Data Analisis Statistik Pemendekan Siklus Hidup Hama Plutella

75

3. Uji Anova Satu Arah Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Daun Sirih

Hijau Piper betle L. terhadap Pemendekan Siklus Hidup Hama Plutella xylostella pada Fase Larva Hasil uji Anova Satu Arah pengaruh dosis pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L. terhadap siklus hidup larva Plutella xylostella pada pengamatan pertama tertera pada Tabel 11 berikut. Tabel 11. Uji Anova Satu Arah Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Daun Sirih Hijau Piper betle L. terhadap Siklus Hidup Hama Plutella xylostella pada Fase Larva Pengamatan Pertama K K eterangan: α = 0,05 taraf kepercayaan 95 Hasil uji Anova Satu Arah pada Tabel 11, menunjukkan bahwa penyemprotan dosis pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L. pada pengamatan pertama tidak berpengaruh nyata terhadap pemendekan siklus hidup larva Plutella xylostella yang menjadi pupa. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji statistik tidak terdapat pengaruh pemberian pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L. terhadap pemendekan siklus hidup larva Plutella xylostella. Setelah pengamatan pertama dilanjutkan dengan penyemprotan kedua dan pengamatan kedua. Data hasil pengamatan kedua dianalisis ANOVA Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 1.760 4 .440 1.467 .250 Within Groups 6.000 20 .300 Total 7.760 24 76 menggunakan uji Anova Satu Arah. Hasil uji Anova Satu Arah pada pengamatan kedua sebagai berikut. Tabel 12. Uji Anova Satu Arah Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Daun Sirih Hijau Piper betle L. terhadap Siklus Hidup Hama Plutella xylostella pada Fase Larva Pengamatan Kedua K e t e r a n Keteran gan: α = 0,05 taraf kepercayaan 95 Hasil uji Anova Satu Arah yang tertera pada Tabel 12 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh nyata pemberian dosis pestisida nabati daun sirih hijau terhadap pembentukan pupa larva Plutella xylostella pada pengamatan kedua. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji statistik tidak terdapat pengaruh dosis pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L. terhadap pemendekan siklus hidup larva Plutella xylostella.

C. Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Daun Sirih Hijau Piper betle L.

terhadap Kerusakan Tanaman Sawi Brassica juncea L. Kerusakan yang terjadi pada tanaman sawi Brassica juncea L. oleh larva Plutella xylostella terjadi mulai dari pengamatan pertama sampai pengamatan ketiga. Serangan larva Plutella xylostella berupa bercak kotoran pada tanaman sawi, lubang pada daun, dan menyerang titik tumbuh tanaman. ANOVA Pupa Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 4.560 4 1.140 2.375 .087 Within Groups 9.600 20 .480 Total 14.160 24 77 a b c Gambar 9. Serangan Larva Plutella xylostella a bercak kotoran pada tanaman b daun berlubang c merusak titik tumbuh Menurut Mau dan Kessing, 1992 Liliek Mulyaningsih, 2010 ciri-ciri serangan larva Plutella xylostella yaitu bagian bawah daun sawi rusak, epidermis bagian atas terlihat putih transparan. Setelah daun tumbuh dan melebar, lapisan epidermis akan robek sehingga daun tampak berlubang Gambar 8b. Larva instar ke tiga dan ke empat memakan seluruh bagian daun sehingga meninggalkan ciri yang khas, yaitu tinggal epidermis bagian atas daun atau bahkan tinggal tulang daunnya saja. Larva Plutella xylostella lebih suka memakan daun yang lebih muda dan banyak ditemukan bergerombol di sekitar titik tumbuh, sehingga dapat merusak titik tumbuh Gambar 8c Shelton et al, 1993; Liliek Mulyaningsih, 2010. Hasil pengamatan kerusakan daun sawi Brassica juncea L. oleh larva Plutella xylostella pada berbagai dosis perlakuan pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L. dapat dilihat pada Tabel 13. 78 Tabel 13. Kerusakan Daun Sawi Setelah Penyemprotan dengan Berbagai Dosis Pestisida Nabati Daun Sirih Hijau Piper betle L. Perlakuan Warna Daun Kondisi Daun Persentase Daun Berlubang P0 Hijau Berlubang, tidak keriput 32,22 P1 Hijau, sedikit daun kuning berlubang, terdapat daun yang mengalami kelayuan, tidak keriput 40,68 P2 Hijau, sedikit daun kuning berlubang, terdapat daun yang mengalami kelayuan, tidak keriput 38,59 P3 Hijau berlubang, terdapat daun yang mengalami kelayuan, tidak keriput 30,11 P4 Hijau Berlubang, tidak keriput 27,25 P5 Hijau sedikit berlubang, keriput 11,09 Keterangan: pengamatan kerusakan daun sawi hanya dibatasi pada pengamatan warna daun, kondisi daun, dan persentase daun berlubang. Berdasarkan Tabel 13 persentase lubang pada daun sawi oleh Plutella xylostella paling tinggi terdapat pada perlakuan P1 2,5 yaitu 40,68, sedangkan persentase daun berlubang terendah pada perlakuan P4 10 yaitu 27, 25. Daun sawi pada perlakuan P1 2,5 mengalami kelayuan karena pada saat penyemprotan larva Plutella xylostella menuju ke titik tumbuh, bergerombol di titik tumbuh, dan merusak titik tumbuh, karena dosis pestisida nabati perasan daun sirih hijau Piper betle L. rendah, sehingga larva Plutella 79 xylostella tetap menyerang tanaman sawi. Titik tumbuh yang rusak menyebabkan tangkai daun patah dan daun mengalami kelayuan sampai akhirnya menguning. Menurut Pracaya, 1993 Noorbetha Julaily, dkk, 2013 apabila bagian pucuk tanaman yang terserang maka tanaman tidak dapat membentuk krop sama sekali. Daun sawi pada perlakuan P0 0 mengalami kerusakan mulai dari pengamatan pertama dan terus meningkat sampai pengamatan ke tiga. Namun, kerusakan daun sawi pada perlakuan P0 0 lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan lainya P1 dan P2. Peningkatan kerusakan disebabkan tanaman sawi tidak disemprot dengan pestisida nabati perasan daun sirih hijau Piper betle L., sehingga larva Plutella xylostella tetap menyerang tanaman sawi. Namun, larva Plutella xylostella hanya menyerang bagian daun tanaman sawi, tidak menyerang titik tumbuh, sehingga daun sawi berlubang namun tetap segar dan tidak mengalami kelayuan. Kerusakan daun sawi pada perlakuan P4 yang disemprot menggunakan pestisida nabati perasan daun sirih hijau Piper betle L. dosis 10 lebih rendah apabila dibandingkan dengan kerusakan pada dosis perlakuan lainnya 0; 2,5; 5; dan 7,5. Hal ini disebabkan senyawa aktif pada pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L. dosis 10 lebih tinggi. Kandungan senyawa aktif dari daun sirih yang disemprotkan pada tanaman sawi menyebabakan daun sawi barbau menyengat dan terasa pahit, sehingga tidak disukai oleh larva Plutella xylostella. Rasa pahit dan bau sirih