturnya sendiri-sendiri yang melekat dalam ritual-ritual dan tradisi-tradisi sejarah dan pengalaman sekolah, dengan adanya kultur sekolah dapat diketahui atau dapat dipahami pola perilaku dari sebuah sekolah yang membedakannya dengan sekolah lain. Kultur mengandung 3 tiga aspek : artifak, nilai dan asumsi dasar, artifak adalah apa yang nampak seperti pergedungan, kebersihan, dan perilaku. Sedang nilai-nilai dapat dicermati pada semboyan-semboyan,dan sikap yang dipegang. Terakhir, pola asumsi dasar adalah pola keyakinan yang dipegang untuk melihat atau menafsirkan peristiwa dalam kehidupan Zamroni, 2007:241.

b. Identifikasi Kultur Sekolah