Sistem Religi Kondisi Masyarakat Desa Kaliharjo

60 pelas tawon yang nantinya akan disertakan dalam cething tersebut. Kenduri dilakukan oleh kepala keluarga. Semua kepala keluarga berkumpul di musholla Desa Kaliharjo mengadakan kenduri yang nantinya akan dibacakan doa. Setelah acara syukuran selesai, cething yang telah dibawa tersebut ditukar-tukarkan dengan warga yang lain. Hal semacam ini dimaksudkan agar saling berbagi antar warga. 4 Muludan Muludan dilaksanakan setiap tanggal 12 Mulud yang dimaksudkan untuk memperingati Hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Muludan diperingati di balai desa Kaliharjo yang akan diikuti oleh seluruh kepala keluarga di Desa Kaliharjo. Desa Kaliharjo terdiri dari 4 Dusun, namun hanya 3 dusun saja yang mengikuti acara Muludan di balai desa yaitu Dusun Tengahan, Dusun Krajan, dan Dusun Jeruk Purut. Sedangkan Dusun Kedungrejo tidak melakukan acara Muludan di balai desa dengan alasan letaknya yang agak jauh dengan balai desa. Pada acara Muludan, semua warga masyarakat di Desa Kaliharjo membuat kenduri. Pada saat kenduri, bapak-bapak diwajibkan membawa cethingan yang berisi nasi sayur dan lauk pauk. Hal yang wajib dalam kenduri Muludan ini yaitu seluruh kepala keluarga diharuskan membuat sapet. Sapet yaitu ayam yang dijapit dengan bambu. Setiap kepala keluarga diwajibkan membuat 4 sapet, yang nantinya akan dikumpulkan pada saat acara kenduri. Sapet yang telah didoakan akan dibagikan kepada perangkat Desa Kaliharjo mulai dari Kepala Desa hingga Ketua RT. 61 5 Selikuran Selikur dalam bahasa Jawa berarti dua puluh satu. Tradisi Selikuran dilakukan setiap malam ke 21 pada bulan Ramadhan. Tradisi ini dilakukan untuk memperingati malam Nudzulul Qur’an, yaitu malam turunnya Al qur’an. Setiap kepala keluarga diwajibkan membuat cething yang berisi nasi sayur lauk pauk dan sapet. Namun yang berbeda dalam peringatan Selikuran ini, sapet yang dibuat adalah 5 sapet. Hal tersebut dilakukan karena nantinya 4 sapet akan dibagi kepada perangat desa dan sisanya akan dibagikan kepada warga untuk makan bersama. Semua warga Desa Kaliharjo berkumpul bersama di masjid Desa Kaliharjo. Acara Selikuran dilakukan setelah sholat tarawih dan tadarus. Pada peringatan Selikuran ini khusus untuk kepala desa tidak membuat sapet, akan tetapi membuat nasi ketan yang diberi abon diatasnya. Hal itu dilakukan agar antar warga masyarakat Desa Kaliharjo dapat guyup rukun dan saling tolong menolong. 6 Rejeban Masyarakat Jawa khususnya Masyarakat Desa Kaliharjo masih sering mengadakan acara Rejeban. Rejeban dilaksanakan setiap bulan Rajab tanggal 27 Kalender Hijriah. Karena terjadi di bulan Rajab, maka dikenal dengan istilah rejeban . Rejeban merupakan peringatan Isra Mi’Raj Nabi Muhammad. Namun, dalam masyarakat Desa Kaliharjo tidak hanya umat muslim saja yang melakukan tradisi Rejeban, akan tetapi masyarakat desa yang beragama lain juga ikut melaksanakan tradisi tersebut. 62 Rejeban diperingati di balai Desa Kaliharjo yang diikuti oleh seluruh kepala keluarga. Pada acara Rejeban seluruh warga Desa Kaliharjo mengadakan kenduri. Acara kenduri ini tidak diwajibkan bagi seluruh warga mengingat biaya yang dibutuhkan untuk membuatnya tidak sedikit, namun wajib bagi seluruh perangkat Desa Kaliharjo mulai dari perangkat desa hingga ketua RT dan RW. Setiap warga yang mengikuti acara kenduri ini diwajibkan membuat 3 tenongan yang berisi sayur mayur, lauk pauk, jajanan, wajik, jadah, serta buah-buahan, itulah mengapa acara Rejeban ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Satu yang khas dalam kenduri Rejeban ini yaitu tempat untuk meletakkan sayur mayur yang sering disebut panjangilang. Panjangilang dibuat dari janur daun kelapa yang masih muda untuk tempat meletakkan sayur mayur, lauk pauk, jajanan, dan buah. Kesenian yang sering dipentaskan dalam acara Rejeban yaitu Kethoprak yang berasal dari Dusun Kedungrejo, Desa Kaliharjo serta Kesenian Dolalak. 7 Punggahan Punggahan dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan. Tradisi Punggahan dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Seluruh warga masyarakat Desa Kaliharjo berkumpul di musholla membuat kenduri dengan besek. Besek tersebut berisi nasi sayur dan lauk pauk. Besek tersebut dikumpulkan dan nantinya akan dibacakan doa. Setelah selesai dibacakan doa maka besek tersebut akan ditukar-tukarkan dengan yang lain.