2 Inspirational motivation Motivasi inspirasional Inspirational motivation berarti karakter seorang pemimpin
yang mampu menerapkan standar yang tinggi akan tetapi sekaligus mampu
mendorong bawahan
untuk mencapai
standar tersebut.Karakter seperti ini mampu membangkitkan optimisme
dan antusiasme yang tinggi dari pawa bawahan. Dengan kata lain, pemimpin transformasional senantiasa memberikan inspirasi dan
memotivasi bawahannya. 3 Intellectual stimulation stimulasi Intelektual
Intellectual stimulation
karakter seorang
pemimpin transformasional yang mampu mendorong bawahannya untuk
menyelesaikan permasalahan dengan cermat dan rasional. Selain itu, karakter ini mendorong para bawahan untuk menemukan cara
baru yang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata
lain, pemimpin
transformasional mampu
mendorong menstimulasi bawahan untuk selalu kreatif dan inovatif.
4 Individualized consideration Pertimbangan Individual Individualized
consideration berarti karakter
seorang pemimpin yang mampu memahami perbedaan individual para
bawahannya. Dalam hal ini, pemimpin transformasional mau dan mampu untuk mendengar aspirasi, mendidik, dan melatih
bawahan. Selain itu, seorang pemimpin transformasional mampu melihat potensi prestasi dan kebutuhan berkembang para bawahan
serta memfasilitasinya.
Dengan kata
lain, pemimpin
transformasional mampu memahami dan menghargai bawahan berdasarkan kebutuhan bawahan dan memperhatikan keinginan
berprestas dan berkembang para bawahan.
f. Efek Kepemimpinan terhadap Etos Kerja
Kark, Chen dan Shamir pada tahun 2003 menyatakan bahwa pemimpin yang menerapkan kepemimpinan transformasional mampu
mempengaruhi bawahannya. Bukti yang mendukung keunggulan kepemimpinan transformasional terhadap kepemimpinan transaksional
luar biasa mengesankan Robbins, 1996. Misalnya, sejumlah telaah atas perwira militer Amerika Serikat, Kanada dan Jerman menemukan
fakta pada semua tingkat bahwa pemimpin transformasional dinilai sebagai pemimpin yang lebih efektif daripada pemimpin transaksional
Bass dan Avolio, 1990 dalam Robbins, 1996. Para manajer pada Federal Express yang memperlihatkan
kepemimpinan yang lebih transformasional dinilai oleh penyelia langsung mereka sebagai manajer yang berprestasi lebih tinggi dan
lebih dapat dipromosikan Hater and Bass, 1988 dalam Robbins, 1996. Dubinsky dkk 1995 menemukan fakta bahwa Sales manager
yang menerapkan kepemimpinan transformasional cenderung memiliki pengikut yang lebih berkomitmen, memiliki kepuasan kerja yang lebih
tinggi, dan tidak mudah stres.
Sarros and Butchatsky 1996 juga menyebut pemimpin transformasional
sebagai pemimpin
penerobos breakthrough
leadership. Disebut sebagai pemimpin penerobos karena pemimpin dengan karakter ini mempunyai kemampuan untuk membawa
perubahan-perubahan yang sangat besar terhadap individu-individu maupun organisasi dengan jalan: memperbaiki kembali reinvent
karakter diri individu dalam organisasi ataupun perbaikan organisasi, memulai proses penciptaan inovasi, meninjau kembali struktur, proses
dan nilainilai organisasi agar lebih baik dan lebih relevan dengan cara menarik dan menantang bagi semua pihak yang terlibat dan mencoba
untuk merealisasikan tujuan-tujuan organisasi yang selama ini dianggap tidak mungkin dilaksanakan Daryanto, 1999.
3. Loyalitas Kerja a. Definsi Loyalitas Kerja
Dalam penjelasan pasal 4 No.10 tahun 1979, mengenai daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan DP3 untuk pegawai negeri seperti
yang dikutip oleh Saydam 2009:389 “Loyalitas adalah tekad dan kesanggupan metaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang
dipatuhi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Secara umum loyalitas dapat diartikan dengan kesetiaan,
pengabdian dan kepercayaan yang diberikan atau ditujukan kepada seseorang atau lembaga, yang di dalamnya terdapat rasa cinta dan
tanggung jawab untuk berusaha memberikan pelayanan dan perilaku