Identifikasi Masalah Batasan masalah

8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pragmatik

Leech 1983:6 menjelaskan bahwa pragmatik adalah studi tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar speech situations. Situasi-situasi ujar tersebut merupakan konteks tuturan yang melatarbelakangi terjadinya suatu percakapan. Situasi ujar meliputi penutur dan lawan tutur, konteks sebuah tuturan, tujuan sebuah tuturan, tuturan sebagai bentuk tindakan atau kegiatan dan tuturan sebagai produk tindak verbal. Sejalan dengan Leech, Levinson 1983:9 dan didukung Tarigan 1986:33 pragmatik adalah telaah mengenai relasi antarabahasa dan konteks yang merupakan dasar bagi suatu catatan atau laporan pemahaman bahasa. Dengan kata lain, pragmatik adalah telaah mengenai kemampuan pemakaian bahasa yang menghubungkan serta menyerasikan kalimat-kalimat dan konteks-konteks secara tepat. Selanjutnya Kaswanti 1990:16 menjelaskan bahwa pragmatik adalah telaah mengenai makna dalam sebuah tuturan. Sedangkan Yule 1996:3 menjelaskan bahwa pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur dan ditafsirkan oleh pendengar atau lawan tutur. Peserta tutur diharapkan dapat memahami satu sama lain makna dari tuturan yang diucapkan. Makna yang terkandung dalam tuturan tersebut disesuaikan dengan konteks tuturan. Menurut Parker dalam Wijana 1996:2-3 “Pragmatics is distinct from grammar, which is the study of the internal structure of language. Pragmatics is the study of how language is used to communicate”, pragmatik berbeda dengan tata bahasa, yang merupakan studi tentang struktur internal bahasa. Pragmatik adalah studi tentang bagaimana bahasa digunakan dalam komunikasi. Makna yang dikaji dalam pragmatik adalah makna yang terikat konteks. Mey 2001:6 menjelaskan bahwa “pragmatics studies the use of human language communication as determined by the conditions of society”. Pragmatik mempelajari penggunaan komunikasi bahasa manusia yang pada dasarnya sangat ditentukan oleh kondisi yang mewadahi dan melatarbelakangi bahasa itu. Dari beberapa definisi di atas, pragmatik dapat diartikan sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang makna dan pemakaian bahasa dalam situasi tertentu dan terikat dengan konteks ujarannya.

B. Konteks Tuturan

Pragmatik memandang konteks sebagai pengetahuan bersama antara penutur dan lawan tutur. Pengetahuan tersebut mengarah pada interpretasi suatu tuturan. Menurut Leech 1983:13 dan diterjemahkan oleh Oka 1993:20 konteks diartikan sebagai aspek-aspek yang bersangkutan dengan lingkungan fisik dan sosial sebuah tuturan. Dengan kata lain, konteks sebagai suatu pengetahuan latar belakang yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur yang membantu menafsirkan makna tuturan. Tarigan 1986:35 menjelaskan bahwa konteks dapat diartikan dengan berbagai cara, misalnya kita memasukkan aspek-aspek yang sesuai atau relevan mengenai latar fisik dan sosial sesuatu ucapan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konteks adalah setiap latar belakang pengetahuan yang diperkirakan dimiliki dan disetujui bersama oleh pembicara dan penyimak. Konteks akan

Dokumen yang terkait

PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA NOVEL HUMOR BUKAN 3 IDIOT KARYA BOIM LEBON Penyimpangan Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan pada Novel Humor Bukan 3 Idiot Karya Boim Lebon.

0 3 17

PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA NOVEL HUMOR BUKAN 3 IDIOT KARYA BOIM LEBON Penyimpangan Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan pada Novel Humor Bukan 3 Idiot Karya Boim Lebon.

0 2 14

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK).

0 1 5

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN MAKSIM PADA WACANA HUMOR ”AH....TENANE” DALAM SURAT KABAR Penyimpangan-Penyimpangan Maksim Pada Wacana Humor Ah…Tenane Dalam Surat Kabar Harian Solopos Edisi November s.d. Desember 2011.

0 0 13

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN MAKSIM PADA WACANA HUMOR “AH…TENANE” DALAM SURAT KABAR Penyimpangan-Penyimpangan Maksim Pada Wacana Humor Ah…Tenane Dalam Surat Kabar Harian Solopos Edisi November s.d. Desember 2011.

0 3 13

PELANGGARAN MAKSIM DALAM FILM WHITE COLLAR.

0 0 2

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM SAMBA KARYA OLIVER NACACHE DAN ÉRIC TOLEDANO.

1 13 162

BENTUK DAN MAKSUD PELANGGARAN MAKSIM KESOPANAN DALAM KONFLIK L AGENT 212 KARYA RAOUL CAUVIN.

1 12 138

MAKSIM KESOPANAN PADA TUTURAN TOKOH FERDINAND DALAM FILM “LA PROPHÉTIE DES GRENOUILLES” KARYA JACQUES-RÉMY GIRERD - repository UPI S PRS 1202607 Title

0 0 3

1 PELANGGARAN MAKSIM DALAM FILM 3 SRIKANDI KARYA IMAN BROTOSENO

0 0 12