70 Selanjutnya, interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono 2007: 231,
sebagai berikut: Tabel 7. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
No. Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
1. 0,00 – 0,199
Sangat Rendah 2.
0,20 – 0,399 Rendah
3. 0,40 – 0,599
Sedang 4.
0,60 – 0,799 Kuat
5. 0,80 – 1,000
Sangat Kuat 2.
Menguji hipotesis 1 dan hipotesis 2 secara parsial. Variable bebas X dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat apabila: 1 Nilai Sig. 0,05, dan 2 t
hitung
t
tabel
uji t parsial. Hasilnya dapat dilihat pada tabel Coefficients dengan bantuan program SPSS versi 16.0.
3. Mencari koefisien determinasi antara kriterium Y dengan prediktor X
1
dan X
2
Koefisien ini digunakan untuk mengetahui variasi yang terjadi pada variabel terikat Y yang bisa dijelaskan pada variabel bebas X. Koefisien
determinasi dapat dicari dengan menggunakan software SPSS. Hasilnya dapat dilihat pada Model Summary R Square. Koefisien tersebut dapat dicari dengan
menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson yang dikuadratkan
. Adapun rumus Pearson, sebagai berikut:
71 Keterangan:
r : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N : Jumlah responden
: Jumlah hasil perkalian skor butir dengan skor total
Σ
X : Jumlah soal butir
:
Jumlah skor butir kuadrat
:
Jumlah skor total : Jumlah skor toal kuadrat
b. Uji Regresi Ganda
Peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan regresi ganda untuk mengetahui kebenaran hipotesis 3, yaitu: pengaruh kualifikasi akademik dan
motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan terhadap kualitas layanan akademik madrasah. Menurut Sugiyono 2007: 275, analisis regresi ganda
digunakan oleh peneliti apabila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik-turunnya variabel dependent kriterium apabila dua variabel independent
prediktor dimanipulasi dinaik-turunkan nilainya. Langkah-langkah untuk menganalisis regresi ganda, sebagai berikut:
1 Membuat persamaan garis regresi ganda. Menurut Hartono 2004: 140
berdasarkan rumus: Y =
α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
Keterangan: Y
: Variabel dependen terikat yang diprediksikan X
1
dan X
2
: Variabel independen bebas α
: Konstata titik potong antara persamaan regresi dengan sumbu Y : ukuran kecondongan garis regresi koefisien regresi
72 Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 untuk
mempermudah perhitungan. Hasil dapat dilihat pada tabel Coefficients pada kolom B Standardized Coefficients.
2 Menguji hipotesis 3.
Uji hipotesis 3 dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y. Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama simultan terhadap variabel terikat maka
menggunakan uji F dengan ketentuan: 1 Nilai Sig. 0,05, dan 2 F
hitung
F
tabel.
Hasilnya dapat dilihat pada tabel Coefficients dengan bantuan program SPSS versi 16.0.
3 Mencari koefisien determinasi antara X
1
dan X
2
dengan Y. Koefisien ini digunakan untuk mengetahui variasi yang terjadi pada
variabel terikat Y yang dapat dijelaskan pada variabel bebas X
1
dan X
2
. Koefisien korelasi ganda R bukan merupakan jumlah dari korelasi sederhana
yang ada pada setiap variabel X
1
dengan Y dan X
2
dengan Y, melainkan hubungan X
1
, X
2
, dan Y secara bersama-sama. Hasilnya dapat dilihat pada Model Summary R Square. Nilai koefisien determinasi
yang digunakan adalah Adjusted
koefisien determinasi yang disesuaikan. Penggunaan nilai koefisien determinasi
menggunakan Adjusted karena nilai tersebut sudah disesuaikan, sehingga penambahan atau pengurangan
nilai tergantung pada nilai korelasi antar variabel. Apabila menggunakan koefisien determinasi
akan menimbulkan bias, karena apabila variabel bebas ditambah