BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Disiplin Kerja
1. Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka tersedia untuk mengubah suatu
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku. Rivai, 2010: 825 Singodimejo 2002, mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan
dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma perturan yang berlaku disekitarnya. Menurut Terry dalam Tohardi, 2002,
disiplin merupakan alat penggerak karyawan. Agar tiap pekerjaan dapat berjalan dengan lancar, maka harus diusahakan agar ada disiplin yang
baik. Bagi Beach dalam Siagian, 2002, disiplin mempunyai dua pengertian. Arti yang pertama, melibatkan belajar atau mencetak perilaku
dengan menerapkan imbalan atau hukuman. Arti kedua lebih sempit lagi, yaitu disiplin ini hanya bertalian dengan tindakan hukuman terhadap
pelaku kesalahan. Sutrisno, 2011: 86-87.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Faktor yang mempengaruhi disiplin kerja Sutrisno, 2011: 89- 92 adalah:
a. Besar kecilnya pemberian kompensasi b. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
c. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan d. Keberaniaan pimpinan dalam mengambil tindakan
e. Ada tidaknya pengawasan pimpinan f. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan
g. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
3. Pendekatan Disiplin Kerja
Para ahli menyebutkan beberapa pendekatan untuk meningkatkan disiplin kerja Marihot, 2002: 300-302, yaitu:
a. Disiplin Preventif Disiplin preventif merupakan tindakan yang dilakukan untuk
mendorong pegawai menaati standard dan peraturan sehingga tidak terjadi pelanggaran atau bersifat mencegah tanpa ada yang
memaksakan yang pada akhirnya akan menciptakan disiplin diri.
Universitas Sumatera Utara
b. Disiplin Korektif Disiplin korektif yaitu tindakan yang dilakukan untuk mencgah supaya
tidak terulang kembali sehingga tidak terjadi pelanggaran pada hari- hari selanjutnya, yang tujuannya adalah:
1 Memperbaiki perilaku yang melanggar aturan 2 Mencegah orang lain melakukan tindakan serupa, dan
3 Mempertahankan standar kelompok secara konsisten dan efektif. c. Disiplin Progresif
Disiplin progresif yaitu pengulangan kesalahan yang sama akan mengakibatkan hukuman yang lebih berat. Tindakan indispliner biasa
dilakukan melalui proses: 1 Teguran lisan, kalau masih terulang
2 Teguran tertulis yang menjadi catatan negatif bagi pegawai, kalau masih terulang
3 Skorsing satu minggu, kalau masih terulang 4 Skorsing satu bulan, kalau masih terulang
5 Memecat pegawai tersebut Tindakan-tindakan yang dilakukan di atas hanya sebagai kerangka
umum yang didasarkan pada pendekatan rasionalilmiah. Dalam praktek, tindakan untuk meningkatkan disiplin yang dilakukan oleh
beberapa organisasi sangat bervariasi dan melibatkan seni dalam manajemen.
Universitas Sumatera Utara
4. Pelaksanaan Disiplin Kerja