80
yang menyengat menyebabakan larva Plutella xylostella menghindari tanaman sawi dan mengurangi aktivitas makan, sehingga serangan pada
tanaman sawi rendah. Menurut Anggraini dkk 2003 dan Maryanti dkk 2006 Fika Afifah, dkk, 2015, rasa pahit dan bau sirih yang menyengat
karena adanya senyawa terpenoid. Terpenoid memiliki rasa yang pahit dan bersifat antifeedant yang dapat menghambat aktivitas makan serangga. Selain
itu terpenoid juga bersifat sebagai penolak serangga repellant karena ada bau menyengat yang tidak disukai oleh serangga sehingga serangga tidak mau
makan. Semakin tinggi dosis pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L.
yang disemprotkan pada tanaman sawi maka serangan larva Plutella xylostella semakin rendah. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Noorbetha Julaily, dkk 2013 bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun papaya yang diberikan pada tanaman maka kerusakan tanaman sawi semakin
rendah.
81
P0 P1
P2
P3 P4
P5 Gambar 10. Kerusakan Tanaman Sawi Brassica juncea L. pada
Berbagai Perlakuan setelah Penyemprotan Pestisida Nabati Daun Sirih Hijau Piper betle L..
Tanaman sawi pada perlakuan P5 yang disemprot dengan pestisida
kimia memiliki persentase lubang pada daun lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan pestisida nabati daun sirih hijau Piper betle L. yaitu
11,09, hal ini disebabkan larva mengalami mortalitas 100 setelah penyemprotan pertama dengan pestisida sintetis Dursban, sehingga larva
Plutella xylostella hanya memakan sedikit daun sawi.
82
D. Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Daun Sirih Hijau Piper betle L.
terhadap Berat Basah Sawi Brassica juncea L. 1.
Data Hasil Pengukuran Berat Basah Tanaman Sawi Brassica juncea L.
Setelah pengamatan ke tiga, dilakukan pengukuran berat basah tanaman sawi. Sawi di timbang menggunakan timbangan analitik. Data
berat basah sawi pada 30 hari setelah tanam dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Rata-rata Jumlah Daun Segar dan Berat Basah Tanaman Sawi
Brassica juncea L. Konsentrasi
Daun Segar Helai
Berat Basah Gram
0+ 9
70,64 0-
9 54,72
2,5 6
37,68 5
7 47,88
7,5 7
49,58 10
8 49,96
Jumlah daun sawi segar terbanyak 9 helai terdapat pada kontrol positif pestisida kimia dengan rata-rata berat basah 70,64 gr, sedangkan
yang paling sedikit 6 helai pada tanaman sawi yang diaplikasikan dengan dosis pestisida nabati perasan daun sirih hijau Piper betle L.
2,5 dengan berat basah 37,68 gr. Tanaman sawi yang diaplikasikan dengan pestisida nabati 10 mempunyai jumlah daun 8 helai dan berat
basah 49,96 gr, lebih tinggi apabila dibandingkan dengan berat basah pada dosis perlakuan 2,5; 5; dan 7,5. Berat basah sawi pada kontrol
posistif pestisida kimia tinggi disebabkan setelah penyemprotan dengan pestisida sintetis Dursban larva mengalami mortalitas 100, sehingga
83
serangan hama pada tanaman sawi rendah. Besar kecilnya berat basah dipengaruhi oleh banyaknya jumlah daun tanaman sawi yang diserang
oleh larva Plutella xylostella.
2. Data Analisis Statistik Berat Basah Tanaman Sawi Brassica
juncea L.
Hasil analisis sidik ragam pengamatan berat basah sawi menunjukkan bahwa perlakuan pestisida nabati perasan daun sirih
hijau tidak berpengaruh nyata. Hal ini di tunjukkan dengan angka yang diikuti oleh huruf yang sama hasil analisis sidik ragam Tabel 15.
Tabel 15. Rata-rata Berat Basah Sawi Brassica juncea L. Dosis Pestisida Nabati Daun
Sirih Hijau Rata-rata Berat Basah Sawi ± SD
54,72 ± 15,43
a
2,5 37,68 ± 29,54
a
5 47,88 ± 26,03
a
7,5 49,58 ± 32,16
a
10 49,96 ± 8,71
a
Total 47,96 ± 22,12
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 0,05.
Tabel 15 menunjukkan bahwa rata-rata berat basah sawi tertinggi terdapat pada kontrol 0 yaitu 54,72 gr dengan standar
deviasi 15,43. Sedangkan berat basah sawi terendah terdapat pada dosis pestisida nabati perasan daun sirih hijau Piper betle L. 2,5
yaitu 37,68 gr dengan standar deviasi 29,54. Berat basah sawi pada
84
dosis perlakuan 2,5 rendah disebabkan larva Plutella xylostella menyerang titik tumbuh tanaman sawi, sehingga menyebabkan
tanaman sawi rusak, tangkai daun patah dan daun mengalami kelayuan. Menurut Sumarni dan Sartono, 2007 Noorbetha Julaily,
dkk, 2013 tinggi rendahnya berat segar tanaman dipengaruhi oleh ada tidaknya serangan hama. Semakin tinggi tingkat kerusakan maka berat
basah semakin rendah. Berat basah sawi pada kontrol 0 lebih tinggi dibandingkan
dengan perlakuan pestisida nabati perasan daun sirih hijau Piper betle L.. Hal ini disebabkan pada tanaman sawi tidak terdapat senyawa
aktif dari daun sirih hijau, sehingga larva menyerang daun sawi tetapi tidak menyerang titik tumbuhnya. Daun sawi berlubang namun
tanaman tetap segar dan tidak mengalami kelayuan. Rata-rata berat basah sawi pada dosis perlakuan pestisida
nabati perasan daun sirih hijau Piper betle L. 10 lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan dosis lainya 2,5; 5; dan 7,5,
yaitu 49,96 gr dengan standar deviasi 8,71. Hal ini disebabkan senyawa aktif dari daun sirih Piper betle L. mempengaruhi aktifitas
biologi larva Plutella xylostella. Menurut Sastrodihardjo, 1992 Noorbetha Julaily, dkk, 2013, senyawa-senyawa aktif seperti
alkaloid, polifenol, kuinon, flavonoid, dan terpenoid dapat mempengaruhi
beberapa sistem
fisiologis yang
mengatur
85
perkembangan hama. Perkembangan larva Plutella xylostella terganggu, sehingga serangan larva pada tanaman sawi rendah.
3. Uji Anova Satu Arah Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Daun Sirih
Hijau Piper betle L. terhadap Berat Basah Tanaman Sawi Brassica juncea L.
Data berat basah tanaman sawi yang diperoleh kemudian dianalis dengan uji Anova Satu Arah. Hasil analisis uji Anova Satu
Arah dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Uji Anova Satu Arah Pengaruh Dosis Pestisida Nabati
Perasan Daun Sirih Hijau Piper betle L. terhadap Berat Basah Sawi Brassica juncea L.
ANOVA
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Between
Groups 790.034
4 197.508
.341 .847
Within Groups 11597.544
20 579.877
Total 12387.578
24 Keterangan: α = 0,05 taraf kepercayaan 95
Berdasarkan hasil uji Anova Satu Arah yang tertera pada Tabel 16 menunjukkan bahwa dosis perlakuan pestisida nabati perasan daun
sirih hijau Piper betle L. tidak berpengaruh nyata terhadap berat basah tanaman sawi. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat
pengaruh dosis perlakuan pestisida nabati perasan daun sirih hijau Piper betle L. terhadap berat basah sawi.
86
E. Keterbatasan Penelitian
Peneliti kesulitan dalam mencari hama Plutella xylostella, sehingga jumlah hama yang diinfeksikan pada masing-masing tanaman sawi berjumlah
lima ekor.