5.8. Hubungan Dukungan Sosial pada Penderita HIVAIDS Rawat Jalan Dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008
Dari hasil uji statistik dengan Chi-Square dimana p = 0,000 p0,05. dapat diartikan bahwa ada hubungan yang bermakna dengan kejadian IO yang sedang pada
penderita HIVAIDS. Artinya dukungan sosial yang kurang merupakan penyebab IO makin sedang pada penderita HIVAIDS dibandingkan dengan penderita HIVAIDS
dengan IO dukungan sosial. Secara fisiologi penderita HIVAIDS kekurangan sistim kekebalan tubuh, jika ditambah dengan stress psikososial-spiritual berdampak
terhadap penurunan CD4 maka penanganan penderita HIVAIDS memerlukan dukungan sosial
Diagram 5.8 Distribusi Proporsi Dukungan Sosial pada Penderita HIVAIDS Rawat Jalan dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008
Sejalan dengan penelitian Umar Zein terhadap penderita HIVHIVAIDS yang dengan IO, apabila mendapat dukungan dari keluarga atau orang yang
memperhatikan maka timbul rasa gembira dan bahagia yang akan menghasilkan
38.90 18.80
61.10 81.30
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Baik Kurang
Prevalens Rate IO100
Dukungan Sosial
Ringan Berat
Universitas Sumatera Utara
endorphin yang dapat membantu mempertahankan imunitas. Menurut penelitian
Barelett, dkk 2004, Dukungan sosial yang membentuk kelompok dukungan masyarakat untuk memberikan dukungan sosial pada penderita HIVAIDS dan para
pendampingnya. Kelompok ini akan meningkatkan dan menciptakan sumber pendapatan, mengurangi dan menyingkirkan stigma, diskriminasi, membangun sikap
positif masyarakat terhadap penderiat HIVAIDS dan keluarganya. Memberi dukungan sosial kepada penderita HIVAIDS, penderita merasa tenang dan gembira
yang mengakibatkan kelenjar korteks adrenal akan menghasilkan kortisol. Kortisol yang bersifat immunosuppressive terutama pada sel zonafasikulata, mengakibatkan
kelenjar adrenalin akan menghasilkan kortisol dalam jumlah seimbang pada system immune. Sejalan dengan penelitian Gottilieb 1983 dikutip Ismet 1994 dukungan
sosial mempengaruhi kesehatan dan melidungi orang terhadap efek negative dari stress
berat, dukungan sosial merupakan mediator yang penting dalam menyelesaikan suatu masalah yang membuat seseorang mengalami stress.
5.9. Hubungan Therapy Pengobatan pada Penderita HIVAIDS Rawat Jalan dengan Infeksi Oportunistik
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden yang hanya mendapat pengobatan dengan ARV besar proporsinya mengalami IO sedang dibandingkan
responden yang mendapat pengobatan ARV ditambah suplemen p = 0,000, dapat diartikan bahwa pengobatan ARV ditambah suplemen ada hubungan yang bermakna
dengan kejadian IO yang sedang pada penderita HIVAIDS. Obat ARV bertujuan untuk menghentikan replikasi HIV, memulihkan sistim imun dan mengurangi terjadi
Universitas Sumatera Utara
IO, memperbaiki kualitas hidup yang memerlukan kepatuhan tinggi untuk minum obat dan perlunya dukungan keluarga karena efek samping obat adalah mual,
muntah, nyeri perut, hepatomegali, dispnue atau takipneu, fatigue sehingga penderita tidak teratur untuk meminumnya maka perlu dukungan keluarga. Suplemen
merupakan pelengkap kebutuhan gizi sehari – hari, dan tidak dapat menggantikan posisi makan secara utuh, namun bersifat “penambal” kekurangan gizi yang
dibutuhkan. Dan suplemen tidak sama dengan obat kimia yang dapat cepat menyembuhkan penyakit dengan cepat pada saat dikomsumsi. Suplemen secara rutin
dapat mempercepat proses penyembuhan brosur. Manfaat dari suplemen adalah: sebagai antioxidant, melancarkan peredaran
darah, memperbaiki metabolisme, meningkatkan dan memperbaiki regenerasi sel– sel, mengaktifkan sel-sel dan meningkatkan daya tahan tubuh, membantu
memperbaiki kualitas istirahat. brosur. Penggunaan obat ARV yang dikombinasi suplemen dengan melihat manfaat
suplemen maka memperkecil kemungkinan terjadi pada efek samping obat sehinga fungsi obat secara efektif. brosur.
Universitas Sumatera Utara
Diagram 5.9 Distribusi Proporsi IO berdasarkan Therapy Pengobatan pada Penderita HIVAIDS Rawat Jalan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008
Mendukung pedoman pengobatan HIVAIDS dari WHO yang menjadi acuan dalam strategi Nasional penanggulan HIVAIDS 2007-2010 bahwa penderita
HIVAIDS tertolong dengan ditemukannya obat Antiretroviral ARV. Penderita harus mengikuti peraturan pengobatan dan melakukan pemeriksaan kesehatan dengan
teratur, kepatuhan minum obat pada waktunya dan tidak boleh lupa. Namun penderita sering bepergian, bekerja sehingga waktu makan tidak teratur, obatpun lupa diminum.
Akibat dari penderita tidak teratur minum obat sehingga menimbulkan penyakit IO makin sedang.
Sejalan dengan Yayasan Spiritia 2003 dukungan kepatuhan keluarga memberi obat akan menekan angka morbiliti pada penderita HIVAIDS. Menurut Liz
2007 dan beberapa peneliti kepustakaan memakai pangkalan data Medline bahwa kepatuhan dalam memakan obat ARV akan menekan stadium IO.
49.30
7.50 50.70
92.50
20 40
60 80
100
ARV+Suplemen ARV
Prevalens Rate IO 100
Terapi Pengobatan
Ringan Berat
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN