BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
RSUP H. Adam Malik Medan merupakan Rumah Sakit Kelas A dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No.
335MenkesVII1990 dan No. 502MenkesSK1991. RSUP H. Adam Malik Medan juga sebagai pusat rujukan untuk wilayah Pembangunan A yang meliputi Propinsi
Sumatera Utara, Propinsi Sumatera Barat dan Propinsi Riau. RSUP H. Adam Malik Medan mulai berfungsi sejak tanggal 17 Juni 1991
dengan pelayanan Rawat Jalan dan pada tanggal 2 Mei 1992 mulai dengan pelayanan Rawat Inap. Pada tanggal 11 Januari 1993 secara resmi Pusat Pendidikan Fakultas
Kedokteran USU Medan dipindahkan ke RSUP H. Adam Malik Medan sebagai tanda dimulainya Soft Opening. Kemudian diresmikan oleh Bapak Presiden RI pada tanggal
21 Juni 1993. RSUP H. Adam Malik Medan sebagai salah satu organisasi Departemen
Kesehatan RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Medik yang wajib melaksanakan system laporan
Rumah Sakit. Sistem Pelaporan Rumah Sakit sangat ditentukan oleh sistem pencatatan data yang dilakukan masing-masing unit kerja.
43
Universitas Sumatera Utara
4.1.1 Pusat Pelayanan Kesehatan Khusus Penderita HIVAIDS Rawat Jalan RSUP H.Adam Malik Medan Pusyansus
Pusyansus RSUP H.Adam Malik Medan merupakan pusat rujukan kesehatan bagi masyarakat di wilayah Sumatera Bagian Utara dan Tengah, bagi pasien yang
menderita HIVAIDS. Pelayanan kesehatan bagi penderita AIDS merupakan tugas dan wewenang Seksi Pelayanan Medik Rawat Khusus yang berada di bawah Bidang
Pelayanan Medik. Ditunjang oleh Seksi Pelayanan Keperawatan Khusus yang berada di bawah Bidang Pelayanan Keperawatan.
Unit Pelayanan Penderita HIVAIDS Rawat JalanRawat JalanRSUP H. Adam Malik Medan dikelola oleh tenaga kesehatan yang mempunyai latar belakang
pendidikan kedokteran dan keperawatan yang telah mengikuti pelatihan khusus tentang penanganan penderita HIVAIDS. Pendamping tenaga kedokteran dan
perawat, di unit tersebut juga terdapat petugas lain yaitu tenaga apoteker, administrasi dan kebersihan yang berfungsi untuk mendukung pelayanan kesehatan yang optimal
bagi penderita HIVAIDS. Dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan bagi penderita HIVAIDS,
disesuaikan dengan kondisi atau tingkat penyakit penderita itu sendiri. Sebagian besar penderita merupakan pasien rawat jalan, hanya beberapa yang menjalani rawat inap
di Rumah Sakit. Dalam menjalani perawatan, penderita AIDS mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang bergerak di
bidang penanggulangan masalah HIVAIDS. Penderita HIVAIDS Rawat JalanRawat Jalanyang baru terdeteksi HIVAIDS karena penyakit infeksi yang dialaminya tidak
Universitas Sumatera Utara
sembuh – sembuh sudah menahun sehingga penderita yang datang pertama kali kondisinya sangat lemah. Semua Penderita HIVAIDS Rawat JalanRawat
Jalansebelum dinyatakan terkena HIVAIDS dilakukan konseling terlebih dahulu. Setelah itu penderita diberi obat dan penyuluhan tentang gizi, olahraga, Therapy dan
dukungan sosial hanya seadanya saja tidak dilakukan oleh para ahli dibidangnya. Pemberian Therapy ARV pada Penderita HIVAIDS Rawat JalanRawat
Jalandilakukan sebulan sekali
4.2 Hasil Penelitian