Karakteristik Bermain Simpai Bermain Simpai

33 2 Berjalan lurus, berjinjit dan berjengket ingkling melintasi simpai Anak berjalan melintasi garis lurus yang membentuk segitiga. Setiap garis yang menghubungkan antar simpai berjarak 2 meter. Pada setiap sudut segitiga diletakkan simpai. Kemudian saat melewati simpai anak-anak melakukan gerakan berjinjit maupun berjengket ingkling sesuai dengan tanda yang diberikan dengan melintasi lingkaran luar simpai yang diletakkan di setiap sudut lintasan. 3 Penguluran dan Hulahoop Penguluran dilakukan dengan memegang simpai pada sisi yang berlawanan, kemudian anak-anak melakukan gerakan penguluran keatas, kekanan, kekiri, kedepan dan kebelakang dengan posisi tangan lurus. Kegiatan bermain hulahoop dilakukan dengan meletakkan simpai di pinggang dan melakukan gerakan memutar untuk mempertahankan simpai agar tetap memutar di pinggang. Kegiatan yang telah dipaparkan di atas termasuk dalam kemampuan gerak lokomotor dan kemampuan non lokomotor. Pada kemampuan lokomotor terdapat pada aktivitas pengembangan komponen koordinasi dan keseimbangan karena dilakukan dengan gerakan berpindah tempat. Kemampuan non lokomotor ada pada pengembangan komponen kelentukan yang mana dilakukan tanpa berpindah tempat.

D. Hakikat Anak Usia Dini

1. Pengertian Anak Usia Dini

Menurut National Assosiation Education for Young Children NAEYC, Anak Usia Dini adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara 34 0-8 tahun Soemiarti Padmonodewo, 2003: 17. Namun, sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1 Butir 14 UU No. 20 Tahun 2003, PAUD Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pada dasarnya di Indonesia yang disebut PAUD merupakan pendidikan anak prasekolah dasar. Pendidikan anak usia dini mampu dijadikan sebagai wahana strategis untuk memfasilitasi anak agar banyak beraktivitas, bereksplorasi, dan berpikir lewat bermain. Prinsip dasar belajar bagi anak usia dini adalah belajar melalui bermain dan bermain seraya belajar. Bahkan sejak lahir anak sudah membutuhkan bermain melalui interaksi dengan lingkungannya Harun, 2009: 75. Sejalan dengan itu, Slamet Suyanto 2005: 1 juga menyatakan bahwa PAUD merupakan investasi bangsa yang sangat berharga dan sekaligus merupakan infrastruktur bagi pendidikan selanjutnya. Pada masa ini merupakan masa emas atau golden age, karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Menurut berbagai penelitian di bidang neurologi terbukti bahwa 50 kecerdasan anak terbentuk dalam kurun waktu 4 tahun pertama. Setelah anak berusia 8 tahun perkembangan otaknya mencapai 80 dan pada usia 18 tahun mencapai 100 Slamet Suyanto, 2005: 6.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENGEMBANGKAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN OUTDOOR PADA KELOMPOK A Upaya Mengembangkan Fisik Motorik Kasar Anak melalui Bermain Outdoor Pada Kelompok A TK Pertiwi Iii Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun Ajaran 2013/2014

0 1 17

UPAYA MENGEMBANGKAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN OUTDOOR PADA ANAK KELOMPOK A Upaya Mengembangkan Fisik Motorik Kasar Anak melalui Bermain Outdoor Pada Kelompok A TK Pertiwi Iii Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun Ajaran 2013/

0 1 11

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI METODE BERMAIN PANTOMIM BAGI ANAK KELOMPOK A Pengembangan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Metode Bermain Pantomim Bagi Anak Kelompok A Pada TK Aisyiyah Pulosari 01 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 2 16

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI METODE BERMAIN PANTOMIM BAGI ANAK KELOMPOK A Pengembangan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Metode Bermain Pantomim Bagi Anak Kelompok A Pada TK Aisyiyah Pulosari 01 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 1 11

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK MELALUI BERMAIN BOLA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI II Upaya Meningkatkan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Bermain Bola Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi II Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK MELALUI BERMAIN BOLA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI II Upaya Meningkatkan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Bermain Bola Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi II Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen

0 3 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN SEPAK BOLA YANG DIMODIFIKASI PADA ANAK KELOMPOK A TK MASYITHOH AL-AMIN SAMAN BANGUNHARJO SEWON BANTUL.

1 5 172

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B1 MELALUI PERMAINAN DENGAN SIMPAI DI TK ABA GENDINGAN YOGYAKARTA.

2 33 165

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN BOLA PADA ANAK KELOMPOK B TK KUNTUM KEDURUS SURABAYA SKRIPSI

0 1 12

BAB 1I KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini 1. Pengertian Motorik Kasar - UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN JEMBATAN BUAYA PADA ANAK KELOMPOK A TK BA AISYIYAH KALIKABONG KECAMATAN KALIMANAH KABUPATEN PUR

0 0 37