Pembuatan Larutan Pestisida Kimia sebagai Kontrol Positif Penyemprotan Pestisida Nabati pada Tanaman Sawi

61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L. sebagai pengendali hama Plutella xylostella tanaman sawi Brassica juncea L. dapat diuraikan sebagai berikut.

A. Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Daun Sirih Hijau Piper betle L.

terhadap Mortalitas Larva Plutella xylostella 1. Data Hasil Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Plutella xylostella Data hasil pengamatan mortalitas larva Plutella xylostella setelah penyemprotan pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L. adalah sebagai berikut. Tabel 3. Data Hasil Pengamatan Akumulasi Jumlah Mortalitas Larva Plutella xylostella Ulangan tanggal Perlakuan P0 P1 P2 P3 P4 P5 27 29 31 27 29 31 27 29 31 27 29 31 27 29 31 27 29 31 1 3 5 5 2 5 1 2 5 4 5 5 2 4 5 3 5 2 5 1 2 5 2 5 5 3 1 1 5 1 4 5 1 5 5 3 5 2 5 5 4 1 1 5 1 3 5 3 5 2 2 5 2 3 5 5 5 1 1 5 1 5 5 3 5 3 5 5 5 5 Jumlah 3 10 25 3 15 25 1 15 25 4 12 25 2 16 25 25 Mortalitas 12 40 100 12 60 100 4 60 100 16 48 100 8 64 100 100 Keterangan: penyemprotan dilakukan tiga kali, yaitu setiap dua hari sekali pada tanggal 26 Oktober 2016, 28 Oktober 2016, dan 30 Oktober 2016. Jumlah total hama dalam satu tanaman sawi lima ekor. Pengamatan pertama pada tanggal 27 Oktober 2016, pengamatan kedua pada tanggal 29 Oktober 2016, dan pengamatan ketiga pada tanggal 31 Oktober 2016. 62 Berdasarkan Tabel 3 mortalitas larva Plutella xylostella tertinggi pengamatan pertama terdapat pada perlakuan P5 kontrol positif, larva mengalami mortalitas 100 setelah penyemprotan pestisida sintetis Dursban. Mortalitas larva Plutella xylostella dengan perlakuan pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L. tertinggi pengamatan pertama terdapat pada perlakuan P3 7,5, yaitu 16, sedangkan mortalitas larva terendah terdapat pada perlakuan P2 5, yaitu 4. Mortalitas larva Plutella xylostella dengan perlakuan pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L. lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan pestisida kimia. Hal ini karena pestisida nabati bekerja lebih lambat dibandingkan dengan pestisida kimia. Sesuai dengan Thamrin et al., 2007 Mutiah Sari, dkk, 2013 yang menyatakan bahwa insektisida nabati umumnya tidak dapat mematikan langsung serangga, melainkan berfungsi sebagai repellent , antifeedant, mencegah serangga meletakkan telur dan menghentikan proses penetasan telur, racun syaraf, dan mengacaukan hormon di dalam tubuh serangga. Mortalitas larva Plutella xylostella tertinggi pengamatan kedua terdapat pada dosis perlakuan pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L. 10 P4, yaitu sebesar 64. Sedangkan mortalitas larva terendah pengamatan kedua terdapat pada perlakuan kontrol 0 P0