Kerangka Konseptual KAJIAN TEORI

52 harapannya pemenuhan kebutuhan atas dua faktor tersebut mampu meningkatkan layanan akademik madrasah di yayasan. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan mencakup kualifikasi akademis yang diharapkan mampu merefleksikan kemampuan yang dipersyaratkan bagi pendidik pada jenjang dan satuan pendidikan atau mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan standar nasional pendidikan yang berlaku. Motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dipandang penting dalam peningkatan kinerja guru yang berfungsi untuk meningkatkan produktivitas kerja, mempertahankan loyalitas dan kestabilan pendidik, meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan, serta menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik. Berdasarkan hasil observasi awal, peningkatan layanan kualitas pendidikan madrasah saat ini tidak dapat ditangguhkan, karena kondisi objektif madrasah yang masih membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Salah satu akar persoalan yang terkait dengan belum optimalnya layanan pendidikan madrasah terletak pada kualifikasi pendidik yang masih minim dan mismatch, pendidik dan tenaga kependidikan sering tidak hadir, tidak memenuhi teknis administratif pendidik, serta jumlah tenaga kependidikan yang belum memadai. Adanya pendidik yang sering absen diduga merupakan indikasi turunnya motivasi kerja pendidik yang turun karena kurangnya reward atau karena dipengaruhi faktor lain. Apabila reward yang diberikan madrasah tidak sesuai standar hal ini dinilai menjadi faktor pemicu turunnya etos dan motivasi kerja yang menyebabkan kualitas layanan madrasah di yayasan turun. 53 Berdasarkan penjelasan tersebut, kualifikasi akademik dan motivasi pendidik dan tenaga kependidikan diduga memberikan pengaruh terhadap kualitas layanan madrasah. Kualifikasi akademik pendidik yang standar dan memenuhi standar kelayakan mengajar yang baik akan meningkatkan profesionalisme kerja, sehingga kualitas layanan terhadap peserta didik sesuai standar. Kualifikasi akademik yang tidak standar cenderung mengurangi kompetensi dan profesionalisme pendidik dalam mengajar. Sedangkan motivasi yang kurang mengakibatkan turunnya produktivitas kerja sehingga layanan akademik ikut menurun. Dengan demikian, adanya standar kualifikasi akademik yang sesuai serta motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan yang tinggi diharapkan mampu mewujudkan kualitas layanan madrasah yang baik sehingga mampu mengoptimalkan terciptanya lingkungan pendidikan yang nyaman dan berprestasi. Berdasarkan pada kajian teori dan penjelasan di atas, kerangka berpikir penelitian dapat disajikan sebagai berikut: Gambar 3. Kerangka Konseptual Penelitian Keterangan: X 1 : Kualifikasi Akademik Pendidik dan Tenaga Kependidikan X 2 : Motivasi Kerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan Y : Kualitas Layanan Akademik X 1 X 2 Y 54

F. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis yang menjadi jawaban sementara berdasarkan data yang belum sesuai dengan fakta yang diperoleh melalui pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: 1 Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualifikasi akademik pendidik dan tenaga kependidikan terhadap kualitas layanan akademik di Yayasan Al- I’anah Playen Gunungkidul. 2 Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan terhadap kualitas layanan akademik di Yayasan Al- I’anah Playen Gunungkidul. 3 Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualifikasi akademik dan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan terhadap kualitas layanan akademik di Yayasan Al-I’anah Playen Gunungkidul. 55

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi korelasi. Menurut Emzir 2008: 29 “Penelitian kuantitatif digunakan untuk menguji atau memverifikasi atau menjelaskan teori, mengidentifikasi kemudian menghubungkan variabel dalam masalah hipotesis, mengobservasi dan mengukur informasi secara numerik, serta melakukan prosedur statistik.” Selanjutnya, penelitian studi korelasi menurut Zechmester Emzir, 2008: 37 digunakan untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih. Hasil penelitian korelasional juga memiliki implikasi dalam pengambilan keputusan seperti tercermin dalam penggunaan prediksi aktuarial secara tepat. Dalam hal ini, Gay Emzir, 2008: 38-39 menetapkan tingkatan suatu hubungan antar variabel yang diungkapkan sebagai suatu koefisien korelasi. Tujuan studi korelasional untuk menentukan hubungan antara variabel, atau menggunakan hubungan tersebut untuk membuat prediksi. Semakin tinggi hubungan antar variabel, semakin akurat prediksi yang didasarkan pada hubungan tersebut.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Yayasan Al-I’anah Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015.