Meminta Sesuatu Implikatur Dalam Bentuk Penyimpangan Maksim Kesopanan 1. Mengejek
6 Louis : T’es pas là pour profiter du spectacle. Allez, attache. T’es
là pour travailler. Y a pas d’enfants, ici. T’es là pour gagner ta gamelle. Allez, ça suffit.
Kau disana tidak untuk memanfaatkan pertunjukan. Ayo, pasangkan. Kau disana untuk bekerja. Tidak ada anak kecil
di sini. Kau disana untuk mendapatkan upahmu. Sudah, cukup.
Edith : Oui.
Ya.
L’homme : Sale petite merde Tu me fais rater ma sortie
Anak kotor sialan Kau menghalangi jalanku keluar
Gambar 19. Seorang anggota akrobatik menegur ketika Edith menghalangi jalannya.
Tuturan di atas dilakukan di belakang panggung pertunjukan S. Tuturan tersebut diucapkan oleh Louis, Edith, dan seorang lelaki anggota sirkus P. Lelaki
tersebut menegur Edith dengan mengucapkan kalimat umpatan agar Edith tidak berdiri di jalan E. Saat itu, Louis meminta Edith untuk membantu merapikan
bajunya dan menyuruhnya untuk bekerja. Posisi Edith saat membantu merapikan baju ayahnya berada di tengah jalan pintu keluar para pemain akrobatik. Tiba-tiba
ada salah satu pemain yang keluar dari pintu itu dan menabrak Edith. Terlihat pada gambar 19, reaksi seorang pemain akrobatik setelah menabrak Edith. Ia
menegur Edith dengan penuh amarah karena Edith menghalangi jalannya A. Lelaki tersebut menegur Edith dengan membentak dan mengucapkan kalimat
yang vulgar dan tidak seharusnya diucapkan untuk anak-anak. Lelaki tersebut mengucapkan kalimat Sale petite merde dengan acuh K. Tuturan tersebut
diucapkan secara lisan I. Tuturan yang diucapkan lelaki tersebut tidak sopan dan melanggar maksim kebijaksanan karena ia telah merugikan Edith dengan
menyebutnya Sale petite merde Kemudian ia menegur Edith dan memberitahunya agar tidak menghalangi jalan keluar. Tuturan yang diucapkan
seorang anggota akrobatik mempunyai maksud yang terkandung yaitu berupa teguranN. Tuturan di atas diformulasikan dalam bentuk dialog G.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa tuturan yang diucapkan oleh seorang pemain akrobatik menyimpang dari maksim
kebijaksanaan dengan maksud untuk menegur.