untuk merayakan keberhasilan Edith menjadi seorang penyanyi terkenal. Banyak penulis, komposer, dan produser datang untuk bekerja sama dengannya. Edith
mendapatkan banyak ucapan selamat dari beberapa temannya. Namun tiba-tiba ada seorang wanita yang tak dikenal datang menghampiri Edith yang sedang
mabuk dan memberikan ucapan selamat kepadanya. Edith tidak mengucapkan terima kasih atas ucapan selamat yang diberikan kepadanya, tetapi malah
mengejeknya. Terlihat pada gambar 14, reaksi Edith yang sedang mengejek wanita yang berada di hadapannya. Simone yang duduk di samping Edith juga
ikut mengejek wanita tersebut. Edith dan Simone mengejek wanita tersebut sambil tertawa terbahak-bahak A. Edith mengucapkan kalimat ejekan yaitu Ah
ouais Et moi je n’aime pas ta tête dengan acuh kemudian tertawa terbahak- bahak K. Tuturan tersebut diucapkan secara lisan I. Tuturan yang diucapkan
Edith tidak sopan dan melanggar maksim pujian karena ia meminimalkan pujian kepada orang lain. Ia mengejek seorang wanita yang memberikannya pujian.
Tuturan yang diucapkan Edith mempunyai maksud yang terkandung yaitu berupa ejekan N. Tuturan di atas diformulasikan dalam bentuk dialog G.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa tuturan yang diucapkan Edith menyimpang dari maksim pujian dengan maksud untuk
mengejek.
2. Menyatakan Rasa Tidak Suka
Menyatakan rasa tidak suka merupakan pengungkapan suatu perasaan tidak suka tentang sesuatu yang dilakukan oleh mitra tutur kepada penutur.
Berikut pembahasan mengenai penyimpangan maksim kesopanan yang mengandung maksud untuk menyatakan rasa tidak suka.
2 Les femmes : Allô. Il paraît qu’on va garder un bébé? On peut
la voir? Halo. Tampaknya kita akan merawat seorang bayi?
Apakah kami boleh melihatnya? Titine
: C’est pas un bébé, c’est une fille. Tu veux du pain? Ini bukan bayi, ini anak perempuan. Kau mau roti?
Maman Louise : Foutez le camp
Pergi lah
Gambar 15. Maman Louise kesal dengan datangnya segerombolan pekerjanya untuk melihat Edith.
Tuturan di atas di lakukan di ruang makan pada pagi hari S. Tuturan
tersebut diucapkan oleh beberapa wanita, Titine, dan Maman Louise P. Rombongan wanita tersebut senang dengan kehadiran seorang anak di tempat
kerja mereka. Namun Ibu Louise mengusir para wanita tersebut karena tidak suka kehebohan yang mereka lakukan setelah Edith datang E. Saat itu, rombongan
wanita tersebut tiba-tiba memasuki ruang makan dan menanyakan tentang Edith. Mereka senang dengan kedatangan Edith dan ingin melihat Edith seolah-olah
mereka ingin merawatnya. Namun ketika para wanita tersebut masuk ke ruang makan dan menanyakan hal tersebut, Ibu Louise malah menyuruh mereka untuk
pergi dari ruangan tersebut. Ibu Louise tidak suka dengan sikap mereka yang peduli dan sayang terhadap Edith sehingga ia mengusir rombongan wanita
tersebut. Terlihat pada gambar 15, reaksi Ibu Louise ketika rombongan wanita tersebut datang untuk melihat Edith. Ia mengekspresikan rasa tidak suka dan
kekesalannya dengan menutup wajahnya menggunakan jari-jarinya A. Ia mengusir rombongan wanita tersebut dengan sikap acuh karena tidak suka mereka
peduli kepada Edith K. Tuturan tersebut diucapkan secara lisan I. Tuturan yang diucapkan Ibu Louise tidak sopan dan melanggar maksim kesimpatian karena ia
bersikap antipati. Ia tidak suka pada rombongan wanita yang peduli dan sayang pada Edith, bahkan ia mengusir para wanita yang menanyakan anak tersebut.
Tuturan yang diucapkan Ibu Louise mempunyai maksud yang terkandung yaitu untuk menyatakan rasa tidak suka N. Tuturan di atas diformulasikan dalam
bentuk dialog G. Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa tuturan yang
diucapkan Ibu Louise menyimpang dari maksim kesimpatian dengan maksud untuk menyatakan rasa tidak suka.
3. Mengancam
Mengancam adalah pengungkapan tuturan yang bermaksud untuk memberikan peringatan dengan melakukan sesuatu yang menyusahkan atau
mencelakakan peserta tutur. Berikut pembahasan mengenai penyimpangan maksim kesopanan yang mengandung maksud untuk mengancam.