76
Tabel 15.
Klasifikasi Nilai Keaktifan Belajar
No I nterval
Kategori
1 36 sampai 48 Sangat Tinggi
2 30 sampai 36 Tinggi
3 24 sampai 30 Rendah
4 12 sampai 24
Sangat Rendah Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya diperoleh mean keaktifan
belajar sebesar 31,82. Bila dibadingkan dengan tabel klasifikasi nilai, maka keaktifan belajar termasuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Prambanan memiliki keaktifan belajar yang tinggi.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui apakah data untuk pengajuan
hipotesis dapat
diterima atau
tidak. Analisis
regresi mempersyaratkan uji normalitas, uji linieritas, uji heterokedastisitas dan uji
multikolinieritas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk menentukan apakah data yang telah dikumpulkan memiliki distribusi yang normal. Uji normalitas penelitian ini
menggunakan uji Kolomogrov Smirmov yang diolah menggunakan alat uji SPSS Versi 16.0. Kriteria yang digunakan yaitu degan melihat angka
probabilitas, dengan aturan apabila probabilitas Sig 0,05 5 maka Ho diterima, sebaliknya jika Probabilitas Sig 0,05 5 maka Ho ditolak.
Variabel yang diuji adalah kebiasaan belajar, komunikasi interpersonal,
77
pola asuh orangtua dan keaktifan belajar. Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut :
Tabel 16
. Rangkuman Hasil Uji Normalitas No.
Nama Variabel Asymp. Sig
p-value Kondisi
Keterangan Distribusi Data
1. Kebiasaan Belajar
0,070 p 0.05
Normal 2.
Komunikasi I nterpersonal
0,071 p 0.05
Normal 3.
Pola Asuh
Orangtua 0,108
p 0.05 Normal
4. Keaktifan Belajar
0,073 p 0.05
Normal Sumber: Data Primer yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa probabilitas signifikansi variabel kebiasaan belajar 0,07, komunikasi interpersonal
0,071, pola asuh orangtua 0,108 dan keaktifan belajar 0,0703 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dari masing-masing variabel berdistribusi
normal. Perhitungan yang lebih lengkap dapat dilihat dilampiran.
2. Uji Linieritas
Uji linearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau
tidak. Uji liniearitas dalam penelitian ini menggunakan uji liniearitas dengan bantuan program SPSS versi 16.0. Kriteria data dikatakan linear
Jika Sig. Deviation from Liniearity lebih besar atau sama dengan taraf signifikansi yang dipakai 0,05.
Tabel 17
. Rangkuman Hasil Uji Linieritas No.
Variabel Sig. deviation
from Liniearity Taraf
Signifikansi Kesimpulan
1. Kebiasaan Belajar
0,459 0.05
Liniear 2.
Komunikasi I nterpersonal 0,171
0.05 Liniear
3. Pola Asuh Orangtua
0,410 0.05
Liniear Sumber: Data Primer yang Diolah
78
Berdasarkan Tabel uji linearitas, dapat dilihat bahwa variabel kebiasaan belajar dengan keaktifan belajar menunjukkan nilai signifikansi
deviation from linearity sebesar 0,459 dan lebih besar dari 0,05, dengan demikian model regresi dapat dikatakan linear. Variabel komunikasi
interpersonal dengan keaktifan belajar menunjukkan nilai signifikansi deviation from linearity sebesar 0,171 dan lebih besar dari 0,05, dengan
demikian model regresi dapat dikatakan linear. Variabel ketiga yaitu pola asuh orangtua dengan keaktifan belajar menunjukkan nilai signifikansi
deviation from linearity sebesar 0,410 dan lebih besar dari 0,05. Dengan demikian model regresi dapat dikatakan linear.
3. Uji Multikolinieritas