e. Pengendalian biaya Dengan sistem imbalan yang baik, akan mengurangi seringnya
pelaksanaan rekrutmen, sebagai akibat dari makin seringnya pegawai yang keluar mencari pekerjaan yang lebih baik dan menguntungkan.
f. Memenuhi peraturan Sistem pemberian imbalan yang baik merupakan tuntutan. Suatu
organisasi dituntut untuk memiliki sistem imbalan yang baik.
3. Jenis-jenis Imbalan
Imbalan terbagi atas 2 jenis Ardana, 2008: 145, yaitu: a. Imbalan instristik, yakni jenis imbalan yang berkaitan dengan
pekerjaan itu sendiri, meliputi: 1 Penyelesaian tugas
Dampak yang dirasakan seseorang dengan penyelesaian tugasnya dengan baik adalah imbalan dirinya sendiri.
2 Pencapaian prestasi Pencapaian prestasi berkaitan dengan kemampuan untuk
menyelesaikan tujuan yang menantang. Dimana penetapan yang lebih menantang dapat meningkatkan prestasi kerja.
3 Pertumbuhan pribadi Pertumbuhan pribadi pada dasarnya berkaitan dengan
kemampuan dan peluang yang tersedia bagi karyawan untuk mengembangkan keahlian dan kariernya.
Universitas Sumatera Utara
b. Imbalan ekstristik, yakni jenis imbalan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan tetapi berasal dari pekerjaan, meliputi:
1 Imbalan financial Imbalan financial dapat berbentuk gaji, upah, atau bonus.
Dimana gaji bersifat rutin dan tetap setiap bulan apakah pekerja masuk kerja atau tidak, sedangkan bonus berkaitan dengan
prestasi karyawan yang mutakhir, dimana pemberiannya diberikan pada prestasi-prestasi tertentu yang mampu diraih
oleh karyawan. 2 Jaminan social fringe benefit
Jaminan social meliputi haritua, asuransi tenaga kerja, biaya dirumah sakit, biaya perumahan dan lain sebagainya.
3 Profit sharing
Pada dasarnya profit sharing dapat mendorong partisipasi dari para pekerja dengan memberikan bagian tertentu dari laba
perusahaan yang bentuknya bisa berupa kas maupun saham. 4 Penghargaan atau pengakuan
Prestasi yang baik perlu mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas jerih payah karyawan yang telah mereka
sumbangkan pada organisasi.
Universitas Sumatera Utara
5 Promosi Promosi merupakan pemindahan secara vertical ke jenjang
yang lebih tinggi yang disertai dengan adanya kenaikan tanggung jawab dan imbalan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian Imbalan
Dalam menetapkan kebijaksanaan berkenaan dengan masalah pemberian imbalan Komang Ardana, 2008: 145, ada beberapa faktor
yang harus diperhatikan oleh perusahaan, baik yang bersifat internal perushaan maupun yang bersifat eksternal.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi antara lain adalah : a. Kemampuan perusahaan untuk membayar
Perusahaan bisa memberikan imbalan yang sesuai dengan prestasi ditunjukkan oleh masing-masing pekerja, pengalamannya atau
tingkat pendidikannya. b. Eksistensi dari Serikat Pekerja
Keberadaan Serikat Pekerja dalam suatu perusahaan sangat membantu pekerja dalam meminta haknya bagi perusahaan.
c. Karakteristik Pekerja Pemberian imbalan harus disesuaikan dengan beratringannya
beban kerja ataupun tanggung jawab yang dipikul oleh pekerja, termasuk kondisi tempat kerja ataupun besarnya resiko untuk
mendapatkan kecelakaan kerja bagi pekerja tersebut
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor eksternalnya antar lain adalah : a. Keadaan pasar tenaga kerja
Kondisi tenaga kerja yang ada di pasar tenaga kerja seringkali punya pengaruh yang besar dalam menentukan besarnya imbalan
yang akan diberikan. b. Biaya hidup
Besarnya imbalan perlu disesuikan dengan biaya hidup. Hal ini menyebabkan besarnya imbalan, seringkali ditentukan berdasarkan
daerah dimana perusahaan berada. c. Peraturan pemerintah
Seperti diketahui pemerintah, dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja telah menetapkan adanya gajiupah minimum yang disusun
berdasarkan kebutuhan hidup.
2.1.3 Produktivitas Kerja