Tujuan motivasi kerja Motivasi Kerja

41 6. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan; 7. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan; serta 8. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya. Pada intinya optimalisasi motivasi kerja kepada karyawan diharapkan mampu meningkatkan rasa nyaman kemudian meningkatkan produktivitas kerja. Dalam ranah pendidikan, produktivitas kerja guru dan penyelenggara pendidikan menjadi kunci utama efektivitas pembelajaran, oleh karenanya motivasi sebagai salah satu aspek penentu harus diperhatikan Tingkat motivasi antar individu sangat berbeda karena berbentuk suatu rangsangan dalam mencapai tujuan tertentu. Menurut Sutermeister 1976: 7 faktor-faktor yang mempengaruhi kerja personil yaitu “kondisi fisik lingkungan kerja physical working condition, kondisi sosial lingkungan kerja social working condition dan keterpenuhan kebutuhan dasar individu fulfilment of individual basic needs.” Menurut Hasibuan 2003: 86 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Motivasi Langsung, yaitu motivasi baik secara materiil dan non material yang diberikan secara langsung kepada setiap individu untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasan kerja. Hal ini bersifat khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus, atau kenaikan pangkat. 2. Motivasi tidak langsung, yaitu motivasi yang diberikan berupa fasilitas- fasilitas yang mendukung dan menunjang keberhasilan atau kelancaran tugas individu, sehingga karyawan merasa betah dan memiliki spirit untuk melakukan pekerjaan. Seperti ruangan kerja yang nyaman, terang, sejuk atau 42 suasana kerja yang bersahabat dan hangat yang diciptakan oleh pimpinan yang unggul. Dengan demikian terdapat beberapa faktor yang berbeda-beda dalam mempengaruhi motivasi kerja individu baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain: a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri seseorang seperti: karakter individu, kepribadian, tingkat pendidikan, pengalam masa lampau, serta keinginan atau harapan di masa depan. b. Faktor eksternal berarti faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang namun berasal dari luar individu, seperti: lingkungan kerja, pemimpin beserta kepemimpinannya, tuntutan perkembangan organisasi atau tugas, dorongan dari atasan, dan kompensasi karyawan serta budaya organisasi. Faktor eksternal lain yang lingkupnya lebih besar diantaranya ialah kultur masyarakat yang nantinya akan mempengaruhi penerapan unsur motivasi.

3. Indikator Motivasi Kerja

Malik Riduwan 2002: 66 mengukur motivasi kerja berdasarkan beberapa indikator yang diulas secara singkat, antara lain: a. Upah atau gaji yang layak, yang dapat diukur berdasarkan gaji yang memadai atau sesuai dengan standar mutu hidup. b. Pemberian insentif, yang diukur melalui pemberian bonus atau reward saat bekerja. c. Mempertahankan harga diri, yang diukur melalui iklim kerja yang kondusif, persamaan hak, dan kenaikan pangkat. 43 d. Memenuhi kebutuhan rohani, dengan memberikan kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing, menghormati kepercayaan tiap individu, dan terkait penyelenggaraan ibadah. e. Memenuhi kebutuhan partisipasi, yang diukur melalui kebersamaan, kerjasama, rasa memiliki dan tanggung jawab. f. Menempatkan pegawai pada tempat yang sesuai, diukur dengan seleksi sesuai kebutuhan, dan memperhatikan kemampuan, pengalaman, pendidikan serta memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan. g. Menimbulkan rasa aman pada setiap individu, termasuk dengan memberikan jaminan hari tua, pensiunan, asuransi dan perumahan. h. Memperhatikan lingkungan tempat kerja, yang diukur melalui tempat kerja yang nyaman dan kondusif. i. Memperhatikan kesempatan untuk maju, dengan memberikan upaya pengembangan pegawai melalui, workshop, diklat, kursus atau seminar. j. Menciptakan persaingan yang sehat, yang diukur melalui produktivitas, prestasi kerja, pengembangan karir yang jelas, bonus, kinerja pegawai, penghargaan dan hukuman. Pendapat lain tentang indikator motivasi kerja dapat dilihat dari implisit motivasi kerja guru yang dikemukakan oleh Hamzah B. Uno 2007: 72, yaitu: a. Tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan. b. Prestasi yang dicapai pendidik dan tenaga kependidikan. c. Pengembangan diri. d. Kemandirian dalam bertindak.