Tahap Pengorganisasian Hasil Penelitian

63 Tata tertib yang berlaku belum bisa dipatuhi sepenuhnya oleh warga sekolah. Hasil observasi di SMA Gadjah Mada menunjukkan terdapat beberapa siswa yang merokok di koridor sekolah dan seorang guru yang merokok di ruang guru. Perilaku yang ditunjukkan oleh guru dan siswa tersebut belum sesuai dengan tata tertib yang dibuat oleh pihak SMA Gadjah Mada. Berikut hasil dokumentasi observasi di SMA Gadjah Mada: Gambar 5. Siswa merokok di koridor sekolah Hasil observasi di SMA Gadjah Mada tidak menemukan kegiatan khusus yang dibuat oleh pihak sekolah untuk menanggapi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah. Pelaksana kebijakan seperti Wali Kelas dan Guru BK hanya memberikan sanksi teguran dan menyuruh untuk mematikan bagi siswa maupun guru yang merokok di sekolah. Kesimpulan dari beberapa pendapat dan hasil observasi di atas menunjukkan bahwa tahap interpretasi implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di SMA Gadjah Mada menggunakan sosialisasi. 64 Sosialisasi dilaksanakan saat MOS dengan mengundang orang tua siswa. Sosialisasi sebelumnya juga sudah dilakukan terlebih dahulu kepada Guru saat rapat sekolah. Tindak lanjut dari sosialisasi yang dilakukan oleh pihak sekolah sampai saat ini belum ada program khusus untuk menangani pelaksanaan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di SMA Gadjah Mada.

c. Tahap Aplikasi

Tahap aplikasi merupakan tahap pelaksanaan setelah tahap pengorganisaian dan tahap interpretasi dilakukan. Tahap aplikasi mencakup semua hal yang berhubungan dengan cara pelaksana mengatasi masalah atau meningkatkan mutu pada sasaran kebijakan termasuk di dalamnya berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi pelayanan, pembayaran atau yang lainnya yang disesuaikan dengan tujuan atau perlengkapan program. Tahap aplikasi yang dilakukan oleh SMA Gadjah Mada untuk menanggapi adanya Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah sudah dimulai sejak adanya Pergub DIY Nomor 42 Tahun 2009 tentang kawasan tanpa rokok. Informasi tersebut didapatkan saat wawancara dengan Bapak AE selaku Pelaksana Tugas Kepala Sekolah di SMA Gadjah Mada Yogyakarta: “Pelaksanaan kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini sejak diberlakukanya Pergub DIY tentang kawasan tanpa rokok yang di dalamnya sekolah termasuk tempat yang dimaksud.” AE05052016 65 Anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di SMA Gadjah Mada menggunakan anggaran sosialisasi yang dilakukan saat MOS, untuk peralatan yang digunakan untuk melaksnakan kebijakan tersebut menggunakan tanda dilarang merokok dan pemasangan tanda dilarang merokok menggunakan anggaran peralatan kelas. Berikut penjelasan Ibu MV selaku Karyawan di SMA Gadjah Mada Yogyakarta: “Untuk anggarannya kami masukkan dalam anggaran sosialisasi awal MOS dan pemasangan tanda dilarang merokok kita ambilkan dari anggaran peralatan kelas.” MV03052016 Hal tersebut diperkuat oleh Ibu TE selaku Guru dan Wali Kelas di SMA Gadjah Mada Yogyakarta sebagai berikut: “Untuk anggaran mungkin tidak ada ya mas. Sosialisasinya menggunakan dana saat pengenalan sekolah atau MOS dan pemasangan tanda dilarang merokok menggunakan dana lain lain di peralatan kelas.” TE20042016 Hasil observasi di SMA Gadjah Mada, belum ditemukan tanda dilarang merokok yang dimaksud oleh Ibu MV dan Ibu AE. Tanda dilarang merokok seharusnya berada di dalam kelas. Beberapa siswa mengaku tahu jika ada tanda tersebut di dalam kelas, namun ada siswa yang dengan sengaja mencopot tanda dilarang merokok. Berikut penjelasan dari AI selaku siswa di SMA Gadjah Mada: “Memasang tulisan dilarang merokok di kelas mas, tetapi itu juga tidak berpengaruh pada kami yang merokok dan ada juga yang dicopot lagi sama teman- teman.” AI25042016 Kesimpulan dari beberapa pendapat dan hasil observasi di atas adalah pihak sekolah sudah mulai melaksanakan Kebijakan Kawasan