2.4.6 Manifestasi Neurologis
Sekitar 10 penderita HIVAIDS menunjukkan manifestasi Neurologis yang biasanya timbul pada fase akhir penyakit. Kelainan syaraf yang umum adalah
ensifalitis, meningitis, demensia, milopati dan neuropati perifer.
2.4.7 Thrush
Pertumbuhan berlebihan jamur candidias di dalam mulut, vagina dan
kerongkongan, biasanya infeksi ini yang pertama kali muncul.
2.5 Klasifikasi Klinis HIVAIDS
Terdapat berbagai klasifikasi HIVAIDS, dua diantaranya menurut Centra Diseases Control
CDC dan WHO adalah sebagaimana tampak pada tabel 1 dan 2 di bawah ini. Tabel satu menunjukkan klasifikasi klinis yang disarankan oleh CDC
Amerika Serikat untuk remaja dan orang dewasa. Klasifikasi ini dibuat berdasarkan keadaan klinis yang berhubungan dengan infeksi HIVAIDS dan jumlah CD4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Klasifikasi Klinis dan CD4 Pasien Remaja dan Orang Dewasa menurut CDC
CD4 Infeksi
Primer Defisiensi
Ringan Defisiensi
Sedang Defisiensi Imun Berat
Sindro m
retrovir al
Kandidiasi s vagina
Tuberkulosi s
Pneumonia Herper
zoster Tinea
Mulloscom Contagiosu
m Kandidiasis
Orofaring Onikomikosi
s Gingivitis
Pnemonia Pneumocytis
Histoplasma Koksidioidomik
osisi TB milier dan ektra
Pulmoner Progressive
multifocal Leucoencephal
o- pathy Herpes
Simpleks Toxoplasmos
is
Kriptokokosi s
Esofagitis kandidiasis
Cytomegalovir us
Mycobacterium Avium
complex
Sumber: Enny 2003
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Klasifikasi Klinis IO HIVAIDS pada Orang Dewasa menurut WHO
Stadium Gambaran Klinis
Skala Aktivitas
I
1.
Asimptomatik
2.
Limfadenopati generalisata Asimptomatik, aktifitas
normal II
3.
Berat badan menurun 10
4.
Kelainan kulit dan mukosa yang ringan seperti, dermatisis seboroik, prurigo,
onikomikosis, ulkus oral yang rekuren, kheilitis angularis
5.
Herpes zoster dalam lima tahun terakhir
6.
Infeksi saluran nafas bagian atas seperti sinusitis
bakterialis Simptomik, aktifitas normal
III
7.
Berat badan menurun 10
8.
Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
9.
Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
10.
Kandidiasis orofaringeal
11.
Oral Hairy leukoplakia
12.
TB paru dalam tahun terakhir
13.
Infeksi bacterial yang berat seperti pnemonia, piomiositis
Pada umunya lemah, aktifitas di tempat tidur kurang dari
50
IV
14.
HIVAIDS Wasting syndrome seperti yang didefinisikan oleh CDC
15.
Pnemonia Pneumocysitis carinii
16.
Toksoplasmosis otak
17.
Diare kriptosporidiosis lebih dari satu
bulan
18.
Kriptokokosis ekstrapulmonal
19.
Retinitis virus sitomegalo
20.
Herpes simpleks mukokutan 1 bulan
21.
Leukoensefalotopi multifokal progresif
22.
Mikosis diseminata seperti
histoplasmosis
23.
Kandidiasis di esophagus, trakea, bronkus dan
paru
24.
Mikobakteriosis atipikal diseminat
25.
Septisemia salmonelosis non tifoid
26.
Tuberkulosis di luar paru
27.
Limfoma
28.
Sarkoma Kaposi
29.
Ensefalopati HIVAIDS
Pada umunya sangat lemah, aktifitas di temapt tidur lebih
dari 50
Sumber: Pe
doman Nasional Perawatan, Dukungan dan Pengobatan bagi ODHA
Universitas Sumatera Utara
HIVAIDS wasting syndrome: Berat badan turun lebih dari 10 ditambah diare kronik lebih dari 1 bulan atau demam lebih dari 1 bulan yang tidak disebabkan oleh penyakit lain
Ensefalopati HIVAIDS: Gangguan kognitif dan atau disfungsi monotorik yang mengganggu aktifitas hidup sehari-hari dan bertambah buruk dalam beberapa minggu atau
bulan yang tidak disertai oleh penyakit penyerta lainnya selain HIVAIDS.
2.6 Determinan Terjadinya IO Faktor Memengaruhi