78
Berdasarkan  Tabel  uji  linearitas,  dapat  dilihat  bahwa  variabel kebiasaan  belajar  dengan  keaktifan  belajar  menunjukkan  nilai  signifikansi
deviation  from  linearity    sebesar  0,459  dan  lebih  besar  dari  0,05,  dengan demikian  model  regresi  dapat  dikatakan  linear.  Variabel  komunikasi
interpersonal  dengan  keaktifan  belajar  menunjukkan  nilai  signifikansi deviation  from  linearity  sebesar  0,171  dan  lebih  besar  dari  0,05,  dengan
demikian  model  regresi  dapat  dikatakan  linear.  Variabel  ketiga  yaitu  pola asuh  orangtua  dengan  keaktifan  belajar  menunjukkan  nilai  signifikansi
deviation  from  linearity  sebesar  0,410  dan  lebih  besar  dari  0,05.  Dengan demikian model regresi dapat dikatakan linear.
3.  Uji Multikolinieritas
Uji  multikolinieritas  dilakukan  untuk  menguji  apakah  model  regresi ditemukan  adanya  korelasi  antar  variabel  bebas  independent.  Model
regresi  yang  baik seharusnya  tidak  terjadi  korelasi  diantara  variabel  bebas tidak  terjadi  multikonieritas.  Menurut  I mam  Ghozali  2011:  105  untuk
mendeteksi  ada  atau  tidaknya  multikolinieritas  di  dalam  model  regresi dilihat  dari  a  nilai  tolerance  dan  lawannya  b  variance  inflation  factor
VI F.  Kedua  ukuran  ini  menunujukan  Nilai    tolerance    yang  rendah  sama dengan  nilai  VI F  yang  tinggi,  karena  VI F    =     1 tolerance.  Pedoman  suatu
model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah mempunyai nilai VI F 10  dan  mempunyai  nilai  tolerance     dari  10   0,1.  Hasil  analisis
pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 18.
79
Tabel 18
. Rangkuman Hasil Pengujian Multikolinieritas Variabel
Tolerance VI F
Kesimpulan Kebiasaan
Belajar 0,973
1,028 Tidak terjadi
multikolinieritas Komunikasi
I nterpersonal 0,896
1,116 Tidak terjadi
multikolinieritas Pola Asuh
Orangtua 0,898
1,113 Tidak terjadi
multikolinieritas Sumber: Data Primer yang Diolah
Pada  Tabel  18  di  atas  terlihat  bahwa  besaran  VI F  pada  kebiasaan belajar
adalah  1,028,  variabel  komunikasi  interpersonal adalah
1,116  dan  pola  asuh  orang  tua  X
3
adalah  1,113.  VI F  pada  ketiga variabel  kurang  dari  10  dan  besarnya  tolerance  pada  ketiga  variabel  lebih
dari  0,10.  Model  regresi  dalam  penelitian  ini  dapat  disimpulkan  tidak terdapat adanya multikolinearitas.
4.  Uji Heterokedastisitas
Heteroskedastisitas  adalah  adanya  ketidaksamaan  varian  dari  residual untuk  semua  pengamatan  pada  model  regresi.  uji  heteroskedastitas
dilakukan  untuk  mengetahui  adanya  penyimpangan  dari  syarat-syarat asumsi  klasik  pada  model  regresi,  di  mana  dalam  model  regresi  harus
dipenuhi  syarat  tidak  adanya  heteroskedastisitas.  Uji  hetreokedastisitas pada  penelitian  ini  menggunakan  koefisien  signifikansi,  yaitu  dengan
membandingkan  nilai  probabilitas  Sig    dengan  tingkatan  alpha  yang ditetapkan  sebelumnya  5 .  Hasil  dari  Uji  Heterokedastisitas  terdapat
pada tabel berikut :
80
Tabel 19
. Rangkuman Hasil Pengujian Heterokedastisitas No.
Variabel Sig. p-
value Taraf
Signifikansi Kesimpulan
1. Kebiasaan
Belajar 0.906
0.05 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas 2.
Komunikasi I nterpersonal
0.284 0.05
Tidak terjadi Heteroskedastisitas
3. Pola Asuh
Orangtua 0.906
0.05 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas
Tabel  di  atas  menunjukan  bahwa  ketiga  variabel  tidak  ada  gejala heteroskedastisitas karena Sig.   0,05.
C. Pengujian Hipotesis 1.  Uji Hipotesis Pertama