30
Sedangkan menurut Lidyasari 2012:6, Pola asuh orang tua secara harfiah mempunyai maksud pola interaksi antara orangtua dan
anak. Pola interaksi ini meliputi, bagaimana sikap atau perilaku orangtua saat berhubungan dengan anak. Dari uraian diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa pola asuh orangtua adalah proses penanaman norma, sikap, watak dari orangtua kepada anaknya yang
akan berpengaruh pada perkembangan anak.
b. Macam- macam Pola Asuh Orangtua
Salah satu aspek penting dalam hubungan orangtua dan anak adalah gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orangtua. Menurut
Diana Baumrind dalam Desmita, 2005:144, merekomendasikan tiga tipe pengasuhan yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda
dalam tingkah laku sosial anak, yaitu otoritatif, otoriter, dan persimif. Pengasuhan otoritatif authoritative parenting adalah salah satu
gaya pengasuhan yang memperlihatkan pengawasan ekstra ketat terhadap tingkah laku anak-anak, tetapi mereka juga bersikap
responsif, menghargai dan menghormati pemikiran, perasaaan, serta mengikutsertakan anak dalam pengambilan keputusan. Desmita,
2005:144. Menurut John W. Santrock 2003:186, Pengasuhan Otoratif
mendorong anak untuk bebas tetapi memberikan batasan dan mengendalikan tindakan tindakan mereka. Komunikasi bersifat verbal
timbal balik bisa berlangsung dengan bebas, dan orangtua bersifat hangat dan bersifat membesarkan hati remaja.
31
Anak-anak prasekolah dari orangtua yang otoratif cenderung lebih percaya pada diri sendiri, pengawasan diri sendiri, dan mampu bergaul
baik dengan teman-teman sebayanya. Pengasuhan otoritatif juga diasosiasikan dengan rasa harga diri yang tinggi high self-esteem,
memiliki moral standar, kematangan psikososial, kemandirian, sukses dalam belajar, dan bertanggung jawab secara sosial.
Desmita 2005:144,
menjabarkan Pengasuhan
otoriter authoritarian parenting adalah suatu gaya pengasuhan yang
membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orangtua.
Sedangkan menurut John W. Santrock 2003:185, Pengasuhan otoriter adalah gaya yang membatasi dan bersifat menghukum yang
mendesak remaja
mengikuti petunjuk
orangtua dan
untuk menghormati pekerjaan dan usaha.
Orangtua yang otoriter menetapkan batas-batas yang tegas dan tidak memberi peluang yang besar untuk anak-anak untuk
mengemukakan pendapat. Orangtua otoriter juga cenderung bersikap sewenang-wenang dan tidak demokratis dalam membuat keputusan,
memaksakan peran-peran atau pandangan-pandangan kepada anak atas dasar kemampuan dan kekuasaan sendiri, serta kurang
menghargai pemikiran dan perasaan mereka. Anak dari orangtua yang otoriter cenderung bersifat curiga pada orang lain dan merasa tidak
bahagia dengan dirinya sendiri, merasa canggung berhubungan dengan teman sebaya, canggung menyesuaikan diri pada awal masuk
32
sekolah dan memiliki prestasi belajar yang rendah dibandingkan dengan anak-anak lain Desmita, 2005:144.
Pengasuhan persimif permissive parenting gaya pengasuhan persimif dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu : pertama,
permissive-indulgent yaitu suatu gaya pengasuhan dimana orangtua sangat terlibat dalam kehidupan anak, tetapi menetapkan sedikit
batas atau kendali atas mereka Desmita, 2005:144. Sedangkan menurut John W. Santrock 2003:186, permissive-
indulgent parenting adalah suatu pola dimana orangtua sangat terlibat dengan remaja tetapi sedikit sekali menuntut atau mengendalikan
mereka. Pengasuhan permissive-indulgent diasosiasikan dengan kurangnya kemampuan pengendalian diri anak, karena orangtua
pemissive-indulgent cenderung
membiarkan anak-anak
mereka melakukan apa saja yang mereka inginkan, dan akibatnya anak-anak
tidak pernah belajar mengendalikan perilaku mereka sendiri dan selalu mengharapkan agar semua kemauannya dituruti.
Kedua, pengasuhan permissive-indifferent, yaitu suatu gaya kepengasuhan di mana orangtua sangat tidak terlibat dalam kehidupan
anak. Anak-anak cenderung kurang percaya diri, pengendalian diri buruk, dan rasa harga diri yang rendah Desmita, 2005:144.
Sedangkan menurut pendapat John W. Santrock 2003:186, permissive-indefferent parenting adalah suatu pola dimana orangtua
sangat tidak ikut campur dalam kehidupan remaja. Pola pengasuhan ini berkaitan dengan perilaku sosial remaja yang tidak cakap, terutama
33
kurangnya pengendalian diri. Remaja yang orangtuanya bersifat permisif-tidak peduli mendapat kesan bahwa aspek lain dari kehidupan
si orangtua lebih penting daripada si remaja, tidak cakap secara sosial, pengendalian diri buruk, ridak bisa menangani kebebasan dengan baik.
c. Pengaruh Pola Asuh dan Dampaknya terhadap Perilaku Anak