32
tersebut akan menjadi anak yang berpotensi besar untuk dapat mengembangkan kecerdasan gerak sesuai dengan keinginan anak tersebut M. Muhyi Faruq, 2009:
3. Sesuai dengan yang sudah dipaparkan di atas pembelajaran dengan
menggunakan media simpai diharapkan guru mampu menciptakan banyak kreasi gerak yang yang menyenangkan namun efektif untuk meningkatkan keterampilan
gerak anak. Dengan kegiatan bermain yang bervariasi diharapkan anak menjadi tidak jenuh dan tidak bosan pada saat belajar sambil bermain.
6. Proses Bermain Simpai di TK
Soemiarti mengungkapkan peran guru dalam bermain yaitu sebagai pengamat, melakukan elaborasi, sebagai model, membuat perencanaan, dan
melakukan evaluasi Anita Yus, 2011: 137. Begitulah peran guru dalam kegiatan bermain dengan simpai yang akan dilaksanakan di TK Tunas Ibu. Ukuran simpai
yang digunakan dalam kegiatan bermain simpai dalam penelitian ini berdiameter 60 cm, sesuai dengan ukuran untuk anak-anak. Kegiatan bermain simpai untuk
meningkatkan komponen motorik kasar seperti koordinasi, keseimbangan, dan kelentukan adalah sebagai berikut:
1 Meloncat dalam simpai
Anak meloncat melewati simpai yang ditata dengan formasi 1-2-1-2. Saat berada pada posisi 1, kaki berada dalam lingkaran simpai yang sama dengan
tangan dilipat kedepan. Dua berarti posisi kaki mengangkang dan berada di lingkaran simpai yang berbeda dengan posisi tangan direntangkan.
33
2 Berjalan lurus, berjinjit dan berjengket ingkling melintasi simpai
Anak berjalan melintasi garis lurus yang membentuk segitiga. Setiap garis yang menghubungkan antar simpai berjarak 2 meter. Pada setiap sudut segitiga
diletakkan simpai. Kemudian saat melewati simpai anak-anak melakukan gerakan berjinjit maupun berjengket ingkling sesuai dengan tanda yang diberikan dengan
melintasi lingkaran luar simpai yang diletakkan di setiap sudut lintasan. 3
Penguluran dan Hulahoop Penguluran dilakukan dengan memegang simpai pada sisi yang
berlawanan, kemudian anak-anak melakukan gerakan penguluran keatas, kekanan, kekiri, kedepan dan kebelakang dengan posisi tangan lurus. Kegiatan bermain
hulahoop dilakukan dengan meletakkan simpai di pinggang dan melakukan
gerakan memutar untuk mempertahankan simpai agar tetap memutar di pinggang. Kegiatan yang telah dipaparkan di atas termasuk dalam kemampuan gerak
lokomotor dan kemampuan non lokomotor. Pada kemampuan lokomotor terdapat pada aktivitas pengembangan komponen koordinasi dan keseimbangan karena
dilakukan dengan gerakan berpindah tempat. Kemampuan non lokomotor ada pada pengembangan komponen kelentukan yang mana dilakukan tanpa berpindah
tempat.
D. Hakikat Anak Usia Dini
1. Pengertian Anak Usia Dini
Menurut National Assosiation Education for Young Children NAEYC, Anak Usia Dini adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara