pemimpin. Pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan suatu pekerjaan. Dengan demikian apakah kegiatan-kegiatan yang ada dalam
organisasi dapat berjalan dengan lancar, para pegawai melaksanakan tugas dengan baik, penuh kesanggupan sehingga dapat mencapai sasaran yang
telah ditentukan atau justru malah sebaliknya, semua ini tergantung bagaimana cara pemimpin dalam pengarahkan bawahannya. Selanjutnya
hipotesis yang diajukan adalah:
H1. Gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap etos kerja pegawai.
2. Pengaruh Loyalitas Kerja terhadap Etos Kerja Pegawai Fakultas Pertanian Universitas Negeri Papua
Seorang pegawai yang memiliki loyalitas tinggi akan memiliki identifikasi dengan organisasi, terlibat sungguh-sungguh dalam pekerjaan
dan adanya loyalitas memberikan afeksi positif terhadap organisasi. Dalam pembentukan loyalitas kerja diperlukan adanya kesadaran diri individu,
baik langsung atau tidak langsung. Loyalitas pegawai ditunjukkan dengan sikap-sikap seperti ketaatan, tanggung jawab, pengabdian, dan kejujuran.
Indikator ketaatan pegawai dapat dilihat dari ketaatan terhadap jam masuk kerja. Seorang pegawai yang taat akan menunjukkan sikap menaati
peraturan yang telah ditetapkan. Loyalitas ditinjau dari indikator tanggungjawab akan diwujudkan dalam pemanfaatan fasilitas sebagaimana
mestinya. Pengabdian pegawai sebagai indikator loyalitas menunjukkan sikap pengabdian dalam bekerja demu memajukan organisasi. Dengan
demikian dapat disimpulkan karyawan yang memiliki loyalitas kerja tinggi
akan muncul ketaatan, rasa tanggung jawab, pengabdian, dan kejujuran, sehingga dapat meningkatkan etos kerja.
Selanjutnya hipotesis yang diajukan adalah:
H2. Loyalitas kerja berpengaruh positif terhadap loyalitas kerja
pegawai. 3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Loyalitas
Kerja terhadap Etos Kerja Pegawai Fakultas Pertanian Universitas Negeri Papua
Dalam meningkatkan etos kerja pegawai harus memperhatikan gaya kepemimpinan transformasional dan loyalitas kerja. Seorang pemimpin
yang dapat menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dengan tepat dan seorang pegawai yang memiliki loyalitas kerja yang tinggi akan
cenderung memiliki etos kerja yang lebih baiktinggi. Gaya kepemimpinan transformasional dapat menggerakkan dan mengarahkan pegawai dalam
mencapai tujuan organisasi, sedangkan loyalitas kerja sangat diperlukan agar dapat membuat pegawai setia dan berbakti baik itu kepada
pekerjaannya, atasan, maupun perusahaannya, hal ini membuat seseorang rela berkorban demi memuaskan organisasi tempat pegawai bekerja tanpa
mengarapkan imbalan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
transformasional dan
loyalitas kerja
yang semakin
baiktinggi dapat mewujudkan etos kerja yang tinggi demi tercapainya tujuan perusahaan. Sehingga implikasi ketiganya adalah:
H3. Gaya
kepemimpinan transformasional
dan loyalitas
kerja berpengaruh positif terhadap etos kerja pegawai.