Definisi Pendidikan Kualitas Layanan Akademik
18 nasional serta sebagai pencetak generasi yang cerdas serta memiliki integritas
kepribadian yang baik. Definisi di atas diperkuat dengan pengertian pendidikan berdasarkan UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1: Pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Pendidikan dalam pemahaman ini tidak berfokus pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu namun bertitik tumpu pada proses pembelajaran untuk seluruh
kalangan guna mewujudkan tujuan pendidikan membentuk pribadi yang memiliki kecerdasan, jiwa spiritual dan karakter yang unggul serta bermanfaat bagi diri
sendiri dan orang lain. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu proses pembelajaran dalam rangka mengembangkan peserta didik dari semua jenis dan ketegori umur sepanjang hayat agar
bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Oleh karena itu, dalam rangka menghasilkan output berupa individu yang bertakwa, berakhlak mulia, berilmu,
cakap dan kreatif maka diperlukan suatu lembaga pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas dapat dilihat dari berbagai aspek, salah
satunya kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pendidikan sebagai
penyedia layanan terhadap peserta didik, yang berperan sebagai pengguna layanan
pendidikan. Kualitas layanan pendidikan menggambarkan tingkatan, taraf atau derajat baik buruknya suatu layanan pendidikan yang diberikan oleh
19 penyelenggara pendidikan kepada pengguna layanan dalam suatu lembaga
pendidikan formal baik yang berstatus swasta atau negeri. Menurut Buchari Alma 2008: 30,
Lembaga pendidikan adalah sebuah kegiatan yang melayani konsumen, berupa murid, siswa, mahasiswa dan juga masyarakat umum yang dikenal
stakeholder. Lembaga pendidikan pada hakekatnya bertujuan memberi layanan. Pihak yang dilayani ingin memperoleh kepuasan dari layanan
tersebut, karena mereka sudah membayar mahal kepada lembaga pendidikan. Layanan ini dapat dilihat dalam berbagai bidang, mulai dari
layanan dalam bentuk fisik bangunan, sampai layanan berbagai fasilitas dan guru yang bermutu.
Pendapat di atas menegaskan bahwa layanan pendidikan mencakup beberapa aspek seperti proses pembelajaran, guru, mutu lulusan serta fasilitas.
Layanan tersebut diberikan kepada seluruh konsumen yang percaya dengan mutu yang dihasilkan, sehingga sebagai konsekuensinya penyedia layanan harus
memberikan layanan secara maksimal hingga memuaskan konsumen. Apabila layanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan, hal ini dikhawatirkan
berakibat pada rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan. Pernyataan sejenis diungkapkan oleh Sagala 2013: 17,
Sistem pendidikan mengandung proses pendidikan khususnya di sekolah yang bekerja secara langsung atau tidak langsung dalam mencapai tujuan
pendidikan. Proses ini merupakan interaksi fungsional antara komponen- komponen pengambil kebijakan baik pada pemerintah pusat maupun di
sekolah.
Kutipan tersebut menerangkan bahwa antara satu komponen dengan komponen lain dalam pendidikan bersifat sistemik, dimana masing-masing
komponen memiliki peranan sendiri-sendiri tetapi memiliki hubungan yang saling terkait.
20 Kehidupan bangsa merupakan lingkungan pendidikan dan suprasistem dari
sistem pendidikan yang bekerja bersama-sama dengan sistem lainnya misalnya ekonomi, hukum dan politik. Dalam ciri sistem terbuka pada pendidikan terdapat
tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu input masukan pendidikan, proses sistem pembelajaran, dan output hasil pendidikan. Hasil pendidikan termasuk mutu
lulusan akan sangat tergantung pada proses, dan proses pendidikan tidak terlepas dengan input yang diterima oleh lembaga pendidikan. Dengan demikian,
kemampuan awal peserta didik, latar belakang peserta didik dan keadaan orang tua ditempatkan sebagai masukan mentah. Sementara lingkungan internal dan
eksternal peserta didik menjadi faktor yang mempengaruhi selama proses pendidikan berlangsung.
Kualitas pendidikan juga tergantung pada kualitas guru, sarana dan prasarana, mutu dan iklim kerja antar guru dan murid. Semuanya menentukan
kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya menentukan kualitas layanan. Jadi kualitas layanan pendidikan pada akhirnya akan menggambarkan derajat atau
tingkatan sejauh mana sebuah lembaga atau penyedia layanan memberikan layanan pendidikan yang baik. Dengan makna lain yaitu ukuran kemampuan suatu
lembaga pendidikan dalam menyediakan fasilitas, guru yang berkualitas dan pelayanan bagi seluruh civitas akademik yang sesuai dengan harapan peserta didik
sebagai pengguna layanan untuk memberikan kepuasan yang optimal baik melalui pembelajaran langsung maupun dalam bentuk pelayanan lainnya, seperti
pelayanan administratif.
21