43
8 Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga
kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur. 9
Menyimpulkan setiap
materi yang
disampaikan diakhir
pembelajaran.
d. I ndikator keaktifan siswa
Raka Joni dalam Martinis, 2007:80, menjelaskan bahwa peran aktif dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat
dilaksanakan manakala : 1
Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa. 2
Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman belajar.
3 Tujuan kegiatan pembelajaran tercapai kemampuan minimal siswa
kompetensi dasar. 4
Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas siswa, meningkatkan kemampuan minimalnya, dan
menciptakan siswa yang kreatif serta mampu menguasai konsep- konsep.
5 Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sedangkan menurut Nana Sudjana 1996:21 untuk melihat
terwujudnya Cara Belajar Siswa Aktif dalam proses belajar-mengajar, terdapat beberapa indikator Cara Belajar Siswa Aktif, indikator tersebut
dapat dilihat dari lima segi, yaitu : 1
Dari sudut siswa, dapat dilihat dari :
-
Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan, dan permasalahannya;
-
Keinginan dan
keberanian serta
kesempatan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar;
-
Penampilan berbagai usaha dan kekreatifan belajar dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar-mengajar
sampai mencapai keberhasilannya;
-
Kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut di atas tanpa tekanan guru atau pihak lainnya kemandirian belajar.
2 Dilihat dari segi guru, tampak :
-
Adanya usaha mendorong, membina gairah belajar dan partisipasi siswa secara aktif;
44
-
Bahwa peranan guru tidak mendominasi kegiatan proses belajar siswa;
-
Bahwa guru memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menurut cara dan keadaan masing-masing;
-
Bahwa guru menggunakan berbagai jenis metode mengajar serta pendekatan multimedia.
3 Dilihat dari segi program, hendaknya :
-
Tujuan instruksional serta konsep maupun isi pelajaran itu sesuai dengan kebutuhan, minat, serta kemampuan subjek
didik;
-
Program cukup jelas dapat dimengerti siswa dan menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar;
-
Bahan pelajaran mengandung fakta atau informasi, konsep, prinsip, dan keterampilan.
4 Dilihat dari situasi belajar, tampak adanya :
-
I klim hubungan intim dan erat antar guru dengan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan guru, serta dengan unsur pimpinan
di sekolah;
-
Gairah serta kegembiraan belajar siswa sehingga siswa memiliki motivasi yang kuat serta keleluasaan mengembangkan cara
belajar siswa masing-masing. 5
Dilihat dari sarana belajar, tampak adanya:
-
Sumber-sumber belajar bagi siswa;
-
Fleksibilitas waktu untuk melakukan kegiatan belajar;
-
Dukungan dari berbagai jenis media pengajaran;
-
Kegiatan belajar siswa yang tidak terbatas didalam kelas, tetapi juga diluar kelas.
Diedrich dalam Rohani, 2004:9, membagi keaktifan belajar siswa menjadi 8 kelompok, yaitu :
1 Keaktifan visual : membaca, memperhatikan gambar, mengamati
eksperimen, demonstrasi, mengamati orang lain bekerja, dan sebagainya.
2 Keaktifan lisan oral : mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan
pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.
3 Keaktifan mendengarkan : mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio.
4 Keaktifan menulis : menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.
5 Keaktifan menggambar : menggambar, membuat grafik, chart,
diagram, peta, pola.
45
6 Keaktifan motorik : melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan simulasi, menari dan berkebun.
7 Keaktifan mental : merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan dan membuat keputusan.
8
Keaktifan emosional : minat, bosan, gembira, berani, tenang
.
Dari pendapat di atas, keaktifan belajar dalam penelitian ini memakai indikator dari pendapat Diedrich yaitu : keaktifan visual, keaktifan lisan,
keaktifan mendengarkan, keaktifan menulis, keaktifan motorik, keaktifan mental dan keaktifan emosional. I ndikator tersebut dianggap paling cocok
karena mengambil dari segala sudut tentang keaktifan belajar dan dapat diaplikasikan pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Prambanan. Dari
urain diatas maka dapat disarikan bahwa keaktifan belajar adalah kegiatan atau kesibukan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar di
sekolah maupun di luar sekolah yang menunjang keberhasilan belajar siswa.
B. Penelitian Yang Relevan
1. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Fadli Rozaq 2012 yang berjudul
“Hubungan Komunikasi I nterpersonal Antara Guru Dan Siswa Dengan Keaktifan Belajar Siswa Kelas Xi Program Keahlian Teknik Otomotif Di Smk
Muhammadiyah 4 Klaten Tengah Tahun Ajaran 2012 2013” menyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komunikasi
interpersonal guru dan siswa dengan keaktifan belajar siswa kelas XI program keahlian teknik otomotif di SMK Muhammadiyah 4 Klaten Tengah
tahun ajaran 2012 2013. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi Rxy sebesar 0,556, koefisien determinan
sebesar 0,309.