35
2. Karakteristik Anak Usia Taman Kanak-kanak
Usia Taman Kanak-kanak adalah usia pada rentang 4-6 tahun. Menurut Ramli 2005: 185-187, usia TK ditandai dengan beberapa karakteristik pokok.
Adapun beberapa karakteristik pokok tersebut meliputi: a.
Masa usia TK adalah masa yang berada pada usia prasekolah, yaitu antara usia 4 dan 6 tahun. Pada masa ini anak belum belajar
keterampilan akademik secara formal seperti yang diajarkan di Sekolah Dasar.
b. Masa usia TK adalah masa Prakelompok, karena pada masa ini anak
belajar dasar-dasar keterampilan yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial kelompok.
c. Masa usia TK adalah masa meniru dimana anak suka sekali menirukan
pola perkataan dan tindakan orang-orang di sekitarnya. d.
Masa usia TK adalah masa bermain dimana anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain, dan melalui bermain tersebut,
anak melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya, meniru perilaku orang lain, dan mencobakan kemampuan dirinya.
e. Anak usia TK memiliki keberagaman, tidak hanya dari segi
individualitasnya tetapi juga latar belakang budaya asal anak-anak tersebut.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anak usia Taman Kanak-kanak 4-6 tahun merupakan usia prasekolah yang memiliki
karakteristik suka meniru, suka bermain, serta memiliki keberagaman sebagai individu yang unik. Berbagai karakteristik tersebut dijadikan pedoman bagi guru
untuk melaksanakan pendidikan di TK agar potensi anak dapat berkembang secara optimal sesuai dengan karakteristik anak. Dalam pembagian kelas di TK
dibagi menjadi dua kelompok usia, yaitu kelompok A usia 4-5 tahun dan kelompok B usia 5-6 tahun.
36
E. Kerangka Pikir
Taman Kanak-kanak TK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada pada jalur formal yang menangani pendidikan anak usia dini. Program
pendidikan di TK mengarah pada pengembangan semua aspek perkembangan yang mencakup: pengembangan fisik motorik, bahasa, kognitif, sosial-emosional
dan moral agama. Dari apa yang telah dipaparkan di atas salah satu lingkup perkembangan yang perlu distimulasi sejak dini adalah kemampuan fisik motorik
anak. Dalam proses pembelajaran di TK Tunas Ibu Selomartani guru kurang
melibatkan aktivitas fisik anak. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran sebatas tanya jawab dan pengerjaan LKA Lembar Kerja Anak.
Selain itu, kegiatan bermain yang berhubungan dengan fisik motorik anak masih jarang dilakukan sehingga stimulasi gerak anak masih kurang sehingga
perkembangan motorik kasar anak kurang optimal terutama pada unsur koordinasi, keseimbangan dan kelentukan.
Dalam TPP Tingkat Pencapaian Perkembangan pada indikator aspek fisik motorik yang terdapat indikator bermain dengan simpai. Simpai adalah suatu
alat yang berbentuk lingkaran dengan bahan lunak yang dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai macam aktivitas gerak atau permainan yang bisa
dilakukan secara perorangan atau berpasangan bahkan berkelompok, dan secara umum dapat dilakukan dimana saja M. Muhyi Faruq, 2009: 2. Merujuk dari
pengertian simpai di atas peneliti mencoba untuk mengenalkan anak dengan media simpai. Saat peneliti menggunakan media simpai pada pembelajaran di TK