28
Merujuk dari kedua sumber di atas dapat diketahui bahwa simpai atau hulahoop
merupakan ring penari hula yang berputar yang bernama hoop. Karena penggunaan hoop sejak jaman dahulu sebagai media bermain hulahoop maka,
sampai saat ini masyarakat lebih mengenal simpai sebagai hulahoop. Padahal dari paparan yang telah disebutkan di atas hulahoop itu sendiri merupakan salah satu
permainan atau kegiatan dari penggunaan alat permainan yang bernama hoop atau simpai.
2. Pengertian Simpai
Menurut M. Muhyi Faruq 2009: 2, hulahoop adalah suatu alat yang berbentuk lingkaran dengan bahan lunak yang dapat digunakan untuk
mengembangkan berbagai macam aktivitas gerak atau permainan yang bisa dilakukan secara perorangan atau berpasangan bahkan berkelompok, dan secara
umum dapat dilakukan dimana saja. Atmaja Budi Sarjana dan Bambang Trijono 2010: 124-125 mendifinisikan simpai sebagai suatu alat yang terbuat dari kayu,
rotan atau plastik dengan berat minimum 300 gram, simpai harus bulat, dengan diameter 60 cm-75 cm untuk anak-anak dan 80 cm-90 cm untuk dewasa. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa simpai merupakan suatu alat yang berbentuk lingkaran yang terbuat dari kayu, rotan atau plastik yang dapat
digunakan untuk aktivitas gerak atau permainan individu maupun kelompok. Bermain simpai merupakan salah satu bentuk permainan kecil. Aip
Syarifuddin Muhadi 1993: 135 mendefinisikan permainan kecil sebagai suatu bentuk permainan yang tidak mempunyai peraturan tertentu, baik mengenai
29
peraturan permainannya, alat-alatnya yang digunakan, ukuran lapangan, maupun waktu untuk melakukannya yang bisa disesuaikan dengan daerah masing-masing
serta belum ada organisasi yang menaunginya. Oleh karena itu, bentuk permainan dengan simpai disini tidak ada aturan
secara pasti dan bisa divariasi sedemikian rupa dalam penerapan pembelajarannya. Dengan menggunakan media simpai bentuk permainan
divariasikan sedemikian rupa sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun.
3. Karakteristik Bermain Simpai
Bermain simpai yang akan digunakan dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik kasar disini merupakan sebuah permainan individu. Karena
anak-anak secara bergantian dalam melakukan kegiatan. Permainan ini dirancang untuk meningkatkan komponen koordinasi, kelentukan dan keseimbangan anak
dalam bergerak. Permainan simpai divariasikan sedemikian rupa untuk mampu
mengembangkan ketiga komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan motorik kasar. Aktivitas gerak dalam permainan simpai tersebut
meliputi, meloncat dalam simpai, berjalan pada garis lurus, berjinjit maupun berjengket melintasi simpai, penguluran dan bermain hulahoop. Permainan simpai
ini menuntut anak untuk bergerak aktif dengan keseimbangan yang baik, dan mampu bergerak lentuk serta mampu melakukan koordinasi antara mata, tangan
dan kaki dengan baik.
30
4. Keunggulan Simpai
Setiap media memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Keunggulan hulahoop atau simpai menurut M. Muhyi Faruq 2009: 2, adalah
sebagai berikut: a.
Eksplorasi penggunaan alat seperti hulahoop atau simpai masih sedikit padahal dengan satu alat tersebut banyak aktivitas gerak yang dapat
anak-anak lakukan dan kembangkan sehingga gerakan tubuh yang cerdas smart move bisa dilakukan dan ditunjukkan dengan performa
performance yang optimal.
b. Penggunaan alat hulahoop atau simpai bisa digunakan di rumah
maupun di sekolah dengan berbagai variasi aktivitas gerak yang menyenangkan bagi anak-anak.
c. Harga hulahoop atau simpai relatif murah dan mudah didapat di toko-
toko olahraga. d.
Gerakan yang bervariasi dengan menggunakan hulahoop atau simpai akan menjadi bagian dari dunia bermain anak-anak sehingga mereka
tidak bosan. Dengan penggunaan simpai dapat melatih koordinasi, keseimbangan dan
kelentukan anak. Jika ketiga komponen tersebut bermasalah hal-hal yang nantinya akan terjadi pada anak seperti mudah lelah dalam beraktivitas fisik, sulit
berkonsentrasi, cenderung menghindari tugas-tugas yang melibatkan konsentrasi dan aktivitas yang melibatkan kemampuan mental seperti memasang puzzle, tidak
mau mendengarkan saat guru bercerita anak justru asyik kemana-mana, dan sebagainya Maimunah, 2009: 98-99. Oleh karena itu, dengan keunggulan-
keunggulan yang telah disampaikan di atas penggunaaan simpai ini diharapkan efektif untuk dijadikan sebagai media dalam meningkatkan kemampuan motorik
kasar anak.