Waktu Dan Tempat Penelitian Populasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data

39 dalam melaksanakan tugasnya yang disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan kebutuhan di masa yang akan datang. Pengembangan profesi guru dapat dilakukan melaui kegiatan-kegiatan yang menunjang peningkatan profesi guru. Maka dari itu penelitian ini pengembangan profesi guru dilihat dari kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh guru maupun yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru di SMA Negeri 1 Kasihan yang meliputi kegiatan seminar pendidikan, musyawarah guru mata pelajaran MGMP, kegiatan diklat, kegiatan studi literatur, dan pembuatan karya inovatif .

C. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 dan bertempat di SMA Negeri 1 Kasihan Kabupaten Bantul.

D. Populasi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 174 populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Penelitian hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMA Negeri 1 Kasihan Kabupaten Bantul sebanyak 64 orang yang selanjutnya disebut dengan responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini adalah penelitian populasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono 2006: 224 teknik pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah memperoleh data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 193 jenis-jenis metode pengumpulan data ada enam yaitu tes, 40 angket kuesioner, interview wawancara, observasi, rating scale, dan dokumentasi. Sesuai dengan jenis penelitiannya maka peneliti memilih metode angket dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Selanjutnya, Zainal Mustafa E.Q 2009: 99 menjelaskan metode kuesioner adalah suatu cara untuk mengumpulkan data primer dengan menggunakan seperangkat daftar pertanyaan mengenai variabel yang diukur melalui perencanaan yang matang, disusun dan dikemas sedemikian rupa sehingga jawaban dari semua pertanyaan benar-benar dapat menggambarkan keadaan variabel yang sebenarnya. Metode angket dipilih oleh peneliti untuk mendapatkan data utama, sedangkan metode wawancara tidak terstruktur dipilih untuk mendapatkan data pendukung dalam penelitian ini. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 195 dilihat dari cara menjawabnya metode angket dibedakan menjadi dua yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Dalam penelitian ini metode angket dibuat dalam bentuk pernyataan. Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Menurut Zainal Mustafa E.Q 2009: 103 angket tertutup closed questions merupakan suatu pertanyaan atau pernyataan yang telah disediakan beberapa pilihan jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Untuk menjawab setiap butir instrumen perlu adanya skala pengukuran, skala pengukuran ini ditetapkan peneliti sebagai alternatif jawaban yang dipilih oleh responden. Skala pengukuran menurut Sugiyono 2007: 133 merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan 41 dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian pendidikan antara lain skala Likert, skala Guttman, rating scale, semantic deferential. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah rating scale. Skala ini digunakan untuk mengukur tingkah laku tertentu dari seseorang atau kelompok. Skala ini menghasilkan data kuantitatif kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Pemilihan angka pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen memiliki arti tersendiri. Sugiyono, 2013: 98. Untuk memperkuat data dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan teknik wawancara sebagai alat pengumpulan data pendukung. Wawancara hanya dilakukan pada kepala sekolah SMA Negeri 1 Kasihan dengan teknik wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Sugiyono 2007: 140 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini menggunkan dua teknik pengumpulan data, yang pertama dengan angket tertutup yang diberikan kepada guru sebagai teknik pengumpulan data utama, dan yang kedua dengan teknik wawancara tidak terstuktur kepada kepala sekolah SMA Negeri 1 Kasihan sebagai teknik pengumpulan data pendukung. 42

F. Instrumen Penelitian