Kesenian Dolalak Deskripsi Teoritik

27 antar kelompok dan membentuk suatu kelompok yang lebih besar lagi yaitu masyarakat. Menurut Koentjaraningrat 2009 : 116, bahwa “tidak semua kesatuan manusia yang bergaul dan berinteraksi itu merupakan masyarakat, karena suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan yang khusus”. Ikatan khusus tersebut yakni pola tingkah laku yang bersifat kontinu mengenai semua faktor kehidupannya dalam batas kesatuan itu. Pola tersebut juga harus menjadi adat istiadat yang khas sehingga muncul satu rasa identitas diantara warga atau anggotanya bahwa mereka merupakan satu kesatuan khusus yang berbeda dari kesatuan-kesatuan manusia lain. Berdasarkan beberapa konsep yang telah diuraikan tadi, maka akan dirumuskan suatu definisi mengenai konsep masyarakat. Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin dalam Koentjaraningrat,2009 : 118, “society is the largest grouping in which common customs, tra ditions, attitude and feelings of unity are operative”. Hal itu berarti bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia dalam adat istiadat dan kontinuitas yang terikat oleh identitas bersama. Dengan kata lain masyarakat adalah suatu sistem yang terwujud dari kehidupan bersama manusia yang lazim disebut dengan kemasyarakatan Soleman: 1990. Dialog dalam suatu kemasyarakatan terjadi dengan diawali komunikasi yang baik antar manusia yang ada di dalamnya. Soekanto 2005, menyebutkan beberapa ciri sebuah masyarakat, yaitu hidup bersama secara teoritis, bergaul dalam waktu yang lama, timbul rasa kesatuan disetiap manusia, adanya nilai dan norma yang menjadi patokan bagi pelaku yang dianggap pantas, serta menghasilkan kebudayaan serta mengembangkannya. 28

6. Perubahan Sosial Masyarakat

Manusia merupakan makhluk sosial. Manusia akan selalu membutuhkan kehadiran dan bantuan orang lain demi mencukupi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis yaitu kebutuhan untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Komunikasi yang terjadi antara individu-individu tersebut akan membentuk sebuah kelompok sosial yang terjalin atas dasar kesamaan kepentingan bersama, hingga nantinya mampu melahirkan interaksi sosial dengan kelompok sosial lainnya. Kehidupan manusia mengalami perubahan seiring dengan adanya perkembangan jaman. Masyarakat senantiasa mengikuti perubahan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya saja kebutuhan untuk berkomunikasi, manusia pada jaman sekarang akan memanfaatkan teknologi yang sudah ada seperti handphone, internet, dan lain sebagainya. Sedangkan pada jaman dahulu sebelum ada teknologi manusia lebih sering menggunakan surat. Kemudahan komunikasi dengan ada kemajuan teknologi tersebut, memudahan manusia untuk saling berinteraksi. Perubahan yang terjadi dewasa ini merupakan gejala normal yang dengan cepat menjalar ke negara-negara lain berkat adanya komunikasi dan teknologi modern. Perubahan tersebut akan mempengaruhi kehidupan sosial budaya dalam masyarakat. Kemungkinan yang terjadi akibat adanya perubahan sosial budaya tersebut, yaitu masyarakat yang menolak suatu perubahan sehingga sosial budaya yang telah ada masih tetap dan tidak berubah. Masyarakat yang menerima suatu perubahan tersebut membuat sosial budayanya juga ikut berubah. Ada juga yang 29 masih tetap mempertahankan sosial budaya yang telah ada, sehingga terjadi percampuran antara yang lama dengan yang baru. Percampuran kebudayaan antara kebudayaan lama dengan kebudayaan baru sering dikenal dengan istilah akulturasi. Hal tersebut mengacu pada pendapat Koentjaraningrat 2009: 202 mengatakan bahwa : “Proses akulturasi timbul bila ada kebudayaan asing dengan unsur-unsur yang sedemikian rupa diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri sehingga terjadi percampuran kebudayaan .” Setiap masyarakat akan selalu mengalami perubahan sosial. Hal itu terjadi karena kehidupan sosial masyarakat bersifat dinamis. Mereka berkembang mengikuti perkembangan zaman yang menyangkut pola pikir, rasa, maupun tingkah laku, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga meluasnya tata pergaulan hidup masyarakat. Tidak semua perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat merupakan sebuah kemajuan. Perubahan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat juga bisa menjadi sebuah kemunduran, walaupun sebenarnya dinamika sosial selalu diarahkan kepada gejala tranformasi pergeseran yang bersifat linier Setiadi: 2006. Perubahan sosial dapat menyebabkan perubahan budaya. Perubahan sosial dalam masyarakat yang membawa kepada perubahan kebudayaan dimulai dengan perlawanan individu yang berkepribadian kuat. Perubahan tersebut dilakukan oleh individu yang melawan kebudayaan yang telah ada sebelumya dengan berpangkal pada kebudayaan baru yang sebelumnya tidak ada. Hal itu lah yang menyebabkan adanya pergerakan perubahan budaya. Hal itu sesuai dengan pendapat Soleman 1990 : 135, bahwa “ perubahan dalam masyarakat dapat 30 terjadi karena adanya penggerak-pengge rak tertentu”. Soemardjan 1974: 306 meng atakan bahwa “perubahan sosial merupakan penyimpangan kolektif dari pola-pola yang telah mapan dan karena itu menimbulkan gangguan pada keseimbangan sosial yang ada”. Menurut Soekanto 2005, perubahan sosial dapat berkaitan dengan nilai- nilai sosial, pola perilaku, organisasi, lembaga kemasyarakatan, lapisan masyarakat, dan wewenang atau kekuasaan. Setiap masyarakat akan selalu mengalami perubahan betapa pun kecilnya perubahan tersebut. Masyarakat seolah harus mau mentolerir adanya perubahan tersebut walaupun sebenarnya mereka