72 Tahun 1948 grup Kesenian Dolalak di Kaliharjo mengalami penurunan
karena tentara Belanda berhasil menduduki wilayah Kabupaten Purworejo. Terjadi pertempuran antara tentara Belanda dengan Tentara Nasional Indonesia
TNI. Banyak putra putri yang tergabung dalam grup Kesenian Dolalak ikut berjuang menjadi Tentara Nasional Indonesia. Penyerangan yang dilakukan
disegala wilayah membuat tentara Belanda tidak leluasa menduduki wilayah Purworejo. Mereka kemudian hanya mengusai pusat kota Purworejo saja. Untuk
mengakhiri perang yang terjadi secara terus menerus, pada tahun 1949 Indonesia dan Belanda membuat kesepakatan dalam Konferensi Meja Budar KMB yang
dilaksanakan di Den Haag. Berakhirnya perlawanan antara Indonesia dan Belanda membuat Kesenian Dolalak di Desa Kaliharjo kembali bangkit dan berkembang.
6. Bentuk Penyajian Kesenian Dolalak
a. Gerak dan Pola Lantai
Pada Kesenian Dolalak, gerak merupakan media utama yang akan memberikan wujud pokok kesenian tersebut. Gerak dalam koreografi adalah
bahasa yang dibentuk menjadi pola-pola gerak dinamis yang bersifat kontinyu Hadi: 2011. Gerak dan Pola Lantai dalam Kesenian Dolalak merupakan gerak
yang sederhana, karena banyak terjadi pengulangan-pengulangan dalam setiap gerakannya. Sejarah terciptanya Kesenian Dolalak ini berawal dari peniruan
masyarakat Kabupaten Purworejo terhadap gerakan tarian dansa serdadu Belanda. Oleh karena itu gerak dalam Kesenian Dolalak terdiri dari gerak dansa dan gerak
keprajuritan. Gerakannya didominasi oleh gerak-gerak rampak, dinamis, dan
maskulin.
73 Kesenian Dolalak memiliki berbagai gerak yang unik dan khas seperti
kirig, ngetol, pencik, dan gerak-gerak lain yang menarik. “Kirig” merupakan
gerakan bahu yang cepat pada saat-saat tertentu Agus: 2012. Untuk menari Dolalak sikap badan yang diperlukan ialah mendhak dan mayuk.
Gambar 2: Sikap Badan Mayuk, Kepala Lilingan
Dok: Grup Dolalak Budi Santoso, 2016 Dalam Kesenian Dolalak terdapat gerak kepala, gerak tangan, gerak kaki,
dan gerak bahu. Gerak kepala dalam Kesenian Dolalak adalah “Coklekan” yaitu
kepala yang digerakkan ke kiri dan ke kanan, serta “Lilingan” yaitu beradu
pandang dengan pasangan menari dengan sikap kepala yang dicoklekkan. Sesuatu yang membedakan antara Kesenian Dolalak dengan yang lain yaitu sikap tangan
“ngruji”, seperti sikap ngrayung dengan ibu jari yang diluruskan ke depan, jari telunjuk lurus mengarah ke atas dan jari lain sedikit ditekuk.
74
Gambar 3: Sikap Tangan Ngruji
Foto: Santi, 2016 Ragam gerak yang terdapat dalam Kesenian Dolalak berhubungan erat
dengan syair lagu yang sedang dinyanyikan untuk mengiringi gerak tersebut. Hal itu dikarenakan nama ragam gerak yang ada dalam Kesenian Dolalak merupakan
nama syair lagu yang dibawakan. Jenis lagu yang digunakan untuk mengiringi Kesenian Dolalak sebenarnya adalah nama syair lagunya Depdikbud:
19921993. Berikut adalah beberapa nama ragam gerak dalam Kesenian Dolalak yang sering ditampilkan :
Tabel 6: Ragam Gerak Kesenian Dolalak No.
Syair Lagu Ragam Gerak
1. Salam Pembuka
Salam Pembuka 2.
Bismilah Iku Bismilah Iku
3. Jalan-jalan Alus
Jalan-jalan Alus 4.
Jalan-jalan Keras Jalan-jalan Keras
75 5.
Ikan Cucut Ikan Cucut
6. Saya Cari
Saya Cari 7.
Pagi-pagi Pagi-pagi
8. Emak-emak
Emak-emak 9.
Kupu-kupu Kupu-kupu
10. Main-main Main-main
11. Tinggi Gunung Tinggi Gunung
12. Ya Nabe Solu Ya Nabe Solu
13. Pakik Nanti Pakik Nanti
14. Sudah Bilang Sudah Bilang
15. Ambil Kain Ambil Kain
16. Itik-Itik Itik-Itik
17. Gomlio Gomlio
18. Bangilun Bangilun
19. Makanlah Sirih Makanlah Sirih
20. Jalan-jalan Ganda Jalan-jalan Ganda
76 Dalam setiap ragam gerak terdiri atas beberapa gerak tangan dan gerak kaki.
Gerak tangan yang umum ditarikan dalam Kesenian Dolalak, adalah sebagai berikut :
1. Ukel,
2. Ukel Wolak-walik,
3. Keplok,
4. Penthang,
5. Jethus,
6. Siak Seleh,
7. Atur-atur,
8. Taweng,
9. Miwir Sampur,
10. Ngithir Sampur,
11. Kesudan,
12. Ngregem,
13. Kesudan Nggradha,
14. Tangkis,
15. Lambeyan.
Gambar 4: Sikap Gerak Ngregem dalam Ragam Gerak Kupu-Kupu
Dok: Grup Dolalak Budi Santoso, 2016