Sarros and Butchatsky 1996 juga menyebut pemimpin transformasional
sebagai pemimpin
penerobos breakthrough
leadership. Disebut sebagai pemimpin penerobos karena pemimpin dengan karakter ini mempunyai kemampuan untuk membawa
perubahan-perubahan yang sangat besar terhadap individu-individu maupun organisasi dengan jalan: memperbaiki kembali reinvent
karakter diri individu dalam organisasi ataupun perbaikan organisasi, memulai proses penciptaan inovasi, meninjau kembali struktur, proses
dan nilainilai organisasi agar lebih baik dan lebih relevan dengan cara menarik dan menantang bagi semua pihak yang terlibat dan mencoba
untuk merealisasikan tujuan-tujuan organisasi yang selama ini dianggap tidak mungkin dilaksanakan Daryanto, 1999.
3. Loyalitas Kerja a. Definsi Loyalitas Kerja
Dalam penjelasan pasal 4 No.10 tahun 1979, mengenai daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan DP3 untuk pegawai negeri seperti
yang dikutip oleh Saydam 2009:389 “Loyalitas adalah tekad dan kesanggupan metaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang
dipatuhi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Secara umum loyalitas dapat diartikan dengan kesetiaan,
pengabdian dan kepercayaan yang diberikan atau ditujukan kepada seseorang atau lembaga, yang di dalamnya terdapat rasa cinta dan
tanggung jawab untuk berusaha memberikan pelayanan dan perilaku
terbaik Rasimin, 1988. Siswanto 1989 juga berpendapat hal yang sama bahwa loyalitas adalah tekad dan kesanggupan individu untuk
mentaati, melaksanakan, mengamalkan peraturan-peraturan dengan penuh kesadaran dan sikap tanggung jawab. Hal ini dibuktikan dengan
sikap dan tingkah laku kerja yang positif. Loyalitas kerja tidak akan terbentuk begitu saja dalam
organisasi, tapi terdapat aspek-aspek yang di dalamnya menciptakan loyalitas pegawai itu sendiri. Aspek-aspek loyalitas kerja yang terdapat
pada individu dikemukakan oleh Siswanto yang menitik beratkan pelaksanaan kerja yang dilakukan pegawai antara lain seperti taat pada
peraturan, tanggung jawab pada lembaga, kemauan untuk bekerja sama, rasa memiliki, hubungan antar pribadi, kesukaan terhadap
pekerjaan Trianasari, 2005. Hasibuan 2011 menyatakan bahwa kesetiaan dicerminkan oleh
kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak
bertanggung jawab. Steers Porter 1963 berpendapat bahwa pertama, loyalitas kepada perusahaan sebagai sikap, yaitu sejauh mana
seseorang karyawan mengidentifikasikan tempat kerjanya
yang ditunjukkan dengan keinginan untuk bekerja dan berusaha sebaik-
baiknya dan kedua, loyalitas terhadap perusahaan sebagai perilaku, yaitu proses dimana seseorang karyawan mengambil keputusan pasti