HIVAIDS wasting syndrome: Berat badan turun lebih dari 10 ditambah diare kronik lebih dari 1 bulan atau demam lebih dari 1 bulan yang tidak disebabkan oleh penyakit lain
Ensefalopati HIVAIDS: Gangguan kognitif dan atau disfungsi monotorik yang mengganggu aktifitas hidup sehari-hari dan bertambah buruk dalam beberapa minggu atau
bulan yang tidak disertai oleh penyakit penyerta lainnya selain HIVAIDS.
2.6 Determinan Terjadinya IO Faktor Memengaruhi
Faktor yang mempengaruhi IO pada penderita HIVAIDS adalah :
2.6.1 Gizi
Kekurangan gizi lebih berisiko terhadap penyakit infeksi karena tanggapan kekebalannya tidak cukup. Infeksi kemudian mengarah pada peradangan dan keadaan
gizi yang memburuk, yang memperburuk sistem kekebalan. Dampak dari penyakit HIVAIDS dapat menjadi lebih buruk dari pada orang yang terinfeksi kekurangan
gizi. Kekurangan gizi bagi penderita HIVAIDS menunjukkan penurunan jumlah sel CD4, dan sel ini kurang mampu untuk menggandakan diri atau menanggapi
organisme yang menular seperti virus yang hidup dalam diri mereka. Mekanisme lain yang membunuh organisme infeksi juga ditekan pada malnutrisi.
Nutrisi yang sehat seimbang dibutuhkan pada penderita HIVAIDSyang berfungsi mempertahankan kekuatan tubuh dan berat badan, mengganti kehilangan
vitamin dan mineral, meningkatkan fungsi imun dan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, meningkatkan respon terhadap pengobatan, menjaga agar
penderita HIVAIDS tetap aktif dan tetap berproduktif , mampu bekerja dan tetap berkontribusi terhadap pemasukan keluarga FAO-WHO,2002
Universitas Sumatera Utara
Prinsip pemberian nutrisi pada penderita HIVAIDS harus diberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein, kaya vitamin, mineral dan cukup air. Kebutuhan
protein pada penderita HIVAIDS sebesar 85-75 gram dan kalori sebesar 2400-2500 setiap hari, sehingga IO tidak makin berat. Syarat nutrisi pada penderita
HIVAIDSadalah: a. Kebutuhan Gizi ditambah 10 – 25 lebih dari kebutuhan minimum yang
dianjurkan b. Diberikan dalam porsi kecil tapi sering dan teratur
c. Disesuaikan dengan IO yang meyertainya d. Mengkonsumsi sayur–sayuran dan buah–buahan dalam bentuk jus
e. Minum susu yang rendah lemak dan sudah dipasteurisasi f. Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan basi, jamur
g. Makanan bebas dari pestisida, makanan harus dimasak, bila disimpan dilemari es, sebelum dimakan dipanaskan terlebih dahulu, dan jangan
menyimpan makanan yang sudah dimasak dengan yang mentah pada wadah yang sama.
h. Bila penderita mendapat therapy ARV, pemberian makanan disesuaikan dengan jadwal minum obat.
i. Menghindari makanan yang merangsang, makan-makanan mentah dan setengah matang, makanan kaleng.
j. Mengkomsumsi makanan rendah serat. k. Menghindari rokok, kafein, alkohol.
Universitas Sumatera Utara
l. Jika tidak dapat makan per oral berikan dalam bentuk parenteral Depkes,2003
m. Hindari jajan Dirjen Pemberantasan Penyakit menular, 2007
2.6.2 Dukungan Sosial